BRI Tingkatkan Pendapatan Nonbunga

Selasa, 09 Desember 2014 - 10:40 WIB
BRI Tingkatkan Pendapatan Nonbunga
BRI Tingkatkan Pendapatan Nonbunga
A A A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) siap menggenjot pendapatan nonbunga (free based income) dari 70.000 pedagang.

Perseroan mulai dengan mengelola pembayaran iuran biaya pengelolaan pasar (BPP) untuk PD Pasar Jaya melalui cash management system. Direktur UMKM BRI Djarot Kusumayakti menyatakan kesiapan tersebut sebagai bentuk dukungan ke Pemerintah DKI Jakarta. Perseroan akan mengoptimalkan pengelolaan dana pasar yang selama ini masih dikelola secara manual dan konvensional.

Dengan teknologi mass autodebet, debet dapat langsung dilakukan dari rekening pedagang ke rekening PD Pasar Jaya. “Kerja sama ini juga mencakup layanan penerimaan asli daerah secara online, penerimaan pajak daerah, dan pengelolaan iuran pasar dari pedagang dalam satu aplikasi yang terintegrasi,” ujar Djarot saat ditemui di Jakarta kemarin.

Dia menjelaskan, kerja sama ini akan mendulang fee based income. BRI belum memperkirakan besaran fee based income yang cakupannya hanya DKI Jakarta. “Pasti ada fee based income. Tapi, saat ini itu bukan tujuan utama. Kita petakan dulu potensi pedagang UMKM, bagaimana gambarannya,” ujarnya.

Djarot mengungkapkan, perseroan akan menyediakan aplikasi pengelolaan iuran dan kewajiban lain para pedagang melalui CMS. Sehingga, manajemen PD Pasar Jaya dapat melihat informasi penagihan BPP secara real time online . Selain itu, cash management system ini turut mendukung program cashless society yang dicanangkan oleh pemerintah.

Lebih lanjut dia menjelaskan, mengingat tata kelola yang dikembangkan dari layanan ini adalah mass autodebet, para pedagang diwajibkan untuk membuka rekening tabungan BRI terlebih dahulu. Sehingga, PD Pasar Jaya dapat langsung melakukan pendebetan terhadap rekening tabungan tersebut untuk pembayaran BPP yang akan masuk ke dalam rekening PD Pasar Jaya.

”Tak kurang dari 153 pasar, 70.000 pedagang saat ini berada di bawah kelolaan PD Pasar Jaya. Pasar-pasar ini tentunya akan menjadi objek kelolaan BRI untuk dikelola iuran resmi yang dipungut oleh BRI selanjutnya. Selain itu, di sekitar 153 pasar tersebut, BRI telah membangun 94 teras BRI, 39 BRI Unit, empat kantor kas, dan 11 KCP,” ucapnya.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan, pihaknya menggandeng tujuh perbankan dalam pembayaran pengelolaan pasar. Ketujuh bank tersebut adalah BRI, OCBC NISP, BTN Syariah, BNI, Mandiri, BCA, dan Bank DKI. “Pembayaran biaya pengelolaan pasar PD pasar Jaya dengan perbankan dalam sistem autodebet cash management system,” kata Djangga dalam kesempatan yang sama.

Dia mengatakan, sistem ini dapat menekan biaya dan keamanan dalam mengumpulkan keuangan pedagang pasar jaya. Pembayaran melalui perbankan seiring dorongan pemerintah yang menginginkan pembayaran secara nontunai. “Kita tidak harus lagi ke bank dan menarik biaya sewa ke pedagang,” katanya.

Hafid fuad
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6252 seconds (0.1#10.140)