Realisasi Penerimaan Pajak di Jabar I Baru 79%
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kantor Wilayah (Kanwil) I Jawa Barat (Jabar) mencatat, realisasi penerimaan pajak per 9 Desember 2014 sebesar Rp15,568 triliun atau baru 79% dari target 2014 sebesar Rp19,826 triliun.
Hal tersebut dikatakan Kabid Dukungan Teknis dan Konsultasi Kanwil DJP Jabar I Hendrian di Gedung Keuangan Negara Bandung, Selasa (9/12/2014).
"Dari tahun ke tahun selama lima tahun terakhir terjadi fluktuasi realisasi penerimaan pajak dan tidak pernah mencapai target realisasi 100%," ujarnya.
Pada 2010, dari target Rp12,204 triliun penerimaan pajak terealisasi 93% atau Rp11,315 triliun. Pada 2011, dari target Rp13,676 triliun penerimaan pajak terealisasi 89% atau Rp12,124 triliun.
Sementara, pada 2012 dari target Rp14,340 triliun penerimaan pajak terealisasi 97% atau Rp13,953 triliun. Pada 2013, dari target Rp17,424 triliun penerimaan pajak terealisasi 94% atau Rp16,410 triliun.
"Memang tidak pernah tercapai sesuai target, tetapi secara rupiah, penerimaan pajak dari tahun ke tahun terus meningkat," kata dia.
Menurutnya, dari 16 kantor pajak pratama di bawah kanwil DJP Jabar I, pencapaian target tertinggi secara persentase di antaranya KPP Cianjur, Soreang, dan Purwakarta.
"Kalau secara rupiah, kantor yang penerimaan pajaknya tertinggi dipegang kantor pajak madya Bandung. Dari target sekitar Rp8,638 triliun, sudah terealisasi 77,78% atau Rp6,729 triliun," imbuhnya.
Hendrian mengaku, masih banyak kendala yang terjadi di lapangan dengan tidak terealisasinya penerimaan pajak di wilayah tersebut.
"Potensi data penerimaan pajak masih harus digali lebih dalam lagi. Selama ini, dalam melakukan penggalian potensi data kami meraba-raba. Sebab, SDM kami terbatas, karenanya harus tepat guna," pungkasnya.
Hal tersebut dikatakan Kabid Dukungan Teknis dan Konsultasi Kanwil DJP Jabar I Hendrian di Gedung Keuangan Negara Bandung, Selasa (9/12/2014).
"Dari tahun ke tahun selama lima tahun terakhir terjadi fluktuasi realisasi penerimaan pajak dan tidak pernah mencapai target realisasi 100%," ujarnya.
Pada 2010, dari target Rp12,204 triliun penerimaan pajak terealisasi 93% atau Rp11,315 triliun. Pada 2011, dari target Rp13,676 triliun penerimaan pajak terealisasi 89% atau Rp12,124 triliun.
Sementara, pada 2012 dari target Rp14,340 triliun penerimaan pajak terealisasi 97% atau Rp13,953 triliun. Pada 2013, dari target Rp17,424 triliun penerimaan pajak terealisasi 94% atau Rp16,410 triliun.
"Memang tidak pernah tercapai sesuai target, tetapi secara rupiah, penerimaan pajak dari tahun ke tahun terus meningkat," kata dia.
Menurutnya, dari 16 kantor pajak pratama di bawah kanwil DJP Jabar I, pencapaian target tertinggi secara persentase di antaranya KPP Cianjur, Soreang, dan Purwakarta.
"Kalau secara rupiah, kantor yang penerimaan pajaknya tertinggi dipegang kantor pajak madya Bandung. Dari target sekitar Rp8,638 triliun, sudah terealisasi 77,78% atau Rp6,729 triliun," imbuhnya.
Hendrian mengaku, masih banyak kendala yang terjadi di lapangan dengan tidak terealisasinya penerimaan pajak di wilayah tersebut.
"Potensi data penerimaan pajak masih harus digali lebih dalam lagi. Selama ini, dalam melakukan penggalian potensi data kami meraba-raba. Sebab, SDM kami terbatas, karenanya harus tepat guna," pungkasnya.
(izz)