Pelaku Usaha Minta Pemerintah Tambah Pelabuhan

Senin, 15 Desember 2014 - 10:43 WIB
Pelaku Usaha Minta Pemerintah Tambah Pelabuhan
Pelaku Usaha Minta Pemerintah Tambah Pelabuhan
A A A
JAKARTA - Para pengusaha yang bergerak di sektor wisata bahari meminta pemerintah menambah infrastruktur pelabuhan dan marina.

Ini diperlukan agar kapal wisata asing jenis yacht bisa berlabuh di destinasi wisata bahari. Kemudahan perizinan bagi kapal wisata asing jenis yacht harus diimbangi dengan penambahan infrastruktur pelabuhan dan marina. Ketua Asosiasi Kapal Rekreasi (Liveaboard ) Suryani Mile mengatakan terdapat lebih dari 130 kapal liveaboard di Indonesia yang bisa menjangkau destinasi wisata bahari seperti Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara (Wakatobi), hingga Maluku dan Papua (Raja Ampat).

Untuk kawasan Nusa Tenggara saja tak kurang 40 objek tujuan wisata yang bisa dikunjungi. “Banyak sekali destinasi lainnya yang potensial dan sudah banyak dikunjungi, tapi belum ada fasilitas,” ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu. Direktur Wallacea Dive Cruises itu berharap pemerintah memberi perhatian pada destinasi potensial tapi minim fasilitas itu dan membuka peluang masuknya investasi terutama untuk membangun marina, yaitu pelabuhan kecil untuk yacht dan kapal kecil.

“Sering kali kita kesulitan manakala kapal mau bersandar atau mengisibahanbakar. Kitabutuh marina di sana,” tukasnya. Pemilik Marina Batavia Kriss Pramono mengatakan, dengan lebih dari 13.000 pulau, mestinya Indonesia memiliki lebih banyak marina di samping infrastruktur air bersih dan listrik di destinasi-destinasi wisata.

Menurutnya, nilai investasi untuk membangun marina bervariasi tergantung seberapa besar atau mewahnya marina. “Kisarannya enggak jauh dari USD3 juta atau sekitar Rp30 miliar. Harus dilihat juga dari kondisi alamnya, apakah teluk atau laut lepas,” ujarnya. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pemerintah akan menyederhanakan izin kedatangan yacht ke Indonesia.

Dengan kebijakan ini, perizinan yang semula bisa memakan waktu tiga pekan dipangkas menjadi sehari. Penyederhanaan ini diharapkan bisa melipatgandakan kunjungan kapal wisata dari 750 yacht saat ini menjadi 1.500- 2000. “Kita juga menargetkan ada 100 marina yang dibangun hingga 2019,” ungkapnya.

Selain marina, lanjut Arief, kebutuhan investasi pariwisata saat ini antara lain di sektor perhotelan yaitu membangun 120.000 kamar dan 15.000 restoran. Selain itu juga dibutuhkan 10.000 agen travel, 300 taman rekreasi berkelas internasional, dan 2.000 operator selam.

Di lain pihak pemerintah juga sudah menawarkan 19 lokasi potensial investasi pariwisata, di mana lahannya sudah clean and clear. Lokasi tersebut adalah Bugam Raya, Wakatobi, Tobasa Bono, Anambas, Samosir, Saumlaki, Rote, Bangka, Sabang, Sumenep, Gunung Sitoli, Nias Utara.

Secara keseluruhan, investasi pariwisata hingga kuartal III/ 2014 senilai USD466 juta dan diproyeksikan mencapai USD 500 juta hingga akhir tahun ini.

Inda susanti
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4974 seconds (0.1#10.140)