Dwi Soetjipto Diminta Pindahkan Petral ke Indonesia

Sabtu, 29 November 2014 - 07:01 WIB
Dwi Soetjipto Diminta...
Dwi Soetjipto Diminta Pindahkan Petral ke Indonesia
A A A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Dwi Soetjipto diminta dapat memindahkan Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) yang saat ini beroperasi di Singapura ke Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno usai mengumumkan keputusan pengangkatan Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina yang baru.

"Kita akan menganalisa mendalam keberadaan Petral. Petral itu perusahaan trading untuk melakukan pembelian di pasar spot. Ini yang sedang dilakukan, menganalisa dan membuat sistem transparan dalam hal ini. Kami sedang melihat, menganalisa bahwa sebetulnya terbaik adalah semua bisa dilakukan di Indonesia," ujarnya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/11/2014).

Namun, untuk memindahkan Petral tidaklah mudah. Sebab itu, Rini menegaskan hal ini akan menjadi pekerjaan rumah paling utama untuk direksi yang baru.

"Karena memang kita menekankan salah satu programnya dalam waktu tiga bulan. Karena ini tidak lepas juga dengan tim reformasi tata kelola migas yang dibentuk Menteri ESDM. Jadi, ini akan bekerja erat antara tim Reformasi Tata Kelola Migas dengan direksi baru," terang dia.

Menurutnya, target Kementerian BUMN memang membuat sistem di Pertamina lebih transparan dalam proses pembelian bahan baku, maupun hilirisasi.

Rini mengatakan, hal ini menjadi tugas berat yang harus diemban direksi Pertamina yang seluruhnya baru. Namun, dia percaya bahwa mereka dapat merealisasikannya.

"Kami yakin mereka dapat merealisasi harapan Bapak Presiden, Pertamina ini akan menjadi perusahaan global yang efisien dan melakukan terbaik untuk rakyat Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku pemerintah sangat serius untuk memberantas mafia migas. Karena itu, dibentuklah tim reformasi tata kelola migas, untuk menelaah dan memberantas mafia migas.

Sudirman mengatakan, pemerintah akan mereview secara keseluruhan. Dalan waktu dekat tim akan bertemu dengan manajemen Pertamina yang baru, dan akan berkunjung ke Petral.

"Dalam waktu tidak terlalu lama mereka akan memberikan rekomendasi. Kita mau apakan ke depan. Tapi kita tidak ingin gegabah, kita ingin mengambil keputusan berdasarkan fakta bukan judgment secara serampangan," tuturnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6099 seconds (0.1#10.140)