Rupiah Ditutup Keok ke Rp12.301/USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) perdagangan hari ditutup keok ke Rp12.300 per USD seiring melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg hari ini ditutup pada level Rp12.301 per USD. Posisi tersebut terdepresiasi 30 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp12.271 per USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp12.287 per USD. Adapun posisi rupiah terkuat di level Rp12.238 per USD dan terlemah di level Rp12.323 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini pada level Rp12.303 per USD, dengan kisaran harian Rp12.272-Rp320 per USD. Posisi tersebut melemah 33 poin dibanding penutupan hari sebelumnya Rp12.270 per USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah hari ini pada level Rp12.308 per USD. Posisi tersebut lebih buruk 31 poin dibanding penutupan hari sebelumnya Rp12.277 per USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp12.295 per USD. Posisi ini melemah 19 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya Rp12.276 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, makin melemahnya rupiah kerena meningkatnya permintaan USD di tengah menurunnya harga minyak mentah dunia.
"Tren penurunan harga minyak mentah dunia turut berdampak pada peningkatan permintaan USD dan menambah eksalasi USD terhadap rupiah hari ini," kata dia, Rabu (3/12/2014).
Adapun IHSG sore ini berakhir di zona merah, mengakhiri relinya selama enam hari berturut-turut karena diserang aksi ambil untung (profit taking). IHSG tergerus 9,75 poin atau 0,19% ke level 5.166,04.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,57 triliun dengan 6,48 miliar saham diperdagangkan dan transaksi jual asing Rp270,47 miliar. Tercatat 134 saham naik, 192 saham melemah dan 90 saham stagnan.
(Baca: Rupiah Siang Ini Makin Terkoreksi ke Rp12.289/USD)
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg hari ini ditutup pada level Rp12.301 per USD. Posisi tersebut terdepresiasi 30 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp12.271 per USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp12.287 per USD. Adapun posisi rupiah terkuat di level Rp12.238 per USD dan terlemah di level Rp12.323 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini pada level Rp12.303 per USD, dengan kisaran harian Rp12.272-Rp320 per USD. Posisi tersebut melemah 33 poin dibanding penutupan hari sebelumnya Rp12.270 per USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah hari ini pada level Rp12.308 per USD. Posisi tersebut lebih buruk 31 poin dibanding penutupan hari sebelumnya Rp12.277 per USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp12.295 per USD. Posisi ini melemah 19 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya Rp12.276 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, makin melemahnya rupiah kerena meningkatnya permintaan USD di tengah menurunnya harga minyak mentah dunia.
"Tren penurunan harga minyak mentah dunia turut berdampak pada peningkatan permintaan USD dan menambah eksalasi USD terhadap rupiah hari ini," kata dia, Rabu (3/12/2014).
Adapun IHSG sore ini berakhir di zona merah, mengakhiri relinya selama enam hari berturut-turut karena diserang aksi ambil untung (profit taking). IHSG tergerus 9,75 poin atau 0,19% ke level 5.166,04.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,57 triliun dengan 6,48 miliar saham diperdagangkan dan transaksi jual asing Rp270,47 miliar. Tercatat 134 saham naik, 192 saham melemah dan 90 saham stagnan.
(Baca: Rupiah Siang Ini Makin Terkoreksi ke Rp12.289/USD)
(rna)