IHSG Masih Miliki Ruang Lanjutkan Penguatan
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih memiliki ruang untuk kembali melanjutkan penguatan, namun potensi tersebut dapat terganggu jika volume jual mulai membesar dibandingkan volume beli.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan membentuk pola long legged doji lewati area middle bollinger band (MBB). MACD mencoba membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih melanjutkan penguatan setelah berbalik naik.
"Kali ini pun IHSG kembali meninggalkan utang gap 5.113-5.127. Meski masih ada ruang untuk kembali melanjutkan penguatan, namun potensi tersebut dapat terganggu jika volume jual mulai membesar dibandingkan volume beli seiring keinginan untuk profit taking," kata dia, Senin (22/12/2014).
Menurut dia, tampaknya pelaku pasar masih memanfaatkan mulai adanya tren kenaikan. Sepanjang tidak dimanfaatkan untuk selloff maka laju IHSG dapat berpotensi menguat kembali.
IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.118-5.138 dan resisten 5.153-5.171. Laju IHSG pada akhir pekan lalu dapat melampaui area target resisten 5.120-5.138 dan mampu bertahan di atas target support 5.070-5.090.
Dia menjelaskan, masih adanya imbas hasil pertemuan The Fed yang masih bersabar dalam menaikan suku bunganya dan laju rupiah yang juga masih kembali terapresiasi membuat laju IHSG masih bersemangat untuk bergerak naik.
"Pelaku pasar pun memanfaatkan momentum tersebut untuk kembali melakukan akumulasi beli. Maraknya aksi beli tersebut berimbas pada menguatnya hampir seluruh saham dan juga membuat seluruh indeks saham bergerak positif," ujar Reza.
Laju positif IHSG juga didukung menguatnya saham-saham di bursa saham Asia yang terkena imbas positif dari bursa saham Eropa dan AS.
Tetapi, di balik eforia penguatan tersebut tanpa disadari IHSG kembali membuka utang gap 5.113-5.127, di mana utang gap 5.059-5.076 belum terlunasi karena lonjakan kenaikan sebelumnya dan masih jualannya asing seiring berlanjutnya aksi profit taking yang mereka lakukan.
Adapun transaksi asing tercatat nett sell dari net sell Rp808,69 miliar menjadi net sell Rp1,9 triliun.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan membentuk pola long legged doji lewati area middle bollinger band (MBB). MACD mencoba membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih melanjutkan penguatan setelah berbalik naik.
"Kali ini pun IHSG kembali meninggalkan utang gap 5.113-5.127. Meski masih ada ruang untuk kembali melanjutkan penguatan, namun potensi tersebut dapat terganggu jika volume jual mulai membesar dibandingkan volume beli seiring keinginan untuk profit taking," kata dia, Senin (22/12/2014).
Menurut dia, tampaknya pelaku pasar masih memanfaatkan mulai adanya tren kenaikan. Sepanjang tidak dimanfaatkan untuk selloff maka laju IHSG dapat berpotensi menguat kembali.
IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.118-5.138 dan resisten 5.153-5.171. Laju IHSG pada akhir pekan lalu dapat melampaui area target resisten 5.120-5.138 dan mampu bertahan di atas target support 5.070-5.090.
Dia menjelaskan, masih adanya imbas hasil pertemuan The Fed yang masih bersabar dalam menaikan suku bunganya dan laju rupiah yang juga masih kembali terapresiasi membuat laju IHSG masih bersemangat untuk bergerak naik.
"Pelaku pasar pun memanfaatkan momentum tersebut untuk kembali melakukan akumulasi beli. Maraknya aksi beli tersebut berimbas pada menguatnya hampir seluruh saham dan juga membuat seluruh indeks saham bergerak positif," ujar Reza.
Laju positif IHSG juga didukung menguatnya saham-saham di bursa saham Asia yang terkena imbas positif dari bursa saham Eropa dan AS.
Tetapi, di balik eforia penguatan tersebut tanpa disadari IHSG kembali membuka utang gap 5.113-5.127, di mana utang gap 5.059-5.076 belum terlunasi karena lonjakan kenaikan sebelumnya dan masih jualannya asing seiring berlanjutnya aksi profit taking yang mereka lakukan.
Adapun transaksi asing tercatat nett sell dari net sell Rp808,69 miliar menjadi net sell Rp1,9 triliun.
(rna)