Jasa Marga Genjot Pendapatan Non-Tol Rp1 T
A
A
A
JAKARTA - Emiten operator jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) pada tahun depan menggenjot pendapatan di luar transaksi tol (non-tol) sebesar Rp1 triliun.
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi mengatakan, perolehan pendapatan non-tol tersebut akan digenjot melalui sejumlah unit usaha maupun anak usaha perseroan. Hal ini dalam rangka mengoptimalkan aset perseroan dan juga untuk mendukung pengembangan dan pengoperasian jalan tol melalui pengembangan bisnis pada koridor jalan tol.
"Tahun depan, kami menargetkan pendapatan non-tol mencapai Rp1 triliun," kata Hadi saat ditemui sejumlah media di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, unit usaha yang akan ditingkatkan, yaitu pengembangan properti pada koridor jalan tol, antara lain pengembangan area properti, tempat istirahat dan pelayanan.
Selain itu, pengembangan jasa yang memanfaatkan aset perseroan, antara lain penyewaan lahan untuk iklan dan utilitas serta jasa pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol.
Sedangkan pada anak usaha, Jasa Marga akan menggenjot pendapatan non-tol dari dua entitas anak usahanya. Keduanya, yaitu PT Sarana Marga Utama (SMU) dengan bidang usaha pemeliharaan jalan dan jembatan tol (kepemilikan saham sebesar 99%) dan PT Jasa Marga Properti (JMP) dengan bidang usaha pengembangan bisnis properti (kepemilikan saham sebesar 99%).
Menurut Hadi, dari target pendapatan konsolidasi perseroan sepanjang tahun sebesar Rp7 triliun, porsi pendapatan non-tol hanya sekitar 10%. Dengan demikian, target pendapatan non-tol tahun ini hanya Rp700 miliar dan tahun depan naik 42,86% menjadi Rp1 triliun.
"Dengan bertambahnya tiga ruas tol baru pada tahun depan, yaitu Gempol-Pandaan, Surabaya-Mojokerto seksi IV dan Gempol-Pasuruan, kami menargetkan pendapatan naik 15% dibandingkan tahun sebelumnya," imbuhnya.
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi mengatakan, perolehan pendapatan non-tol tersebut akan digenjot melalui sejumlah unit usaha maupun anak usaha perseroan. Hal ini dalam rangka mengoptimalkan aset perseroan dan juga untuk mendukung pengembangan dan pengoperasian jalan tol melalui pengembangan bisnis pada koridor jalan tol.
"Tahun depan, kami menargetkan pendapatan non-tol mencapai Rp1 triliun," kata Hadi saat ditemui sejumlah media di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, unit usaha yang akan ditingkatkan, yaitu pengembangan properti pada koridor jalan tol, antara lain pengembangan area properti, tempat istirahat dan pelayanan.
Selain itu, pengembangan jasa yang memanfaatkan aset perseroan, antara lain penyewaan lahan untuk iklan dan utilitas serta jasa pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol.
Sedangkan pada anak usaha, Jasa Marga akan menggenjot pendapatan non-tol dari dua entitas anak usahanya. Keduanya, yaitu PT Sarana Marga Utama (SMU) dengan bidang usaha pemeliharaan jalan dan jembatan tol (kepemilikan saham sebesar 99%) dan PT Jasa Marga Properti (JMP) dengan bidang usaha pengembangan bisnis properti (kepemilikan saham sebesar 99%).
Menurut Hadi, dari target pendapatan konsolidasi perseroan sepanjang tahun sebesar Rp7 triliun, porsi pendapatan non-tol hanya sekitar 10%. Dengan demikian, target pendapatan non-tol tahun ini hanya Rp700 miliar dan tahun depan naik 42,86% menjadi Rp1 triliun.
"Dengan bertambahnya tiga ruas tol baru pada tahun depan, yaitu Gempol-Pandaan, Surabaya-Mojokerto seksi IV dan Gempol-Pasuruan, kami menargetkan pendapatan naik 15% dibandingkan tahun sebelumnya," imbuhnya.
(rna)