Rini Tegaskan Tak Berencana Hapus Setoran Dividen BUMN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soermarno menegaskan, tidak berencana untuk menghapus setoran dividen bagi perusahaan pelat merah.
Menurutnya, yang dilakukan hanya menurunkan target setorannya. Sementara, para BUMN tetap harus menyetorkan dividennya.
"Jadi bukan penghapusan. Kita menurunkan setoran dividen," katanya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Dia kembali beralasan, beberapa BUMN yang mengalami kerugian dalam bisnisnya yang menjadi biang kerok setoran dividen BUMN dipangkas. Padahal, selama ini pemerintah tak pernah absen untuk meminta setoran tersebut.
"Jadi begini. Tiap tahun BUMN diminta setor dividen, nah semua itu tergantung. Kalau BUMN itu sendiri diminta investasi baru seumpanya bangun jalan tol atau untuk membangun power plant, kemungkinan kita membutuhkan modal yang tinggi karena itu dividen mohon untuk dikurangi," jelas Rini.
Pemerintah juga akan mengusulkan revisi setoran dividen BUMN di 2015, lantaran beberapa perusahaan negara tersebut berencana melakukan ekspansi.
"Kami mengusulkan ada revisi. karena semuanya dilihat dari program-program BUMN itu sendiri, kenapa kami minta ada pengurangan dividen tentunya harus ada sebab-sebabnya, enggak bisa sembarangan kita mengatakan tidak mengeluarkan dividen," terangnya.
Saat ini, lanjut dia, Kementerian BUMN sedang mengkaji siapa saja perusahaan BUMN yang Sedang melakukan investasi besar untuk kemudian setorannya dikurangi.
"Sekarang sedang di analisa secara mendalam perusahaan-perusahaan mana yang akan melakukan investasi yang cukup besar. Sehingga perlu penurunan dividen itu sendiri," pungkas Rini.
Menurutnya, yang dilakukan hanya menurunkan target setorannya. Sementara, para BUMN tetap harus menyetorkan dividennya.
"Jadi bukan penghapusan. Kita menurunkan setoran dividen," katanya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Dia kembali beralasan, beberapa BUMN yang mengalami kerugian dalam bisnisnya yang menjadi biang kerok setoran dividen BUMN dipangkas. Padahal, selama ini pemerintah tak pernah absen untuk meminta setoran tersebut.
"Jadi begini. Tiap tahun BUMN diminta setor dividen, nah semua itu tergantung. Kalau BUMN itu sendiri diminta investasi baru seumpanya bangun jalan tol atau untuk membangun power plant, kemungkinan kita membutuhkan modal yang tinggi karena itu dividen mohon untuk dikurangi," jelas Rini.
Pemerintah juga akan mengusulkan revisi setoran dividen BUMN di 2015, lantaran beberapa perusahaan negara tersebut berencana melakukan ekspansi.
"Kami mengusulkan ada revisi. karena semuanya dilihat dari program-program BUMN itu sendiri, kenapa kami minta ada pengurangan dividen tentunya harus ada sebab-sebabnya, enggak bisa sembarangan kita mengatakan tidak mengeluarkan dividen," terangnya.
Saat ini, lanjut dia, Kementerian BUMN sedang mengkaji siapa saja perusahaan BUMN yang Sedang melakukan investasi besar untuk kemudian setorannya dikurangi.
"Sekarang sedang di analisa secara mendalam perusahaan-perusahaan mana yang akan melakukan investasi yang cukup besar. Sehingga perlu penurunan dividen itu sendiri," pungkas Rini.
(izz)