Pertamina Jamin Stok Pertamax di Solo Aman

Senin, 01 Desember 2014 - 15:48 WIB
Pertamina Jamin Stok...
Pertamina Jamin Stok Pertamax di Solo Aman
A A A
SOLO - PT Pertamina (Persero) menjamin stok BBM jenis pertamax di Solo menjelang Natal dan tahun baru aman. Meski masyarakat mulai beralih ke pertamax sejak pemerintah menaikkan harga premium.

Beralihnya masyarakat mengonsumsi premium ke pertamax lantaran perbedaan harganya tidak terpaut jauh. Selain itu, kualitas pertamax lebih bagus dari premium dan memiliki oktan lebih tinggi.

Untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan pertamax di Jateng dan DIY, Pertamina Region IV menambah outlet di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), serta meningkatkan distribusi pasokan agar tidak terjadi kekosongan.

General Manajer Pemasaran Pertamina Region IV Jateng DIY Soebagjo Hari Moeljanto menyebutkan, pasca kenaikan BBM bersubsidi konsumsi pertamax di Jateng dan DIY mengalami kenaikan sekitar 70%.

Menurutnya, masyarakat banyak yang migrasi beralih pertamax yang selisih harganya hanya sedikit dibanding premium.

Saat ini harga pertamax, berkisar Rp10.600 per liter sedangkan premium Rp8.500 per liter.

"Selisih harganya yang tidak begitu banyak membuat konsumen beralih ke pertamax yang memiliki kualitas lebih baik dan membuat kondisi mesin tambah bagus," jelasnya, Senin (1/12/2014).

Peralihan konsumsi masyarakat dari premium ke pertamax merupakan dampak yang sangat positif. Selain membuat kondisi mesin kendaraan lebih bagus yang terpenting bisa mengurangi beban subsidi negara.

"Meningkatnya permintaan pertamax (BBM yang tidak disubsidi), maka akan mengurangi beban subsidi negara," terangnya.

Saat ini, kata subagjo, jumlah total SPBU di Jateng/DIY ada sekitar 738 SPBU dan 87% atau 639 SPBU sudah memiliki outlet pertamax.

"Kita akan tingkatkan jumlah outlet pertamax untuk di SPBU. Sebab kenaikannya sekitar 60%-70%, dua atau tiga kali lipat dari penjualan sebelumnya," ungkap dia.

Saat ini jumlah penjualan pertamax justru semakin meningkat. Penjualan premium malah mengalami penurunan sekitar 7%.

"Untuk stok jelang Natal dan tahun baru saat ini cukup aman," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0744 seconds (0.1#10.140)