PLN Targetkan Satu Juta Pelanggan Baru
A
A
A
MATARAM - PT PLN (persero) menargetkan di triwulan I/2015 pelanggan listrik rumah tangga di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai1jutapelanggan dari saat ini 926.600 pelanggan.
General Manajer PLN NTB Dwi Kusnanto optimistis bisa mencapai target tersebut. Sebab, saat ini sekitar 55% atau sebesar 513.600 pelanggan listrik PLN di NTB telah menggunakan listrik prabayar. “Tambahan pelanggan ratarata 5.200 per bulan dengan daya pelanggan 919 megavolt ampere (MVA), dan tambahan daya 6,5 MVA per bulan. Kami berharap, hotel, mal, industri punya daya sendiri,” kata dia saat dijumpai di Kantor Pusat PLN Wilayah NTB, Mataram, kemarin.
Menurutnya, listrik prabayar lebih hemat dibandingkan menggunakan listrik pascabayar. Ia mencontohkan, pelanggan bisa menggunakan Rp70.000 tepat digunakan satu bulan. “Beda dengan pascabayar, kalau pascabayar, pengguna cenderung boros. Ke depan listrik pintar inilah yang akan ditingkatkan,” kata dia. Dwi menyatakan, ada tiga pelanggan yang akan disasar oleh PLN dalam meningkatkan pelanggan. Di antaranya, pertanian, peternakan dan wisata.
“Pertanian misalnya, untuk petani karet sangat tinggi di Lombok Barat, lalu peternakan, dan terakhir wisata. Ini yang akan dicapai dan akan ditingkatkan,” ungkap Dwi. Ia menyebutkan, pertumbuhan konsumsi listrik di NTB mencapai 20% per tahun. “Adapun, target tahun ini tambahannya mencapai 9,6%. Ada booming permintaan khusus di listrik,” kata dia.
Dia mengatakan, peningkatan pelanggan akan mendorong peningkatan rasio elektrifikasi. Adapun, saat ini rasio elektrifikasi di NTB mencapai 64,8% dengan jumlah penduduk mencapai 4,63 juta jiwa terdiri dari 8 kabupaten dan dua kotamadya. Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun menuturkan, perseroan menargetkan penambahan pelanggan rumah tangga sebanyak 3.197.977 pelanggan pada 2015. Dengan target tersebut, lanjutnya, maka total pelanggan rumah tangga seluruh Indonesia menjadi 56.321.998 pelanggan.
“Pelanggan rumah tangga baru, kami dukung untuk menggunakan lampu hemat energi, sehingga mengurangi beban pada wajib biaya puncak (WBP),” tuturnya.
Nanang wijayanto
General Manajer PLN NTB Dwi Kusnanto optimistis bisa mencapai target tersebut. Sebab, saat ini sekitar 55% atau sebesar 513.600 pelanggan listrik PLN di NTB telah menggunakan listrik prabayar. “Tambahan pelanggan ratarata 5.200 per bulan dengan daya pelanggan 919 megavolt ampere (MVA), dan tambahan daya 6,5 MVA per bulan. Kami berharap, hotel, mal, industri punya daya sendiri,” kata dia saat dijumpai di Kantor Pusat PLN Wilayah NTB, Mataram, kemarin.
Menurutnya, listrik prabayar lebih hemat dibandingkan menggunakan listrik pascabayar. Ia mencontohkan, pelanggan bisa menggunakan Rp70.000 tepat digunakan satu bulan. “Beda dengan pascabayar, kalau pascabayar, pengguna cenderung boros. Ke depan listrik pintar inilah yang akan ditingkatkan,” kata dia. Dwi menyatakan, ada tiga pelanggan yang akan disasar oleh PLN dalam meningkatkan pelanggan. Di antaranya, pertanian, peternakan dan wisata.
“Pertanian misalnya, untuk petani karet sangat tinggi di Lombok Barat, lalu peternakan, dan terakhir wisata. Ini yang akan dicapai dan akan ditingkatkan,” ungkap Dwi. Ia menyebutkan, pertumbuhan konsumsi listrik di NTB mencapai 20% per tahun. “Adapun, target tahun ini tambahannya mencapai 9,6%. Ada booming permintaan khusus di listrik,” kata dia.
Dia mengatakan, peningkatan pelanggan akan mendorong peningkatan rasio elektrifikasi. Adapun, saat ini rasio elektrifikasi di NTB mencapai 64,8% dengan jumlah penduduk mencapai 4,63 juta jiwa terdiri dari 8 kabupaten dan dua kotamadya. Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun menuturkan, perseroan menargetkan penambahan pelanggan rumah tangga sebanyak 3.197.977 pelanggan pada 2015. Dengan target tersebut, lanjutnya, maka total pelanggan rumah tangga seluruh Indonesia menjadi 56.321.998 pelanggan.
“Pelanggan rumah tangga baru, kami dukung untuk menggunakan lampu hemat energi, sehingga mengurangi beban pada wajib biaya puncak (WBP),” tuturnya.
Nanang wijayanto
(ars)