Win Properties Fokus Kembangkan Properti di Jabodetabek

Rabu, 03 Desember 2014 - 10:49 WIB
Win Properties Fokus...
Win Properties Fokus Kembangkan Properti di Jabodetabek
A A A
Prediksi beberapa kalangan terhadap lambatnya pertumbuhan bisnis properti di Indonesia pada 2015 disikapi para pengembang dengan beraneka strategi.

Win Properties, salah satu pengembang yang saat ini tengah memasarkan produk landed house di Bogor, WinDel Rio Townhouse, fokus terhadap market Jabodetabek sebagai salah satu strategi menghadapi kondisi 2015. CEO Win Properties Amrit Lakhiani mengatakan, pertumbuhan properti di Indonesia secara umum masih dalam tahap pemulihan, setelah mengalami penurunan pada 2014.

“Saat ini kami tengah fokus mengembangkan properti di Jabodetabek. Melihat respons masyarakat terhadap produk kami, seperti WinDel Rio Townhouse di Bogor, memang saat ini diperlukan kemudahan pembayaran untuk memasarkan properti di kelas menengah,” ujarnya.

Win Properties, lanjut dia, berupaya memberikan edukasi kepada konsumen mengenai kelebihan konsep dari properti yang dikembangkan, di mana dalam pemilihan bahan bangunan selalu mengedepankan kualitas dan kenyamanan. Selain di Indonesia, Win Properties juga tengah mengembangkan sebuah apartemen di London.

Win Properties berencana fokus di area Jabodetabek pada 2015 dan masih akan menunggu situasi makin kondusif untuk melaksanakan pembelian lahan baru. Beberapa area yang diincar, yaitu Tegal,Cirebon, dan Gili, Lombok. Adapun proyek yang saat ini tengah dikembangkan, yaitu WinDel Rio Townhouse.

Beberapa proyek lainnya yang tengah dikembangkan adalah Commercial Area di Bintaro serta beberapa townhouse di area Cempaka Putih. Director of Residential Service Coldwell Banker Commercial Fransiska Hendri mengatakan, pada 2015 nanti pertumbuhan properti secara umum di Indonesia diperkirakan akan mencapai kisaran 20%-25%.

“Harga properti di Indonesia masih terhitung baik dan tidak akan mengalami penurunan, seperti halnya yang terjadi di negara lain dikarenakan para pembeli properti di Indonesia masih cukup banyak yang tidak menggunakan fasilitas kredit perbankan sebagai sumber pembiayaan,” ujarnya.

Fransiska juga menyatakan, kenaikan harga properti dipastikan akan terjadi pada 2015, namun diyakini tidak akan melemahkan daya beli masyarakat terhadap properti karena kenaikan harga BBM akan tetap diimbangi dengan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan properti, baik untuk keperluan hunian maupun keperluan investasi.

Rehdian Khartika
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7503 seconds (0.1#10.140)