Elnusa Anggarkan Capex Rp639 M
A
A
A
JAKARTA - PT Elnusa Tbk (ELSA) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure /capex) sebesar Rp639 miliar pada 2015.
Angka tersebut meningkat 48,6% dibandingkan belanja modal tahun ini sebesar Rp430 miliar. Direktur Utama ELSA Syamsurizal Munaf mengatakan, belanja modal tersebut dialokasikan untuk jasa konstruksi minyak dan gas (migas), penambahan modal anak usaha, dan pembelian bangunan dan lahan.
“Kita akan melakukan pembiayaan pada 2015 sebesar Rp639 miliar, diantaranya Rp290miliar digunakan untuk biaya konstruksi minyak dan gas,” ujarnya saat paparan publik perseroan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan, dana capex tahun depan mayoritas berasal dari pinjaman perbankan, dan sebagian lagi diperoleh dari kas internal. “Capex tahun depan sumbernya sebanyak 30% dana sendiri, 70% dari kredit bank,” pungkasnya.
Sementara itu, capex yang sudah terserap perseroan tahun ini Rp281 miliar per kuartal III/2014, atau sekitar 65,35% dari total dana capex tahun ini. Dana capex tahun ini masih banyak digunakan untuk oil services. Syamsurizal menambahkan, perseroan akan menandatangani kontrak migas (minyak dan gas) senilai USD45 juta akhir tahun ini. Menurutnya, dengan turunnya harga minyak maka perseroan tetap fokus pada jasa konstruksi dan perawatan migas.
Hal itu disebabkan dengan turunnya harga minyak mentah dunia maka produsen minyak akan menjaga kapasitas produksi. Dengan adanya kontrak baru tahun depan diharapkan dapat mendongkrak pendapatan sebesar Rp300 miliar. Sebagai catatan, saat ini perseroan sudah mengantongi proyek total USD470 juta. Sementara pada 2015, perseroan menargetkan kenaikan pendapatan hingga 9% menjadi Rp4,4 triliun dari target akhir tahun sebesar Rp4,1 triliun.
Sementara itu, pelemahan rupiah dinilai tidak berpengaruh banyak terhadap kinerja keuangan perusahaan lantaran utang perusahaan dalam dolar AS relatif kecil. “Penghasilan kami 60% dalam dolar AS dan biaya produksi 80% dalam mata uang rupiah,” katanya.
Total utang perusahaan per September 2014 dalam dolar AS tercatat USD33 juta atau sekitar 0,18 kali total ekuitas Rp2,45 triliun. Perusahaan masih mengantongi kas dalam bentuk tunai Rp1,7 triliun.
Arsy ani s
Angka tersebut meningkat 48,6% dibandingkan belanja modal tahun ini sebesar Rp430 miliar. Direktur Utama ELSA Syamsurizal Munaf mengatakan, belanja modal tersebut dialokasikan untuk jasa konstruksi minyak dan gas (migas), penambahan modal anak usaha, dan pembelian bangunan dan lahan.
“Kita akan melakukan pembiayaan pada 2015 sebesar Rp639 miliar, diantaranya Rp290miliar digunakan untuk biaya konstruksi minyak dan gas,” ujarnya saat paparan publik perseroan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan, dana capex tahun depan mayoritas berasal dari pinjaman perbankan, dan sebagian lagi diperoleh dari kas internal. “Capex tahun depan sumbernya sebanyak 30% dana sendiri, 70% dari kredit bank,” pungkasnya.
Sementara itu, capex yang sudah terserap perseroan tahun ini Rp281 miliar per kuartal III/2014, atau sekitar 65,35% dari total dana capex tahun ini. Dana capex tahun ini masih banyak digunakan untuk oil services. Syamsurizal menambahkan, perseroan akan menandatangani kontrak migas (minyak dan gas) senilai USD45 juta akhir tahun ini. Menurutnya, dengan turunnya harga minyak maka perseroan tetap fokus pada jasa konstruksi dan perawatan migas.
Hal itu disebabkan dengan turunnya harga minyak mentah dunia maka produsen minyak akan menjaga kapasitas produksi. Dengan adanya kontrak baru tahun depan diharapkan dapat mendongkrak pendapatan sebesar Rp300 miliar. Sebagai catatan, saat ini perseroan sudah mengantongi proyek total USD470 juta. Sementara pada 2015, perseroan menargetkan kenaikan pendapatan hingga 9% menjadi Rp4,4 triliun dari target akhir tahun sebesar Rp4,1 triliun.
Sementara itu, pelemahan rupiah dinilai tidak berpengaruh banyak terhadap kinerja keuangan perusahaan lantaran utang perusahaan dalam dolar AS relatif kecil. “Penghasilan kami 60% dalam dolar AS dan biaya produksi 80% dalam mata uang rupiah,” katanya.
Total utang perusahaan per September 2014 dalam dolar AS tercatat USD33 juta atau sekitar 0,18 kali total ekuitas Rp2,45 triliun. Perusahaan masih mengantongi kas dalam bentuk tunai Rp1,7 triliun.
Arsy ani s
(ars)