Pengembangan Jalur KA Pelabuhan Jadi Prioritas 2015
A
A
A
SEMARANG - Pengembangan jalur KA yang menghubungkan kawasan wisata bersejarah stasiun sekaligus Museum Ambarawa dengan Kota Semarang dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menjadi prioritas Kementerian Perhubungan pada 2015.
Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Perkeretaapian Jateng Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Henri Siswanto mengatakan, dengan terhubungnya jalur ke Pelabuhan, diharapkan Kota Semarang bisa kembali menjadi pusat perekonomian, seperti pada awal kereta api beroperasi di Indonesia.
“Tahap awal di tahun 2014 telah menyelesaikan pekerjaan reaktivasi jalur KA mulai Stasiun Kedungjati hingga Stasiun Tuntang,” ujarnya di Semarang, Senin (22/12/2014).
Sementara untuk reaktivasi menuju Pelabuhan Tanjung Emas akan diprioritaskan pada 2015. Rel yang sudah puluhan tahun tidak beroperasi tersebut akan dihidupkan kembali.
"Jalur yang dibuat sepanjang 3 km. Penyediaan lahan dilakukan Daop IV Semarang untuk fisiknya dikerjakan Satker," imbuhnya.
Mengingat jalur penghubung menuju pelabuhan sebagian tergenang Rob, maka Satker akan menggunakan Teknologi Matras Bambu atau menggunakan Bambu sebagai lantai kerja. “Anggaran Fisik sekitar Rp120 Miliar,” tandas Henri.
Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Perkeretaapian Jateng Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Henri Siswanto mengatakan, dengan terhubungnya jalur ke Pelabuhan, diharapkan Kota Semarang bisa kembali menjadi pusat perekonomian, seperti pada awal kereta api beroperasi di Indonesia.
“Tahap awal di tahun 2014 telah menyelesaikan pekerjaan reaktivasi jalur KA mulai Stasiun Kedungjati hingga Stasiun Tuntang,” ujarnya di Semarang, Senin (22/12/2014).
Sementara untuk reaktivasi menuju Pelabuhan Tanjung Emas akan diprioritaskan pada 2015. Rel yang sudah puluhan tahun tidak beroperasi tersebut akan dihidupkan kembali.
"Jalur yang dibuat sepanjang 3 km. Penyediaan lahan dilakukan Daop IV Semarang untuk fisiknya dikerjakan Satker," imbuhnya.
Mengingat jalur penghubung menuju pelabuhan sebagian tergenang Rob, maka Satker akan menggunakan Teknologi Matras Bambu atau menggunakan Bambu sebagai lantai kerja. “Anggaran Fisik sekitar Rp120 Miliar,” tandas Henri.
(dmd)