Kepemilikan Aset Susut, Emas Global Melemah
A
A
A
SINGAPURA - Harga emas global melemah setelah naik tertinggi dalam sepekan setelah kepemilikan aset di SPDR Gold Trust kembali menyusut. Harga perak, platinum, dan paladium juga terkoreksi.
Logam mulia untuk pengiriman segera turun 0,3% menjadi USD1.199,39 per ons, dan diperdagangkan di USD1.201,04 pada pukul 09.57 di Singapura. Kemarin, emas naik 0,9% dan merupakan kenaikan terbesar dalam satu hari sejak 1 Desember 2014.
Emas sedikit berubah pada tahun ini karena Federal Reserve (The Fed) semakin dekat untuk menaikkan suku bunganya di tengah kebijakan bank sentral Eropa, Jepang dan China yang justru meningkatkan stimulus untuk memacu pertumbuhan.
Kemarin, aset emas di SPDR Gold Trust jatuh untuk kali pertama sejak 28 November setelah meningkat 0,5% pada pekan lalu, yang merupakan kenaikan terbesar sejak Agustus tahun ini.
"Jeda reli pada USD telah mendorong harga emas dalam jangka pendek, tapi harga tetap rentan dalam jangka menengah karena kenaikan suku bunga AS akan segera terjadi," kata analis di Huatai Great Wall Futures Co Huang Wei seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (9/12/2014).
Menurut dia, emas dapat menguntungkan jika pasar saham terus melemah. Karena itu, dia menyarankan kepada investor untuk melakukan penjualan saham agar harga emas menguat.
Bursa saham AS merosot dari rekor tertinggi karena harga minyak mentah di New York dan London tenggelam ke posisi terendah dalam lima tahun terakhir.
Emas di Comex New York untuk pengiriman Februari naik 0,5% menjadi USD1.201,20 per ons setelah turun 0,4%, kemarin. Sementara USD kemarin turun dari level tertinggi sejak 2009 menjelang pertemuan Fed pada pekan depan untuk membahas waktu kenaikan suku bunga pertama setelah bertahan dalam delapan tahun.
Perak untuk pengiriman segera turun 0,2% menjadi USD16,3352 setelah kemarin naik 0,5%. Spot platinum turun 0,4% menjadi USD1.228,81 per ons setelah naik 0,9% kemarin, dan paladium susut 0,4% menjadi USD798 per ons.
Logam mulia untuk pengiriman segera turun 0,3% menjadi USD1.199,39 per ons, dan diperdagangkan di USD1.201,04 pada pukul 09.57 di Singapura. Kemarin, emas naik 0,9% dan merupakan kenaikan terbesar dalam satu hari sejak 1 Desember 2014.
Emas sedikit berubah pada tahun ini karena Federal Reserve (The Fed) semakin dekat untuk menaikkan suku bunganya di tengah kebijakan bank sentral Eropa, Jepang dan China yang justru meningkatkan stimulus untuk memacu pertumbuhan.
Kemarin, aset emas di SPDR Gold Trust jatuh untuk kali pertama sejak 28 November setelah meningkat 0,5% pada pekan lalu, yang merupakan kenaikan terbesar sejak Agustus tahun ini.
"Jeda reli pada USD telah mendorong harga emas dalam jangka pendek, tapi harga tetap rentan dalam jangka menengah karena kenaikan suku bunga AS akan segera terjadi," kata analis di Huatai Great Wall Futures Co Huang Wei seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (9/12/2014).
Menurut dia, emas dapat menguntungkan jika pasar saham terus melemah. Karena itu, dia menyarankan kepada investor untuk melakukan penjualan saham agar harga emas menguat.
Bursa saham AS merosot dari rekor tertinggi karena harga minyak mentah di New York dan London tenggelam ke posisi terendah dalam lima tahun terakhir.
Emas di Comex New York untuk pengiriman Februari naik 0,5% menjadi USD1.201,20 per ons setelah turun 0,4%, kemarin. Sementara USD kemarin turun dari level tertinggi sejak 2009 menjelang pertemuan Fed pada pekan depan untuk membahas waktu kenaikan suku bunga pertama setelah bertahan dalam delapan tahun.
Perak untuk pengiriman segera turun 0,2% menjadi USD16,3352 setelah kemarin naik 0,5%. Spot platinum turun 0,4% menjadi USD1.228,81 per ons setelah naik 0,9% kemarin, dan paladium susut 0,4% menjadi USD798 per ons.
(rna)