Pertamina Luncurkan Kartu BBM Subsidi Khusus Nelayan

Rabu, 26 November 2014 - 11:08 WIB
Pertamina Luncurkan Kartu BBM Subsidi Khusus Nelayan
Pertamina Luncurkan Kartu BBM Subsidi Khusus Nelayan
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) meluncurkan kartu bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar (fuel card ) untuk nelayan.

Hal itu guna memastikan agar penyaluran BBM jenis solar untuk nelayan tepat sasaran. “Melalui penggunaan kartu BBM ini diharapkan penyaluran BBM bersubsidi untuk nelayan akan lebih tepat sasaran,” kata DirekturPemasaran dan Niaga Pertamina HanungBudya seusai melakukan softlaunchingfuelcard BBM bersubsidi untuk nelayan, di Cilincing, Jakarta, kemarin. Menurut Hanung, penerapan satu kartu hanya dapat digunakan untuk satu kapal, kemudian untuk penjatahan kuota BBM bersubsidi yang menentukan KKP.

“Tapi yang jelas, kartu BBM nelayan ini menjadikan penyaluran BBM bersubsidi hanya kepada nelayan yang berhak,” kata dia. Dengan demikian, lanjutnya, nelayan dengan pasti akan mengetahui berapa banyak BBM bersubsidi yang tersisa sebagai haknya dalam suatu periode tertentu. Setiap transaksi dapat dipantau secara langsung melalui server KKP, satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Pertamina dan juga BRI.

Untuk memperoleh kartu BBM, kata Hanung, nelayan harus membuka rekening tabungan yang selanjutnya mendaftarkan kartu tersebut kepada SKPD Suku Dinas Perikanan dan Kelautan untuk memperoleh kuota BBM. Dalam kartu BBM nelayan ini akan terdata nama pemilik, nama kapal, dan kuota bulanan. Sehingga penggunaan kartu ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk mendata kembali jumlah kapal nelayan, sekaligus juga sebagai dasar penetapan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan.

Hanung melanjutkan, setelah dibagikan di SPDN Cilincing, Kartu BBM Nelayan juga akan dibagikan kepada nelayan di daerah lain. Sejak Juni 2014, Kartu BBM Nelayan telah diujicobakan penggunaannya di SPDN Cilincing. Hingga saat ini, SPDN Cilincing melayani sekitar 158 kapal terdaftar dengan alokasi BBM bersubsidi sekitar 288 kiloliter (kl) per bulan setiap kapal 25.000 liter.

“Sampai dengan akhir tahun, kami targetkan sudah bisa diterapkan di Tegal, Jawa Tengah, dan Lamongan, Jawa Timur. Sampai akhir tahun, sekitar 2.400 kapal kami targetkan sudah dilengkapi dengan kartu BBM nelayan,” kata dia. EVP E-Banking BRI Imam Subowo mengatakan, dengan adanya kartu BBM khusus nelayan tidak hanya untuk penyaluran BBM bersubsidi jenis solar, tetapi juga dapat untuk meminjam uang ke BRI.

“Nantinya akan diarahkan juga untuk peminjaman dana bagi nelayan,” kata dia. Imam menjelaskan, dengan adanya kartu tersebut, setiap nelayan bisa membeli solar bersubsidi di setiap tempat pengisian solar bersubsidi khusus nelayan (SPDN) yang telah tersedia. Adapun untuk pembelian BBM jenis solar dijatah 25.000 per liter setiap bulannya digunakan untuk kapal di bawah 30 gross ton (GT).

“Ini semacam penjatahan BBM bersubsidi. Jadi dengan fuel card ini dijatah 25.000 per bulan,” kata dia. Sekretaris Himpunan Nelayan Bagan Apung Kalibaru Angin Mamiri Bahari Amirudin mengaku dimudahkan dengan adanya kartu khusus BBM nelayan ini. Pasalnya dari segi keamanan lebih baik ketimbang harus bayar tunai. “Kalau dilihat dari keamanan ini lebih baik daripada bawa uang. Ini tinggal gesek,” kata dia.

Terkait penjatahan 25.000 liter per bulan, lanjut dia, memang sudah sesuai dengan kapasitas untuk kebutuhan nelayan. “Kami di Bagan Apung dalam satu bulan cuma 25 hari, sehingga kami rasa cukup,” katanya.

Nanang wijayanto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5403 seconds (0.1#10.140)