Awal 2015 MNC Mulai Garap Fisik Tol Bocimi

Rabu, 03 Desember 2014 - 21:12 WIB
Awal 2015 MNC Mulai...
Awal 2015 MNC Mulai Garap Fisik Tol Bocimi
A A A
BOGOR - Megaproyek infrastruktur jalan bebas hambatan atau tol yang menghubungkan Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dikembangkan MNC Group melalui anak usahanya MNC Tol, akan mulai menggarap pembangunan fisik seksi I pada Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer pada awal 2015 mendatang.

Tentunya hal tersebut memberikan titik terang dan menjawab keraguan warga Bogor dan Sukabumi yang selama ini meragukan rencana pembangunan tol itu bisa terealisasi secepatnya. Khususnya bagi warga yang dilintasi tol tersebut enggan untuk melepasnya agar dibebaskan guna kepentingan umum ini.

“Ya untuk kontruksi kita rencananya di awal Januari ini sudah dimulai, dengan cara serentak bukan hanya di satu titik saja. Karena seksi I ini akan kita bagi jadi tiga paket pengerjaannya, karena seksi I ini panjangnya 15 kilometer, kalau tiga paket berarti masing-masing dibagi 3 paket,” kata Direktur PT Trans Jabar Tol & Vice President PT MNC Tol Rully Rakhmatullah, Rabu (3/11/2014).

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini progress atau persiapan untuk mulai pembangunan fisik, pihak PT MNC Tol tengah melakukan pemilihan calon kontraktor yang akan menggarap jalan pengurai kemacetan di jalur ‘tengkorak’ itu.

“Proses yang ada sekarang itu, kita sedang melakukan tender pemilihan calon kontraktor. Mudah-mudahan Desember ini sudah ada kontraktor yang sudah terpilih untuk secepatnya melaksanakan pembangunan fisik,” jelasnya.

Terkait dengan pembebasan tanah, pihaknya mengklaim terus mendapat respon positif dari masyarakat, sehingga proses pembebasan tanah sudah mencapai 76%.

“Diharapkan akhir tahun ini bisa mencapai 80-87 persen. Cukuplah untuk alat berat masuk ke lokasi pengerjaan dalam memulai pembangunan. Sedangkan sisanya pembebasan tanah 13-15 persen, kita sepenuhnya meminta bantuan Pemkot/Pemkab Bogor, Badan Pertanahan Nasional (BPN), baik P2T maupun TPT,” ungkapnya.

Pihaknya mengaku, lambannya pembebasan tanah, lebih dikarenakan masalah klasik dalam setiap rencana pembangunan infrastruktur seperti jalan tol ini.

“Kendalanya klasik lah ya, seperti masalah harga yang mungkin belum cocok. Tapi kita yakin P2T dan TPT bisa secepatnya menyelesaikan tanpa harus konsinyasi,” paparnya.

Ia menjelaskan, rencananya pembangunan seksi I ini akan bisa selesai selama dua tahun. Sehingga akhir 2016 tol ini sudah bisa beroperasi. Tak hanya itu, pihaknya yakin dengan dimulainya pembangunan fisik dengan cara serentak yang dibagi dalam tiga paket ini, dapat cepat selesai serta menumbuhkan harapan atau angin segar, khususnya terkait permasalahan tanah.

“Karena langkah kita dengan apa yang sudah dilakukan hingga saat ini berbeda dengan investor sebelumnya. Dengan dimulainya awal tahun ini pembangunan fisik ini membuktikan kita serius membangunnya,” jelasnya.

Ia memaparakan jenis fisik kontruksi tol Bocimi ini jenisnya menggunakan dua kombinasi. Ada yang fisik pembangunan diatas tanah, serta ada pula yang elevated (layang).

“Kombinasi jenis fisik tol ini sudah kita rancang ada yang diatas permukaan tanah dan layang. Modelnya seperti jalan tol Prubaleunyi. Itu semua disesuaikan dengan kondisi tanah di sepanjang jalur yang akan dibangun,” katanya.

Pihaknya telah memperkirakan nilai investasi pembangunan tol Bocimi I ini mencapai Rp2 triliun lebih. Pasalnya setiap 1 kilometer, akan menghabiskan biaya Rp100 miliar.

“Jadi kita memperkirakan nilai investasi proyek tol seksi I ini lebih dari Rp1,8 triliun hingga Rp2 triliun,” ungkapnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0687 seconds (0.1#10.140)