Bappenas Matangkan RPJMN 2015-2019

Minggu, 07 Desember 2014 - 19:53 WIB
Bappenas Matangkan RPJMN  2015-2019
Bappenas Matangkan RPJMN 2015-2019
A A A
PALU - Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan (Bappenas) mematangkan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 melalui musyarawarah pembangunan regional(Murembang) yang digelar di lima kota, masing-masing Kota Palu Sulawesi Tengah, Kota Ambon Provinsi Maluku, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat, Kota Tarakan Kalimantan Utara serta Kabupaten Belitung.

Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago mengatakan, pembahasan RPJMN sebagaimana tahun-tahun sebelumnya dilakukan di lima kota yang mewakili masing-masing koridor atau wilayah kepulauan besar indonesia berdasarkan potensi daerah masing-masing. Tahap awal dilakukan di Kota Palu di wilayah Sulawesi meliputi Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara serta Gorontalo.

"Status pembahasan ini nantinya akan naik menjadi rancangan akhir yang telah diperkaya melalui masukan-masukan yang ada dari perencana-perencana pembangunan di daerah. Berdasarkan masukan yang ada saya rasa sudah tertampung semua yang akan kita kerjakan pada 2015-2019 meliputi bidang mearitiman, tol laut jaringan irigasi berdasarkan program pemerintahan saat ini," ucap Andrinof, usai Musrembang di palu Sulawesi tengah, akhir pekan lalu.

Menurut dia, pembangunan di pulau Sulawesi yang terdiri atas enam provinsi memiliki potensi dan keunggulan di sektor pangan, pertanian, perikanan dan hasil tambang. Dari potensi-potensi tersebut, kata dia, akan difokuskan untuk merangsang pertumbuhan industri melalui pemusatan industri yang bersifat kawasan.

"Di Palu misalnya, ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, dimana berfungsi sebagai kegiatan agribisnis. Nantinya, kawasan tersebut akan seiring dengan pembangunan pelabuhan, jalan dan infrastruktur lain yang mendukung," ujarnya.

KEK Palu ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus sejak Oktober 2014. KEK ini diharapkan bisa meningkatkan investasi industri di kawasan Sulawesi tengah dengan bersandar pada hasil-hasil perkebunan antara lain coklat, karet, minyak sawit mentah, serta rotan.
Dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi tersebut pemerintah berupaya mengembangkan infrastruktur dalam mendukung pertumbuhan di kawasan tersebut. salah satunya dengan perluasan bandara Mutiara Sis Al-Jufri di Palu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp200 miliar melalui APBN multiyear.

"Selain bandara, masih ada rencana jalan tol yang sebelumnya telah direncanakan Yakni jalan pintas Palu-Parigi dalam rangka mendukung industri di kawasan tersebut. Proyek tersebut masuk sebagai proyek strategis di luar Pulau Jawa dengan nilai investasi sebesar Rp2,22 triliun," ujar dia.

Di tempat yang sama, Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengatakan, progress rencana pembangunan jalan pintas Palu-Parigi bisa di Groundbreaking pada tahun 2015. Sebab, proses pembebasan lahan dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Saya kira bisa dibangun pada tahun 2015. jalan pintas Palu-Parigi ini penting dalam rangka menunjang aktivitas industri KEK Palu ke kawasan lainnya," ujar dia.

Selajutnya, Musrembang akan digelar di empat kota berikutnya antara lain Kota Ambon Provinsi Maluku, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat, Kota Tarakan Kalimantan Utara serta Kabupaten Belitung. RPJMN ditargetkan rampung pada pekan kedua Januari, dan selanjutnya akan menjadi acuan dan kerangka kerja kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5023 seconds (0.1#10.140)