BI: Tingkat Kemiskinan di Papua Barat Masih Tinggi
A
A
A
MANOKWARI - Bank Indonesia (BI) mengaku, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah yakni tingkat kemiskinan, salah satunya di wilayah Papua Barat.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di provinsi Papua Barat hingga Maret 2014 tercatat sebanyak 229.430 jiwa atau sebanyak 27,13% dari jumlah penduduk provinsi Papua Barat.
Pencapaian tersebut menunjukan bahwa provinsi Papua Barat merupakan provinsi dengan presentase penduduk miskin tertinggi kedua di Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkap, masih rendahnya Upah Minimum Regional (UMR) jika dibandingkan dengan angka kebutuhan hidup layak (KHL), terbatasnya jumlah lapangan kerja yang tersedia, serta rendahnya tingkat pendidikan masyarakat menjadi faktor utama penyebab kemiskinan dan pengangguran di Papua.
"Tingkat kemiskinan di sini masih banyak. Makanya harus dilakukan strategi dan kerja keras agar bisa meningkatkan penghasilan masyarakat dan bisa meninggalkan kemiskinan di Papua Barat," papar Agus di Manokwari, papua barat akhir pekan ini.
Sampai dengan periode Agustus 2014, jumlah angkatan kerja di provinsi Papua Barat mencapai 398.424 orang atau mengalami peningkatan sebesar 7,46% dibandingkan periode tahun laporan sebelumnya.
Adapun sampai dengan akhir tahun 2014, tingkat pengangguran di provinsi Papua Barat tercatat sebesar 5,02% atau mengalami sedikit peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
(Baca: BI Minta Pemda Tahan Inflasi di Papua Barat)
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di provinsi Papua Barat hingga Maret 2014 tercatat sebanyak 229.430 jiwa atau sebanyak 27,13% dari jumlah penduduk provinsi Papua Barat.
Pencapaian tersebut menunjukan bahwa provinsi Papua Barat merupakan provinsi dengan presentase penduduk miskin tertinggi kedua di Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkap, masih rendahnya Upah Minimum Regional (UMR) jika dibandingkan dengan angka kebutuhan hidup layak (KHL), terbatasnya jumlah lapangan kerja yang tersedia, serta rendahnya tingkat pendidikan masyarakat menjadi faktor utama penyebab kemiskinan dan pengangguran di Papua.
"Tingkat kemiskinan di sini masih banyak. Makanya harus dilakukan strategi dan kerja keras agar bisa meningkatkan penghasilan masyarakat dan bisa meninggalkan kemiskinan di Papua Barat," papar Agus di Manokwari, papua barat akhir pekan ini.
Sampai dengan periode Agustus 2014, jumlah angkatan kerja di provinsi Papua Barat mencapai 398.424 orang atau mengalami peningkatan sebesar 7,46% dibandingkan periode tahun laporan sebelumnya.
Adapun sampai dengan akhir tahun 2014, tingkat pengangguran di provinsi Papua Barat tercatat sebesar 5,02% atau mengalami sedikit peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
(Baca: BI Minta Pemda Tahan Inflasi di Papua Barat)
(gpr)