Kemendag Dorong Produk Jasa Boga Ekspansi ke Luar Negeri

Rabu, 10 Desember 2014 - 14:24 WIB
Kemendag Dorong Produk Jasa Boga Ekspansi ke Luar Negeri
Kemendag Dorong Produk Jasa Boga Ekspansi ke Luar Negeri
A A A
BANDUNG - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Srie Agustina mengatakan, pihaknya mendorong para pengusaha jasa boga agar bisa berdaya saing. Menurutnya, produk olahan pangan perlu mendapat perhatian khusus karena produk olahan pangan impor sangat mendominasi rata-rata 70% di minimarket hingga hipermarket.

"Ancaman ekspansi produk jasa boga ini tidak hanya datang dari kawasan ASEAN, tapi juga dari luar ASEAN. Karenanya, kemendag membuat aturan agar setiap toko modern harus memasarkan sampai 80% produk indonesia," tuturnya di di sela-sela rakernas ke-I APJI di hotel Savoy Homann Bandung, Rabu (10/12/2014).

Setelah dievaluasi, sejumlah toko modern menjual produk domestik sudah hampir mencapai rata-rata 80%. Meskipun saat ini belum bisa mencapai angka tersebut, diharapkan pada Juni 2015 target tersebut bisa tercapai.

"Dengan begitu, produk dalam negeri bisa banyak dinikmati dan dengan sendirinya menjadi kuat di pasaran. Untuk selanjutnya bisa didorong produk indonesia bisa dijual di mancanegara," katanya.

Terkait produk cepat saji, dia menilai, sistem waralaba yang dilakukan oleh para pengusaha restoran dan kuliner luar negeri bisa ditiru oleh pengusaha lokal. Pasalnya, produk kuliner dalam negeri sudah banyak memiliki peminat di luar negeri seperti Taiwan, Singapura maupun Malaysia.

"Kita punya even tahunan yang dinamakan pameran pangan nusa, di sana diperlihatkan betapa beragamnya produk makanan di Indonesia. Kami mendorong agar para pengusaha jasa boga ini bisa ekspansi ke luar negeri dengan terlebih dahulu melakukan penguatan pasar lokal," paparnya.

Terkait sertifikasi halal, pihaknya tidak menargetkan kuantitas produk jasa boga yang tersertifikasi dalam jangka waktu tertentu. Dia beralasan, masalah tersebut sangat berkaitan erat dengan kemampuan masing-masing pengusaha.

"Cara pengolahannya, bahannya, dan lain-lain tentu akan berbeda antara pengusaha yang satu dengan lainnya. Karenanya tidak kami targetkan kuantitasnya. Apalagi masalah sertifikasi ini bisa dilakukan kapan saja, tapi kami akan terus dorong agar lebih banyak lagi produk jasa boga yang tersertifikasi," paparnya.

(Baca: Pengusaha Jasaboga Ekspansi ke Hong Kong dan Taiwan)
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6234 seconds (0.1#10.140)