Ini Sebab Harga Gas LNG Lebih Tinggi
![Ini Sebab Harga Gas...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/12/05/34/933639/ini-sebab-harga-gas-lng-lebih-tinggi-42F-thumb.jpg)
Ini Sebab Harga Gas LNG Lebih Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Senior Executive Officer (SEO) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) Ridha Ababil mengatakan, untuk bisnis transportasi yang paling menguntungkan adalah dengan menggunakan Liquid Natural Gas (LNG). Akan tetapi biaya produksi LNG tersebut masih tinggi dibandingkan gas bumi.
"LNG karena jaraknya jauh jadi biaya transportasi besar, ada biaya dari gas bumi dicairkan, lalu diangkut dulu ke LNG carier, masuk ke regasifikasi ada biaya, masuk ke pipa ada biaya lagi untuk biaya transportasi ke distribusi. Harga gas LNG hampir dua kali lipat dari harga gas bumi yang biasa kita jual," ujarnya dalam acara Sarasehan Wartawan Pasar Modal di Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/12/2014).
Dia mengungkapkan, pasokan gas yang ada di Pulau Jawa dan Sumatera tidak mencukupi karena ketersediaan gas yang semakin menipis. Oleh karena itu harus ada sumber gas bumi lain.
"Peningkatan konsumsi gas bumi mau tidak mau harus melibatkan sumber gas yang ada di timur Indonesia karena kondisi Pulau Jawa dan Sumatera sudah mengalami penurunan, dalam 5-6 tahun kedepan jangka kontrak kami habis," katanya.
Dia menambahkan, saat ini pasokan gas tidak cukup sedangkan kebutuhan gas meningkat. "Pasokam gas tidak cukup, kebutuhan gas meningkat. Sulit dapatkan sampai saat ini belum pernah 100-200 juta kubik perhari. Di Indonesia timur harga cukup untuk potensi pasokan gas namun karena jarak jauh kita tidak bisa bangun pipa, 2.000-3.000 km masih bisa pakai pipa gas, lebih dari itu LNG," pungkasnya.
"LNG karena jaraknya jauh jadi biaya transportasi besar, ada biaya dari gas bumi dicairkan, lalu diangkut dulu ke LNG carier, masuk ke regasifikasi ada biaya, masuk ke pipa ada biaya lagi untuk biaya transportasi ke distribusi. Harga gas LNG hampir dua kali lipat dari harga gas bumi yang biasa kita jual," ujarnya dalam acara Sarasehan Wartawan Pasar Modal di Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/12/2014).
Dia mengungkapkan, pasokan gas yang ada di Pulau Jawa dan Sumatera tidak mencukupi karena ketersediaan gas yang semakin menipis. Oleh karena itu harus ada sumber gas bumi lain.
"Peningkatan konsumsi gas bumi mau tidak mau harus melibatkan sumber gas yang ada di timur Indonesia karena kondisi Pulau Jawa dan Sumatera sudah mengalami penurunan, dalam 5-6 tahun kedepan jangka kontrak kami habis," katanya.
Dia menambahkan, saat ini pasokan gas tidak cukup sedangkan kebutuhan gas meningkat. "Pasokam gas tidak cukup, kebutuhan gas meningkat. Sulit dapatkan sampai saat ini belum pernah 100-200 juta kubik perhari. Di Indonesia timur harga cukup untuk potensi pasokan gas namun karena jarak jauh kita tidak bisa bangun pipa, 2.000-3.000 km masih bisa pakai pipa gas, lebih dari itu LNG," pungkasnya.
(gpr)