Rupiah Sulit Keluar dari Tekanan hingga Akhir Tahun
Rupiah Sulit Keluar dari Tekanan hingga Akhir Tahun
A
A
A
JAKARTA - Pengamat ekonomi David Sumual memprediksi rupiah sulit keluar dari tekanan hingga akhir tahun. Ini karena semua mata uang di negara lain relatif mengalami floating penurunan secara serentak.
Dia pesimis rupiah mampu kembali menguat karena permintaan dolar AS (USD) yang melonjak menjelang liburan akhir tahun.
"Ini sudah overshoot ya rupiah kita. Agak pesimis lah kalau ingin digenjot naik," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Pemerintah, lanjut David, tak bisa berbuat apa-apa untuk tekanan rupiah karena negara maju pun memiliki nasib yang sama seperti Indonesia.
Di tempat berbeda, pengamat pasar modal William Suryawidjaja mengatakan, seharusnya di akhir 2014 persoalan rupiah yang melemah sudah mereda.
"Sebelum 2014 berakhir seharusnya sudah mereda tekanannya ya. Sekarang kan sudah Rp12.800. Itu artinya pemerintah tidak tinggal diam atas rupiah," ujar William.
Melihat kondisi ini, semua pihak harus menerima bahwa USD saat ini sedang menguat.
"Ditambah kebutuhan USD di akhir tahun cenderung meningkat untuk liburan, dan pembayaran utang dalam bentuk USD," tandas William.
Dia pesimis rupiah mampu kembali menguat karena permintaan dolar AS (USD) yang melonjak menjelang liburan akhir tahun.
"Ini sudah overshoot ya rupiah kita. Agak pesimis lah kalau ingin digenjot naik," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Pemerintah, lanjut David, tak bisa berbuat apa-apa untuk tekanan rupiah karena negara maju pun memiliki nasib yang sama seperti Indonesia.
Di tempat berbeda, pengamat pasar modal William Suryawidjaja mengatakan, seharusnya di akhir 2014 persoalan rupiah yang melemah sudah mereda.
"Sebelum 2014 berakhir seharusnya sudah mereda tekanannya ya. Sekarang kan sudah Rp12.800. Itu artinya pemerintah tidak tinggal diam atas rupiah," ujar William.
Melihat kondisi ini, semua pihak harus menerima bahwa USD saat ini sedang menguat.
"Ditambah kebutuhan USD di akhir tahun cenderung meningkat untuk liburan, dan pembayaran utang dalam bentuk USD," tandas William.
(dmd)
Explore More