Susi Dapat SMS dari Para Pengepul Ikan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku mendapat SMS dari para pengepul ikan setelah memberlakukan moratorium perizinan kapal.
Hal tersebut dikatakan Susi saat memimpin sidang pleno Dewan Kelautan Indonesia (Dekin) hari ini. Karena itu, dia mengingatkan bahwa moratorium yang sudah dilakukan selama satu bulan ini harus tetap dikembangkan.
"Saya dapat SMS, moratorium baru dilakukan satu bulan. Rupanya ada pengaruh besar di pasar ikan. Pengaruhnya banyak. Banyak pengepul ikan bilang, harusnya sekarang paceklik, tapi ikan yang mereka dapat malah banyak," ujar Susi di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Tak lupa Susi juga meminta, SMS yang dikirimkan pengepul tersebut, dishare ke website KKP. Hal ini agar bisa dilihat dan dibaca oleh masyarakat, agar masyarakat tahu hasil dari moratorium kelautan Indonesia.
"Nanti di share di website KKP, agar orang tahu, yang kita lakukan selama ini ada hasilnya," ujar dia.
Menurutnya, moratorium akan berjalan lebih baik lagi dengan adanya kerja sama yang baik dari Dekin.
Susi berharap bisa dijadikan sistem yang kuat untuk mendukung moratorium kemaritiman Indonesia. Dia juga tak menutup mata untuk mendapatkan masukan dari orang-orang yang lebih berpengalaman dalam hal kelautan Indonesia.
"Kadang masih ada yang suka bilang, Bu Susi itu tahu apa? SMA saja enggak selesai. Itu anggapananya. Nah saya meminta dengan kerendahan hati, minta tolong, supaya membantu kemaritiman kita butuh perhatian dan menyadari bahwa potensinya banyak. Ini akan jadi titik tolak ukur bangsa kita agar lebih berdaulat," pungkasnya.
Dalam sidang tersebut juga diperkenalkan orang-orang yang tergabung dalam Dekin yang unsurnya diambil dari beberapa kementerian, Polri dan kalangan masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Susi saat memimpin sidang pleno Dewan Kelautan Indonesia (Dekin) hari ini. Karena itu, dia mengingatkan bahwa moratorium yang sudah dilakukan selama satu bulan ini harus tetap dikembangkan.
"Saya dapat SMS, moratorium baru dilakukan satu bulan. Rupanya ada pengaruh besar di pasar ikan. Pengaruhnya banyak. Banyak pengepul ikan bilang, harusnya sekarang paceklik, tapi ikan yang mereka dapat malah banyak," ujar Susi di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Tak lupa Susi juga meminta, SMS yang dikirimkan pengepul tersebut, dishare ke website KKP. Hal ini agar bisa dilihat dan dibaca oleh masyarakat, agar masyarakat tahu hasil dari moratorium kelautan Indonesia.
"Nanti di share di website KKP, agar orang tahu, yang kita lakukan selama ini ada hasilnya," ujar dia.
Menurutnya, moratorium akan berjalan lebih baik lagi dengan adanya kerja sama yang baik dari Dekin.
Susi berharap bisa dijadikan sistem yang kuat untuk mendukung moratorium kemaritiman Indonesia. Dia juga tak menutup mata untuk mendapatkan masukan dari orang-orang yang lebih berpengalaman dalam hal kelautan Indonesia.
"Kadang masih ada yang suka bilang, Bu Susi itu tahu apa? SMA saja enggak selesai. Itu anggapananya. Nah saya meminta dengan kerendahan hati, minta tolong, supaya membantu kemaritiman kita butuh perhatian dan menyadari bahwa potensinya banyak. Ini akan jadi titik tolak ukur bangsa kita agar lebih berdaulat," pungkasnya.
Dalam sidang tersebut juga diperkenalkan orang-orang yang tergabung dalam Dekin yang unsurnya diambil dari beberapa kementerian, Polri dan kalangan masyarakat.
(izz)