AP II Diversifikasi Usaha Pengelolaan Jalan Tol

Sabtu, 20 Desember 2014 - 13:18 WIB
AP II Diversifikasi Usaha Pengelolaan Jalan Tol
AP II Diversifikasi Usaha Pengelolaan Jalan Tol
A A A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II) tahun depan berencana melakukan diversifikasi usaha ke bisnis pengelolaan jalan tol.

Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengatakan, perseroan akan menggandeng PT Jasa Marga (persero) Tbk dan dua badan usaha milik negara (BUMN) karya untuk membentuk anak usaha di bidang pengelolaan jalan bebas hambatan. “Nantinya unit usaha ini akan mengerjakan proyek pembangunan ruas tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran sepanjang 17,2 km,” kata Tri kepada sejumlah media di Jakarta kemarin.

Menurut dia, pembentukan anak usaha tersebut untuk memanfaatkanasetperseroan, yaitu berupa lahan yang berada di sekitar Bandara Internasional Soekarno- Hatta. Dengan penambahan ruas tersebut maka dapat memudahkan arus lalu lintas barang menuju lokasi penampungan kargo di Bandara Soekarno- Hatta.

“Jasa Marga menguasai kepemilikan saham, sedangkan AP II hanya sekitar 5% hingga 10% yang merupakan konversi lahan yang digunakan untuk pembangunan ruas tol tersebut,” imbuhnya. Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II Daryanto menambahkan, perseroan memproyeksikan pendapatan dari mengelola 13 bandara sebesar Rp4,86 triliun tahun ini.

Hingga kuartal ketiga tahun ini, perseroan membukukan pendapatan usaha Rp3,45 triliun. “Pencapaian tersebut dari lini aeronautika senilai Rp2,25 triliun pada periode Januari-September tahun ini,” paparnya. Dia menjelaskan, Aeronautika meliputi bea pendaratan, pelayanan penumpang, pemakaian Aviobridge (Garbarata), dan pemakaian konter.

Sisanya dari non-aeronautika yakni sewa gudang, tanah, tempat reklame, konsesi, troughtput fee, parkir kendaraan. AP II mencatat laba bersih Rp1,22 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Angka itu melampaui target dalam RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) yang diproyeksikan sebesar Rp1,07 triliun. Pada tahun depan, Angkasa Pura II mengalokasikan belanja modal(capitalexpenditure /capex) sebesar Rp10 triliun.

Tri mengatakan bahwa capex tersebut akan digunakan perseroan untuk proyek pengembangan Terminal 3 Ultimate di Bandara Soekarno- Hatta yang rampung tahun depan. “Selain itu, kami juga akan merevitalisasi Terminal I dan Terminal II Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” paparnya.

Setelah pengembangan terminal, lanjut dia, kapasitas daya tampung di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi 61 juta penumpang, atau naik 177% jika dibandingkan dengan kapasitas sekarang 22 juta penumpang. Perseroan, ungkap Daryanto, juga akan melakukan pengembangan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II International (Palembang), Bandara Internasional Husein Sastranegara (Bandung), dan Bandara Raja Haji Fisabilillah (Pangkal Pinang).

“Kami akan mendapat pinjaman dari lembaga keuangan, antara lain PT Indonesia Infrastructure Finance, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan Exim Bank untuk investasi di 2015. Total dana pinjaman di atas Rp5 triliun,” ujar Tri.

Heru febrianto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6783 seconds (0.1#10.140)