SBY: Mengelola Ekonomi Negara Tak Sama dengan Bisnis
A
A
A
JAKARTA - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, mengelola ekonomi negara, terlebih dalam kondisi krisis seperti sekarang tidak sama dengan mengelola bisnis.
Hal tersebut dikatakan SBY dalam akun twitter pribadinya @SBYudhoyono, menanggapi situasi ekonomi Indonesia yang sedang lemah, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar (USD) yang terus melorot. (Baca: Kultwit SBY soal Pengalaman Jaga Ekonomi).
"Negara bukanlah perusahaan, mengelola ekonomi negara tidak sama dengan mengelola bisnis. Saya yakin pemerintah paham," kicaunya, Kamis (18/12/2014).
Kondisi yang terjadi saat ini, lanjut SBY, sama seperti yang pernah disampaikannya pada 2013. Bahwa nilai tukar rupiah akan merosot, bahkan saat ini justru lebih tajam. (Baca: SBY Berang Dituding Penyebab Rupiah Ambruk).
"Tapi saya selalu sampaikan optimisme, Presiden Jokowi dan pemerintahannya akan bisa mengatasi tantangan ekonomi di tahun sulit ini," imbuh dia.
Ketua Umum Partai Demokrat ini masih optimis, ekonomi Indonesia dalam jangka panjang tetap cerah. Peluang untuk meningkatnya pertumbuhan, investasi dan perdagangan pun juga kuat.
Dia juga mengungkapkan, rakyat tidak perlu panik, pasar pun tidak perlu cemas dengan melemahnya nilai tukar rupiah. Karena menurutnya, masih ada solusi untuk hal tersebut.
"Yang penting dengan 'sense of crisis' yang dimiliki, Presiden dan pemerintah segera menentukan solusi, 'policy respons' dan aksi nyata yang jitu," jelas SBY.
(Baca: SBY Ajari Jokowi SBYnomics Atasi Krisis Ekonomi)
Hal tersebut dikatakan SBY dalam akun twitter pribadinya @SBYudhoyono, menanggapi situasi ekonomi Indonesia yang sedang lemah, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar (USD) yang terus melorot. (Baca: Kultwit SBY soal Pengalaman Jaga Ekonomi).
"Negara bukanlah perusahaan, mengelola ekonomi negara tidak sama dengan mengelola bisnis. Saya yakin pemerintah paham," kicaunya, Kamis (18/12/2014).
Kondisi yang terjadi saat ini, lanjut SBY, sama seperti yang pernah disampaikannya pada 2013. Bahwa nilai tukar rupiah akan merosot, bahkan saat ini justru lebih tajam. (Baca: SBY Berang Dituding Penyebab Rupiah Ambruk).
"Tapi saya selalu sampaikan optimisme, Presiden Jokowi dan pemerintahannya akan bisa mengatasi tantangan ekonomi di tahun sulit ini," imbuh dia.
Ketua Umum Partai Demokrat ini masih optimis, ekonomi Indonesia dalam jangka panjang tetap cerah. Peluang untuk meningkatnya pertumbuhan, investasi dan perdagangan pun juga kuat.
Dia juga mengungkapkan, rakyat tidak perlu panik, pasar pun tidak perlu cemas dengan melemahnya nilai tukar rupiah. Karena menurutnya, masih ada solusi untuk hal tersebut.
"Yang penting dengan 'sense of crisis' yang dimiliki, Presiden dan pemerintah segera menentukan solusi, 'policy respons' dan aksi nyata yang jitu," jelas SBY.
(Baca: SBY Ajari Jokowi SBYnomics Atasi Krisis Ekonomi)
(izz)