Perikanan Tuna Indonesia Dapat Sertifikasi Fair Trade

Jum'at, 28 November 2014 - 10:34 WIB
Perikanan Tuna Indonesia Dapat Sertifikasi Fair Trade
Perikanan Tuna Indonesia Dapat Sertifikasi Fair Trade
A A A
JAKARTA - Sertifikasi Fair Trade yang didapat perusahaan perikanan tuna di Indonesia diharapkan menjawab tuntutan pasar ekspor atas produk perikanan yang berkualitas dan cara penangkapan ikan ramah lingkungan.

Sertifikasi tersebut mengikuti tren global sustainability yang menuntut sektor perikanan Indonesia untuk berbenah dan menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar. Salah satunya Uni Eropa, yang mensyaratkan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan (SHTI) sebagai bukti legalitas ikan tangkap.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Saut P Hutagalung mengatakan, sertifikat Fair Trade pada dasarnya merupakan strategi untuk meningkatkan keberlanjutan dan mengurangi kemiskinan melalui perdagangan yang adil. Pernyataan Saut menyikapi diperolehnya sertifikasi Fair Trade perikanan tuna Indonesia pada bulan ini.

Sertifikat tersebut merupakan Fair Trade pertama di dunia untuk kategori komoditas perikanan yang berawal dari pilot program yang didukung oleh Fair Trade USA (FTUSA). “Kita berharap setiap komitmen dan upaya perikanan Indonesia dalam menerapkan perikanan yang berkelanjutan bisa dihargai dan mendapat balasan positif dari negara tujuan ekspor,” ujar dia di Jakarta Rabu (26/11).

Saut mencontohkan, Jepang dan Uni Eropa hingga kini masih mengenakan bea masuk yang tinggi untuk ikan tuna impor terutama dari Indonesia. Seharusnya, kata dia, negaranegara itu memberi perlakuan berbeda mengingat Indonesia sudah menerapkan prinsip keberlanjutan.

Direktur Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia Aditya Utama Surono mengatakan, Fair Trade menjadi solusi bagi nelayan agar bisa mendapat nilai tambah sekaligus mengedukasi tentang praktik penangkapan ikan yang baik. Hal ini merupakan langkah awal agar perikanan berkelanjutan bisa tercapai.

Direktur Harta Samudera Robert Tjoanda mengungkapkan, ikan tuna yang dibeli dari nelayan selanjutnya akan diekspor melalui mitra bisnisnya di Amerika Serikat yaitu Anova Food untuk kemudian diditribusikan ke jaringan ritel di negeri Paman Sam. Dia mengungkapkan, saat ini pasar ekspor banyak yang mempersyaratkan label ramah lingkungan atau ecolabel.

“Dengan sertifikat Fair Trade ini kami jadi punya nilai lebih dan daya siang lebih,” tandasnya.

Inda susanti
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3453 seconds (0.1#10.140)