KSP Intidana Raih Penghargaan Rekor Bisnis
A
A
A
JAKARTA - Setelah melalui proses panjang, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana Semarang berhasil mendapatkan Penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) dari Tera Foundation dalam kategori “Koperasi Simpan Pinjam yang Pertama Memiliki Fasilitas ATM Sendiri.”
Apresiasi dan pengakuan tertinggi atas kesuksesan dan dedikasinya dalam menghasilkan berbagai karya atau prestasi terbaik di industri masing-masing tersebut, semakin membuktikan prestasi KSP Intidana.
Penghargaan diberikan founder dari Tera Foundation Handi Irawan D dalam malam “Malam Rekor Bisnis” di Hotel Mulia Senayan Jakarta. Penghargaan tersebut merupakan yang pertama bagi KSP Intidana dari Tera Foundation.
KSP Intidana menjadi salah satu pelopor koperasi modern di Indonesia. Berbagai inovasi dan prestasi dalam pengembangan bisnis terus dilakukan. Sehingga dalam usia yang cukup muda (berdiri 12 Mei 2001) KSP Intidana menjadi salah satu koperasi terbesar di Indonesia.
Dalam perjalanannya, KSP Intidana juga sangat concern terhadap penggunaan Teknologi. Selain sudah menggunakan jaringan online dalam bertransaksi melalui ATM jaringan Alto, KSP Intidana juga sudah menggunakan mobile banking (transaksi melalui handphone).
KSP Intidana juga menjadi KSP pertama di Indonesia yang menggunakan fasilitas transaksi nomor handphone sebagai nomor rekening, serta koperasi pertama yang mendapatkan nomor identifikasi penerbit kartu Issuer Identifaction number (IIN) dari American Bankers Association (ABA) dengan nomor identifikasi 637573.
Kemudian juga memiliki fasilitas pelayanan pembayaran tiket Kereta Api dan PDAM secara Nasional. Melalui fasilitas pembayaran tiket KA dan PDAM setiap anggota KSP Intidana bisa melakukan melakukan pembayaran maupun pemesanan tiket melalui mobil banking.
Terbaru adalah mengembangkan sub sistem bersama koperasi lain melalui simpanan antar koperasi teknologi Indonesia atau disingkat Sakti.
Sakti merupakan salah satu cara untuk membentengi koperasi menghadapi Globalisasi dan AFTA 2015, karena setiap koperasi yang bergabung akan mendapatkan fasilitas sama dengan KSP Intidana, yakni modenisasai teknologi.
Ketua KSP Intidana Handoko mengatakan, penghargaan dari ReBi menunjukan koperasi yang selama ini dipandang sebelah mata, juga layak dan mampu sejajar dengan dunia perbankan.
Apa yang dilakukan KSP Intidana sebagaimana visinya, yakni menjadi pelopor koperasi yang terpercaya, aman, kuat, berkembang berbasis teknologi dan dapat memberikan manfaat lebih untuk usaha kecil dan menengah bagi masyarakat.
”Semua teknologi yang kita gunakan baik mobile KSP, ATM, dan lainnya kita berikan untuk memberikan pelayanan kepada setiap anggota dan nasabah,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, kelemahan koperasi selama ini adalah kurang diperhatikan standarisasi, kompetensi, serta teknologi.
"Bayangkan saja, jumlah koperasi di Indonesia mencapai 210 ribu, kalau setiap koperasi memiliki satu mesin ATM saja, berarti akan ada 210 ribu mesin ATM. Padahal, saat ini mesin ATM di Indonesia baru mencapai sekitar 80 ribu,” terangnya.
Founder dari Tera Foundation Handi Irawan D menegaskan, Rekor Bisnis merupakan penghargaan tertinggi kepada para pelaku bisnis yang sedang melakukan terobosan baru agar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Tujuannya, untuk terus memacu semangat para pelaku bisnis agar berinovasi dan memberikan yang terbaik dalam menghasilkan produk dan jasa.
Penghargaan ini diberikan melalui tahap penyaringan nominasi yang dilakukan oleh panitia Rekor Bisnis (ReBi). Dilanjutkan ke tahap verifikasi data, dan pembuktian atau penjelasan klaim rekor di hadapan dewan juri yang terdiri dari para pakar bisnis, jurnalis, akademisi dan konsultan.
“Oleh karenanya, perolehan ReBi menjadi salah satu tolak ukur dan pengakuan prestasi KSP Intidana dari dunia bisnis,” tandasnya.
Apresiasi dan pengakuan tertinggi atas kesuksesan dan dedikasinya dalam menghasilkan berbagai karya atau prestasi terbaik di industri masing-masing tersebut, semakin membuktikan prestasi KSP Intidana.
Penghargaan diberikan founder dari Tera Foundation Handi Irawan D dalam malam “Malam Rekor Bisnis” di Hotel Mulia Senayan Jakarta. Penghargaan tersebut merupakan yang pertama bagi KSP Intidana dari Tera Foundation.
KSP Intidana menjadi salah satu pelopor koperasi modern di Indonesia. Berbagai inovasi dan prestasi dalam pengembangan bisnis terus dilakukan. Sehingga dalam usia yang cukup muda (berdiri 12 Mei 2001) KSP Intidana menjadi salah satu koperasi terbesar di Indonesia.
Dalam perjalanannya, KSP Intidana juga sangat concern terhadap penggunaan Teknologi. Selain sudah menggunakan jaringan online dalam bertransaksi melalui ATM jaringan Alto, KSP Intidana juga sudah menggunakan mobile banking (transaksi melalui handphone).
KSP Intidana juga menjadi KSP pertama di Indonesia yang menggunakan fasilitas transaksi nomor handphone sebagai nomor rekening, serta koperasi pertama yang mendapatkan nomor identifikasi penerbit kartu Issuer Identifaction number (IIN) dari American Bankers Association (ABA) dengan nomor identifikasi 637573.
Kemudian juga memiliki fasilitas pelayanan pembayaran tiket Kereta Api dan PDAM secara Nasional. Melalui fasilitas pembayaran tiket KA dan PDAM setiap anggota KSP Intidana bisa melakukan melakukan pembayaran maupun pemesanan tiket melalui mobil banking.
Terbaru adalah mengembangkan sub sistem bersama koperasi lain melalui simpanan antar koperasi teknologi Indonesia atau disingkat Sakti.
Sakti merupakan salah satu cara untuk membentengi koperasi menghadapi Globalisasi dan AFTA 2015, karena setiap koperasi yang bergabung akan mendapatkan fasilitas sama dengan KSP Intidana, yakni modenisasai teknologi.
Ketua KSP Intidana Handoko mengatakan, penghargaan dari ReBi menunjukan koperasi yang selama ini dipandang sebelah mata, juga layak dan mampu sejajar dengan dunia perbankan.
Apa yang dilakukan KSP Intidana sebagaimana visinya, yakni menjadi pelopor koperasi yang terpercaya, aman, kuat, berkembang berbasis teknologi dan dapat memberikan manfaat lebih untuk usaha kecil dan menengah bagi masyarakat.
”Semua teknologi yang kita gunakan baik mobile KSP, ATM, dan lainnya kita berikan untuk memberikan pelayanan kepada setiap anggota dan nasabah,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, kelemahan koperasi selama ini adalah kurang diperhatikan standarisasi, kompetensi, serta teknologi.
"Bayangkan saja, jumlah koperasi di Indonesia mencapai 210 ribu, kalau setiap koperasi memiliki satu mesin ATM saja, berarti akan ada 210 ribu mesin ATM. Padahal, saat ini mesin ATM di Indonesia baru mencapai sekitar 80 ribu,” terangnya.
Founder dari Tera Foundation Handi Irawan D menegaskan, Rekor Bisnis merupakan penghargaan tertinggi kepada para pelaku bisnis yang sedang melakukan terobosan baru agar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Tujuannya, untuk terus memacu semangat para pelaku bisnis agar berinovasi dan memberikan yang terbaik dalam menghasilkan produk dan jasa.
Penghargaan ini diberikan melalui tahap penyaringan nominasi yang dilakukan oleh panitia Rekor Bisnis (ReBi). Dilanjutkan ke tahap verifikasi data, dan pembuktian atau penjelasan klaim rekor di hadapan dewan juri yang terdiri dari para pakar bisnis, jurnalis, akademisi dan konsultan.
“Oleh karenanya, perolehan ReBi menjadi salah satu tolak ukur dan pengakuan prestasi KSP Intidana dari dunia bisnis,” tandasnya.
(dmd)