Tujuh Nama Maju Sebagai Calon Ketua Kadin Batam
A
A
A
BATAM - Setelah Ahmad Maaruf Maulana terpilih sebagai Ketua Kadin Kepri 2014-2019 secara mulus, Kadin Batam memasuki masa pergantian antar waktu untuk mencari penggantinya. James Simare-mare disepakati sebagai Caretaker di masa itu sekaligus harus menggelar Muskota VI pada awal tahun depan.
Ketua Komite Tetap Asosiasi dan Himpunan Kadin Indonesia Rahmat Junaidi mengingatkan sesuai AD/ART Kadin, Muskota VI harus digelar sebagai konsekuensi dari terpilihnya Ahmad Maaruf karena masa jabatannya di Kadin Batam telah melewati setengah masa jabatannya dalam periode 2012-2017.
Dia juga menegaskan pengurus Kadin Kota tidak boleh merangkap jabatan di Kadin Provinsi. Jika ada rangkap jabatan maka dewan pengurus yang disahkan menjadi batal karena melanggar AD/ART.
"Muskota Kadin Batam pasti digelar tahun depan. Saya ingatkan Muskota harus langsung diberikan pemberitahuan dua bulan sebelumnya apalagi jumlah anggota Kadin Batam besar," ujarnya akhir pekan lalu di saat pelantikan Ahmad Maaruf Maulana sebagai Ketua Kadin Kepri dalam Musprov Kadin III, Minggu (7/12/2014).
Rencana Muskota Kadin Batam ke-VI yang dipastikan dilaksanakan pada tahun depan untuk memilih ketua umum baru yang melanjutkan estafet Maaruf juga sudah berhembus di tengah-tengah Musprov III.
Bahkan beberapa nama yang siap maju sebagai bakal calon ketua Kadin Batam periode 2015-2020 dalam Muskota VI juga seketika langsung berhembus tatkala Musprov III Kadin Kepri yang berlangsung di Hotel Novotel, Jumat pekan lalu.
Beberapa kali peserta Musprov berseloroh menyebut beberapa nama yang juga hadir dalam momen itu bakal menjadi Ketua Kadin Batam, yakni Ketua Asperapi Jadi Rajagukguk dan pengusaha bongkar muat, Abdulrazak.
Namun sebelum Musprov mulai berlangsung, beberapa nama yang mencuat justru lebih banyak yakni Abdulrazak, Paulus Amat Tantoso, Indina Putri Fajar, Jadi Rajagukguk, Syarifudin Andi Bola dan Yusmen Liu.
Namun, hingga kini belum ada figur yang mendeklarasikan diri untuk siap maju pasca Musprov III, meski dua nama disebut-sebut akan konsisten maju hingga Muskota VI digelar yakni Abdulrazak dan Yusmen Liu. Nama pertama sendiri disebut-sebut tengah menyusun langkah deklarasi dalam bulan ini.
Figur lain, yakni Paulus Amat Tantoso justru mengaku siap maju sebagai bakal calon ketua Kadin Batam jika mendapat dukungan dari pengusaha di Batam. Amat Tantoso sendiri sudah berkecimpung di Kadin wilayah ini, mengisi Wakil Ketua Bidang Perdagangan sejak masa Kadin Kepri dibawah Johannes Kennedy.
"Saya tidak bisa menolak kalau teman-teman pengusaha mempercayakan saya maju sebagai Kadin Batam peridoe berikutnya," katanya, Minggu (9/12/2014).
Meski begitu hingga kini Amat Tantoso mengaku belum ada persiapan untuk maju sebagai salah satu kandidat Kadin Batam. Sebab, ia masih fokus dengan bisnis yang sedang dirintisnya. "Jujur saja saya belum ada persiapan kearah sana," ucapnya.
Menurut dia, tidaklah mudah menjadi ketua Kadin Batam, karena posisi tersebut merupakan pengabdian untuk memajukan perekonomian Batam terutama organisasi ini harus mampu menarik para investor agar mau berinvestasi disini.
"Ketua harus mampu bertanggung jawab sama para anggotanya. Terlebih terhadap perekonomian Batam, karena Kadin juga bertanggung jawab terhadap masyarakat Batam yang bisa menstabilitaskan perekonomian," ungkapnya.
Sementara itu, dalam rapat pleno tertutup Kadin Batam baru-baru ini menetapkan Wakil Ketua Bidang Organisasi Kadin Batam James Simare-mare sebagai Caretaker Kadin Batam.
James membenarkan setelah Ketua Kadin Batam Ahmad Maaruf Maulana terpilih sebagai Ketua Kadin Kepri, sejumlah pengusaha anggota Kadin sudah menyampaikan siap menjadi bakal calon ketua.
Menurut James, bakal calon ketua yang siap maju harus memenuhi persyaratan persyaratan diantaranya memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Kadin minimal 2 tahun berturut-turut.
Dia juga memastikan Muskota VI akan digelar paling cepat akhir Januari dan paling lama akhir Februari jika tidak ada halangan yang menghambat gelaran pemilihan Ketua Kadin Batam Periode 2015-2020.
"Kami juga tidak sembarangan memilih calon, minimal harus menjadi anggota Kadin dan memiliki KTA minimal 2 tahun berturut-turut," ujarnya
James M Simaremare juga mengatakan siapapun yang menjadi ketua Kadin Batam yang jelas harus dari dunias usaha dan yang bisa meluangkan waktunya buat organisasi ini. "Saya siap mendukung siapa yang akan menjadi Kadin Batam selanjutnya," ucapnya.
Untuk diketahui, terakhir kali Muskota Kadin Batam digelar pada 5 September 2012. Dalam Muskota V itu Ahmad Maaruf terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Kadin Batam periode 2012-2017 menggantikan Soraya Djajakusuma.
Muskota V dilaksanakan buntut dari pembekuan Ketua Kadin Batam 2010-2015 Soraya Djajakusuma oleh Kadin Kepri di bawah kepemimpinan Johannes Kennedy.
Soraya terpilih sebagai Ketua Kadin Batam dari Muskota III dan Muskota IV. Hanya saja, setahun setelah Muskota IV, Soraya dibekukan oleh Kadin Kepri karena dinilai gagal membentuk kepengurusan Kadin Kota. Akhirnya kisruh itu berakhir dengan pelaksanaan Muskota V untuk Ketua Kadin Batam periode 2012-2017.
Pada Muskota V tahun 2012, pada proses awal pemilihan calon ketua, peserta Muskota menetapkan delapan kandidat, yaitu Ahmad Maaruf, Jadi Rajagukguk. Sahaya Simbolon, Syarifuddin Andi Bola, Heri Exarial, Abdul Razak, Endra Mayendra dan Erwin Ismail.
Namun pada saat menyampaikan visi dan misi, tujuh calon diantaranya mundur dari pencalonan dan menyatakan dukungannya kepada Ahmad Maaruf.
Ahmad Maaruf sendiri tetap konsisten mencalonkan dirinya sebagai ketua sehingga praktis agenda pemilihan tinggal menyisakan dirinya sebagai calon. Karena itu forum Mukota V akhirnya sepakat menyetujui Ahmad Ma'ruf sebagai Ketua Kadin Batam Periode 2012-2017 secara aklamasi.
Ketua Komite Tetap Asosiasi dan Himpunan Kadin Indonesia Rahmat Junaidi mengingatkan sesuai AD/ART Kadin, Muskota VI harus digelar sebagai konsekuensi dari terpilihnya Ahmad Maaruf karena masa jabatannya di Kadin Batam telah melewati setengah masa jabatannya dalam periode 2012-2017.
Dia juga menegaskan pengurus Kadin Kota tidak boleh merangkap jabatan di Kadin Provinsi. Jika ada rangkap jabatan maka dewan pengurus yang disahkan menjadi batal karena melanggar AD/ART.
"Muskota Kadin Batam pasti digelar tahun depan. Saya ingatkan Muskota harus langsung diberikan pemberitahuan dua bulan sebelumnya apalagi jumlah anggota Kadin Batam besar," ujarnya akhir pekan lalu di saat pelantikan Ahmad Maaruf Maulana sebagai Ketua Kadin Kepri dalam Musprov Kadin III, Minggu (7/12/2014).
Rencana Muskota Kadin Batam ke-VI yang dipastikan dilaksanakan pada tahun depan untuk memilih ketua umum baru yang melanjutkan estafet Maaruf juga sudah berhembus di tengah-tengah Musprov III.
Bahkan beberapa nama yang siap maju sebagai bakal calon ketua Kadin Batam periode 2015-2020 dalam Muskota VI juga seketika langsung berhembus tatkala Musprov III Kadin Kepri yang berlangsung di Hotel Novotel, Jumat pekan lalu.
Beberapa kali peserta Musprov berseloroh menyebut beberapa nama yang juga hadir dalam momen itu bakal menjadi Ketua Kadin Batam, yakni Ketua Asperapi Jadi Rajagukguk dan pengusaha bongkar muat, Abdulrazak.
Namun sebelum Musprov mulai berlangsung, beberapa nama yang mencuat justru lebih banyak yakni Abdulrazak, Paulus Amat Tantoso, Indina Putri Fajar, Jadi Rajagukguk, Syarifudin Andi Bola dan Yusmen Liu.
Namun, hingga kini belum ada figur yang mendeklarasikan diri untuk siap maju pasca Musprov III, meski dua nama disebut-sebut akan konsisten maju hingga Muskota VI digelar yakni Abdulrazak dan Yusmen Liu. Nama pertama sendiri disebut-sebut tengah menyusun langkah deklarasi dalam bulan ini.
Figur lain, yakni Paulus Amat Tantoso justru mengaku siap maju sebagai bakal calon ketua Kadin Batam jika mendapat dukungan dari pengusaha di Batam. Amat Tantoso sendiri sudah berkecimpung di Kadin wilayah ini, mengisi Wakil Ketua Bidang Perdagangan sejak masa Kadin Kepri dibawah Johannes Kennedy.
"Saya tidak bisa menolak kalau teman-teman pengusaha mempercayakan saya maju sebagai Kadin Batam peridoe berikutnya," katanya, Minggu (9/12/2014).
Meski begitu hingga kini Amat Tantoso mengaku belum ada persiapan untuk maju sebagai salah satu kandidat Kadin Batam. Sebab, ia masih fokus dengan bisnis yang sedang dirintisnya. "Jujur saja saya belum ada persiapan kearah sana," ucapnya.
Menurut dia, tidaklah mudah menjadi ketua Kadin Batam, karena posisi tersebut merupakan pengabdian untuk memajukan perekonomian Batam terutama organisasi ini harus mampu menarik para investor agar mau berinvestasi disini.
"Ketua harus mampu bertanggung jawab sama para anggotanya. Terlebih terhadap perekonomian Batam, karena Kadin juga bertanggung jawab terhadap masyarakat Batam yang bisa menstabilitaskan perekonomian," ungkapnya.
Sementara itu, dalam rapat pleno tertutup Kadin Batam baru-baru ini menetapkan Wakil Ketua Bidang Organisasi Kadin Batam James Simare-mare sebagai Caretaker Kadin Batam.
James membenarkan setelah Ketua Kadin Batam Ahmad Maaruf Maulana terpilih sebagai Ketua Kadin Kepri, sejumlah pengusaha anggota Kadin sudah menyampaikan siap menjadi bakal calon ketua.
Menurut James, bakal calon ketua yang siap maju harus memenuhi persyaratan persyaratan diantaranya memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Kadin minimal 2 tahun berturut-turut.
Dia juga memastikan Muskota VI akan digelar paling cepat akhir Januari dan paling lama akhir Februari jika tidak ada halangan yang menghambat gelaran pemilihan Ketua Kadin Batam Periode 2015-2020.
"Kami juga tidak sembarangan memilih calon, minimal harus menjadi anggota Kadin dan memiliki KTA minimal 2 tahun berturut-turut," ujarnya
James M Simaremare juga mengatakan siapapun yang menjadi ketua Kadin Batam yang jelas harus dari dunias usaha dan yang bisa meluangkan waktunya buat organisasi ini. "Saya siap mendukung siapa yang akan menjadi Kadin Batam selanjutnya," ucapnya.
Untuk diketahui, terakhir kali Muskota Kadin Batam digelar pada 5 September 2012. Dalam Muskota V itu Ahmad Maaruf terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Kadin Batam periode 2012-2017 menggantikan Soraya Djajakusuma.
Muskota V dilaksanakan buntut dari pembekuan Ketua Kadin Batam 2010-2015 Soraya Djajakusuma oleh Kadin Kepri di bawah kepemimpinan Johannes Kennedy.
Soraya terpilih sebagai Ketua Kadin Batam dari Muskota III dan Muskota IV. Hanya saja, setahun setelah Muskota IV, Soraya dibekukan oleh Kadin Kepri karena dinilai gagal membentuk kepengurusan Kadin Kota. Akhirnya kisruh itu berakhir dengan pelaksanaan Muskota V untuk Ketua Kadin Batam periode 2012-2017.
Pada Muskota V tahun 2012, pada proses awal pemilihan calon ketua, peserta Muskota menetapkan delapan kandidat, yaitu Ahmad Maaruf, Jadi Rajagukguk. Sahaya Simbolon, Syarifuddin Andi Bola, Heri Exarial, Abdul Razak, Endra Mayendra dan Erwin Ismail.
Namun pada saat menyampaikan visi dan misi, tujuh calon diantaranya mundur dari pencalonan dan menyatakan dukungannya kepada Ahmad Maaruf.
Ahmad Maaruf sendiri tetap konsisten mencalonkan dirinya sebagai ketua sehingga praktis agenda pemilihan tinggal menyisakan dirinya sebagai calon. Karena itu forum Mukota V akhirnya sepakat menyetujui Ahmad Ma'ruf sebagai Ketua Kadin Batam Periode 2012-2017 secara aklamasi.
(gpr)