Kadin Coba Maksimalkan Potensi Perikanan dan Maritim

Selasa, 09 Desember 2014 - 09:52 WIB
Kadin Coba Maksimalkan...
Kadin Coba Maksimalkan Potensi Perikanan dan Maritim
A A A
BANDUNG - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat (Jabar) berupaya memaksimalkan potensi perikanan dan maritim di kawasan tersebut. Betapa tidak, potensi perikanan dan maritim di tatar pasundan bernilai triliunan rupiah.

Untuk itu, wadah para pengusaha tersebut mengagendakan secara khusus bahasan optimalisasi potensi perikanan dan maritim Jabar dalam rapat pimpinan provinsi Kadin Jabar yang akan digelar pada 11 Desember 2014 mendatang.

Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal Sutisno mengatakan, rapimprov merupakan agenda tahunan sesuai amanah dari AD/ART organisasi. Sementara optimalisasi potensi perikanan dan maritim sesuai dengan fokus pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

"Selama ini, sektor perikanan dan maritim di Jabar kurang diminati oleh para pengusaha. Mereka lebih memilih untuk bergerak di sektor konstruksi, properti, dan perdagangan," ujarnya kepada wartawan, Senin (8/12/2014).

Berdasarkan data, potensi perikanan dan kelautan jabar mencapai Rp363 triliun per tahun, tapi baru tergarap Rp63 triliun.

Dia menyebutkan, potensi tersebut banyak tersebar di laut Utara dan laut Selatan.

"Potensi perikanan dan maritim kita triliunan rupiah, sayang kalau tidak digarap dengan maksimal. Kita harus menggarapnya, jangan sampai malah orang lain bahkan asing yang meraup banyak untung dari kita," sebutnya.

Dengan potensi yang sangat besar tersebut, dia berharap Jabar jadi primadona sektor perikanan dan maritim di Indonesia. Pihaknya sangat optimistis, keinginan tersebut bisa diwujudkan namun membutuhkan dukungan penuh dari para pengusaha.

"Sudah waktunya Jawa Barat menjadi primadona di sektor perikanan dan kemaritiman," katanya.

Selain kurang diminati pengusaha, lanjutnya, kalangan perbankan juga masih kurang berminat menyalurkan pembiayaan kepada pelaku usaha di sektor tersebut karena dinilai penuh resiko.

Untuk itu, pihaknya akan membantu di bidang permodalan yang bekerja sama dengan lembaga perbankan. "Kita sudah membicarakan permodalan ini dengan bank bjb dan BRI untuk membantu para nelayan Jabar," katanya.

Tidak hanya itu, hambatan lainnya di sektor ini adalah infrastruktur penunjang berupa cool storage sebagai tempat penampung hasil tangkapan. Jika tempat ini tidak tersedia maka harga ikan akan turun karena menjadi cepat busuk.

"Kami berkomitmen untuk meningkatkan teknologi dan infrastruktur untuk mendukung para nelayan di Jabar," bebernya.

Dalam rapat tersebut, pihaknya berencana mengundang Menteri Perikanan dan Kelautan. Dengan demikian, maka pelaku akan mengetahui secara pasti arah kebijakan pemerintah.

Pihaknya mengajak pemerintah untuk memperbaiki sistem dan tata niaga sektor perikanan dan maritim seperti terkait perizinan, logistik dan regulasi pendukung lainnya.

"Kami juga mengundang pelaku nasional dan global di sektor tersebut demi membuka akses pasar," imbuhnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6764 seconds (0.1#10.140)