Ide Pembubaran Petral Berdasar Sentimen Publik

Sabtu, 06 Desember 2014 - 18:15 WIB
Ide Pembubaran Petral Berdasar Sentimen Publik
Ide Pembubaran Petral Berdasar Sentimen Publik
A A A
JAKARTA - Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menduga Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) menyerang Petral hanya berdasarkan sentimen publik, bahwa anak perusahaan Pertamina itu merupakan sarang mafia.

Dia menjelaskan ada beberapa alasan mengapa Petral perlu dipertahankan terkait dengan transparansi harga perdagangan internasional.

"Kenapa Petral ada di Singapura? Ya, karena pajaknya lebih murah dan perdagangan migas internasional juga hulunya di Singapura," ujarnya di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12/2014).

"Singapura adalah pusat perdagangan minyak di Asia. Bank yang mampu membiayai hingga USD5 miliar ada di sana dan banyak NOC yang berkantor di Singapura sehingga memudahkan komunikasi," tambahnya.

Karena itu, lanjut dia, dalam pengadaan minyak fungsi Petral masih ada. "Sebelum dibubarkan harus hati-hati, harus tahu problemnya apa," ucapnya.

Namun, dia mengapresiasi upaya tim tersebut dalam memberantas mafia migas. Tetapi perlu diperhatikan mengenai aturan main atau sistemnya.

"Di dalam tim itu harus ada pembagian tim-tim yang mengatur empat sasaran, seperti perizinan, kebijakan, UU Migas dan bisnis. Yang penting itu. Kemudian hasil dari tim itu harus dibuka ke publik," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6516 seconds (0.1#10.140)