Jasa Marga Genjot Pendapatan Nontol
A
A
A
JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) pada tahun depan menggenjot pendapatan di luar transaksi tol. Emiten operator jalan tol tersebut sepanjang 2015 menargetkan pendapatan Rp1 triliun untuk pendapatan nontol.
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi menyebut perolehan pendapatan nontol tersebut akan digenjot melalui sejumlah unit usaha maupun anak usaha perseroan. Hal ini dalam rangka mengoptimalkan aset perseroan dan untuk mendukung pengembangan dan pengoperasian jalan tol melalui pengembangan bisnis pada koridor jalan tol.
“Tahun depan kami menargetkan pendapatan nontol mencapai Rp1 triliun,” katanya saat ditemui KORAN SINDO di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, kemarin. Lebih lanjut Hadi menjelaskan, unit usaha yang akan ditingkatkan yaitu pengembangan propertipada koridorjalantol, antara lain pengembangan area properti dantempat istirahat dan pelayanan.
Selain itu, pengembangan jasa yang memanfaatkan aset perseroan, antara lain penyewaan lahan untuk iklan dan utilitas serta jasa pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol. Pada anak usaha, Jasa Marga akan menggenjot pendapatan nontol dari dua entitas anak usahanya. Keduanya yaitu PT Sarana Marga Utama (SMU) dengan bidang usaha pemeliharaan jalan dan jembatan tol (kepemilikan saham sebesar99%) dan PT Jasamarga Properti (JMP) dengan bidang usaha pengembangan bisnis properti (kepemilikan saham sebesar 99%).
Menurut Hadi, dari target pendapatan konsolidasi perseroan sepanjang tahun ini yang mencapai Rp7 triliun, porsi pendapatan non tol hanya mencapai sekitar 10%. Dengan demikian target pendapatan nontol tahun ini hanya berada di angka Rp700 miliar dan tahun depan naik 42,86% menjadiRp1triliun.
“Dengan bertambahnya tiga ruas tol baru pada tahun depan, yaitu Gempol-Pandaan, Surabaya-Mojokerto seksi IV dan Gempol-Pasuruan, kami menargetkan pendapatan naik 15% dibandingkan tahun sebelumnya,” imbuhnya. Sebelumnya, DirekturUtama Jasa Marga Adityawarman mengatakan tiga ruas tol baru tersebut memiliki total panjang mencapai 53 kilometer (km).
Ketiga ruas tol tersebut Gempol- Pandaan sepanjang 20 km yang rampung pada kuartal I/2015 dan ruas Surabaya-Mojokerto seksi IV sepanjang 23 km beroperasi kuartal/III. Satu lagi, tol ruas Gempol-Pasuruan seksi I sepanjang 14 km yang diproyeksikan beroperasi kuartal I/2015. Menurut Adit, ketiga ruas tol yang rampung pada 2015 tersebut bagian dari sembilan proyek jalan tol yang sedang dikerjakan perusahaan.
Setelah tiga ruas tol yang segera beroperasi tersebut, nantinya Jasa Marga segera memulai pengoperasian dua ruas tol baru lainnya, yaitu Semarang-Solo dan Kunciran-Cengkareng. “Capex kita tambah dari Rp4 triliun menjadi Rp6 triliun, sejalan dengan kemungkinan bertambahnya proyek pembangunan jalan tol yang digarap Jasa Marga. Hal ini terkait dengan pencanangan pembangunan 1.000 km jalan tol hingga 2015 oleh Presiden Joko Widodo,” ujarnya.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), JSMR sampai dengan kuartal III/2014 membukukan pendapatan usaha (di luar pendapatan konstruksi) sebesar Rp5,23 triliun, dengan volume transaksi sebesar 972,13 juta kendaraan. Pendapatan usaha tersebut meningkat sebesar 16,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 yang mencapai Rp4,47 triliun.
Dari pendapatan usaha tersebut, pendapatan tol meningkat sebesar 14,9% menjadi Rp4,85 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp4,22 triliun. Adapun pendapatan usaha lain mengalami peningkatan cukup signifikan, yaitu naik sebesar 37,6% menjadi Rp381,87 miliar dari kuartal III tahun lalu Rp277,51 miliar.
Heru febrianto
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi menyebut perolehan pendapatan nontol tersebut akan digenjot melalui sejumlah unit usaha maupun anak usaha perseroan. Hal ini dalam rangka mengoptimalkan aset perseroan dan untuk mendukung pengembangan dan pengoperasian jalan tol melalui pengembangan bisnis pada koridor jalan tol.
“Tahun depan kami menargetkan pendapatan nontol mencapai Rp1 triliun,” katanya saat ditemui KORAN SINDO di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, kemarin. Lebih lanjut Hadi menjelaskan, unit usaha yang akan ditingkatkan yaitu pengembangan propertipada koridorjalantol, antara lain pengembangan area properti dantempat istirahat dan pelayanan.
Selain itu, pengembangan jasa yang memanfaatkan aset perseroan, antara lain penyewaan lahan untuk iklan dan utilitas serta jasa pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol. Pada anak usaha, Jasa Marga akan menggenjot pendapatan nontol dari dua entitas anak usahanya. Keduanya yaitu PT Sarana Marga Utama (SMU) dengan bidang usaha pemeliharaan jalan dan jembatan tol (kepemilikan saham sebesar99%) dan PT Jasamarga Properti (JMP) dengan bidang usaha pengembangan bisnis properti (kepemilikan saham sebesar 99%).
Menurut Hadi, dari target pendapatan konsolidasi perseroan sepanjang tahun ini yang mencapai Rp7 triliun, porsi pendapatan non tol hanya mencapai sekitar 10%. Dengan demikian target pendapatan nontol tahun ini hanya berada di angka Rp700 miliar dan tahun depan naik 42,86% menjadiRp1triliun.
“Dengan bertambahnya tiga ruas tol baru pada tahun depan, yaitu Gempol-Pandaan, Surabaya-Mojokerto seksi IV dan Gempol-Pasuruan, kami menargetkan pendapatan naik 15% dibandingkan tahun sebelumnya,” imbuhnya. Sebelumnya, DirekturUtama Jasa Marga Adityawarman mengatakan tiga ruas tol baru tersebut memiliki total panjang mencapai 53 kilometer (km).
Ketiga ruas tol tersebut Gempol- Pandaan sepanjang 20 km yang rampung pada kuartal I/2015 dan ruas Surabaya-Mojokerto seksi IV sepanjang 23 km beroperasi kuartal/III. Satu lagi, tol ruas Gempol-Pasuruan seksi I sepanjang 14 km yang diproyeksikan beroperasi kuartal I/2015. Menurut Adit, ketiga ruas tol yang rampung pada 2015 tersebut bagian dari sembilan proyek jalan tol yang sedang dikerjakan perusahaan.
Setelah tiga ruas tol yang segera beroperasi tersebut, nantinya Jasa Marga segera memulai pengoperasian dua ruas tol baru lainnya, yaitu Semarang-Solo dan Kunciran-Cengkareng. “Capex kita tambah dari Rp4 triliun menjadi Rp6 triliun, sejalan dengan kemungkinan bertambahnya proyek pembangunan jalan tol yang digarap Jasa Marga. Hal ini terkait dengan pencanangan pembangunan 1.000 km jalan tol hingga 2015 oleh Presiden Joko Widodo,” ujarnya.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), JSMR sampai dengan kuartal III/2014 membukukan pendapatan usaha (di luar pendapatan konstruksi) sebesar Rp5,23 triliun, dengan volume transaksi sebesar 972,13 juta kendaraan. Pendapatan usaha tersebut meningkat sebesar 16,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 yang mencapai Rp4,47 triliun.
Dari pendapatan usaha tersebut, pendapatan tol meningkat sebesar 14,9% menjadi Rp4,85 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp4,22 triliun. Adapun pendapatan usaha lain mengalami peningkatan cukup signifikan, yaitu naik sebesar 37,6% menjadi Rp381,87 miliar dari kuartal III tahun lalu Rp277,51 miliar.
Heru febrianto
(ars)