BUMN Bangun Tol Sumatera

Selasa, 02 Desember 2014 - 10:48 WIB
BUMN Bangun Tol Sumatera
BUMN Bangun Tol Sumatera
A A A
JAKARTA - Sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) berencana membangun proyek tol Bakauheni-Palembang yang merupakan bagian dari Tol Trans-Sumatera.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, proyek pembangunan tol Bakauheni- Palembang tersebut untuk menindaklanjuti program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengembangkan proyek tol Trans-Sumatera. Dia menilai potensi bisnis di wilayah Merak dan Palembang cukup prospektif seiring pengiriman logistik ke Sumatera.

”Saat ini dalam tahap finalisasi strukturnya antara BUMN karena ini proyek komersial jadi investasinya berasal dari BUMN,” kata Rini di Jakarta kemarin. Lebih lanjut dia menjelaskan, sebelumnya proyek pembangunan tol Trans-Sumatera akan menggunakan dana dari investor. Karena belum ada ketertarikan dari investor, proyek tersebut belum juga terealisasi.

Untuk itu, pemerintah memberikan instruksi kepada sejumlah BUMN untuk dapat menggarap proyek tol tersebut. ”Pemerintah memberi penugasan khusus kepada PT Hutama Karya untuk memulai pengerjaan tol Tran-Sumatera. Karena keadaan keuangannya tidak sehat, jadi masuklah PT Jasa Marga dan akan ada BUMN Karya lainnya,” imbuhnya.

Untuk proyek pembangunan tol Bakauheni-Lampung, kata Rini, secara kalkulasi ekonomi dinilai layak untuk dibangun. Saat ini jumlah kendaraan yang menyeberangi pelabuhan Merak-Bakauheni rata-rata mencapai 7.000 kendaraan per hari. Jika pelayanannya ditingkatkan, potensi penyeberangan tersebut mencapai 12.000 kendaraan per hari.

”Nanti akan menjadi pembangunan terpadu, rencananya akan dibangun rel kereta api, sudah ada dua jalur kirakira ada panjangnya 120 kilometer (km) yang bisa di-upgrade menjadi tol Bakauheni- Palembang,” imbuhnya. Selain terus menggenjot pembangunan ruas tol Trans- Sumatera, kata Rini, pemerintah juga akan mendorong pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni sehingga akses penyeberangan Jawa-Sumatera menjadi lebih baik.

Rini siap menginstruksikan PT ASDP Ferry Indonesia (Persero) memperbaiki dan menambah kapal penyeberangan. ”Terminal Merak dan Bakauheni harus mampu menyeberangkan kendaraan yang cukup banyak dalam 24 jam, jadi kapal feri tetap berjalan lancar, pengiriman barang dari Jawa ke Sumatera itu terus meningkat sehingga harus menjadi pembangunan terpadu,” harapnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Pu-Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan, ruas tol Bakauheni menuju Palembang ditargetkan selesai pada 2019. Pembangunan konstruksinya akan dimulai pada 2017. Sebelum periode tersebut, pembebasan lahan harus sudah selesai.

”Nanti jalan tol tersebut terdiri atas enam ruas sepanjang 500 km yaitu Bakauheni-Babatan, Babatan-Tegineneng, Tegineneng- Terbangi Besar, Terbagi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Indralaya, dan Indralaya-Palembang,” tutur dia. Total investasi pembangunan ruas tol Bakauheni-Palembang diperkirakan mencapai Rp45 triliun. Dananya bukan berasal dari APBN, melainkan murni dari BUMN yang akan membangun proyek tersebut.

Heru febrianto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5021 seconds (0.1#10.140)