2015, BNI Perkuat Financial Center
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (persero)Tbk (BBNI) perkuat integrasi bisnis dengan menjadi financial center di tahun 2015. Perseroan menyiapkan tenaga perencana keuangan atau financial planner di posisi customer service seluruh outlet BNI.
Direktur Jaringan dan Layanan BNI Adi Setianto mengatakan rencana ini akan mengintegrasikan seluruh bisnis BNI, baik bank dan nonperbankan BNI. Saat ini perseroan sedang melakukan pemetaan sistem pelayanannya. Strategi ini akan mengombinasikan call center, operator, dan service .
”Kami perkuat posisi customer service menjadi financial planner, sehingga apa pun kebutuhannya dapat dilayani di outlet mana pun. Tahun depan bisa diluncurkan,” ujar Adi saat dihubungi kemarin. Dia mengaku ini sesuai dengan strategi perseroan berkembang dari holding, namun juga financial center di Indonesia.
Hal tersebut sebagai rencana perusahaan menghadapi pasar bebas ASEAN untuk industri jasa keuangan di 2020. Tantangan dalam integrasi kawasan untuk industri jasa keuangan, bukan hanya perbankan. ”Tahun depan petugas kami akan lebih detail mendata dan menganalisa customer, sehingga dapat disarankan instrumen yang tepat, dan tidak perlu menambah gedung,” ujarnya.
Pimpinan BNI Wilayah Jakarta Kota Suharta Wijaya mengatakan strategi integrasi ini akan memperkuat outlet dengan konsolidasi produk anak usaha lainnya. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan penetrasi nasabah. Kantor cabang tidak hanya melayani perbankan namun juga saham, asuransi, hingga multifinance.
”Kantor cabang akan diperkuat dan terintegrasi menjadi one stop service . Dampaknya untuk mendorong dana kelolaan Wealth Management untuk bisa tumbuh 15-20% tahun depan. Kita sudah undang nasabah potensial untuk emerald dan kredit. Ini menunjukkan ada potensi nasabah yang masih bisa kita raih di area ini,” ujar Suharta saat dihubungi kemarin.
Bahkan untuk memperkuat nasabah, pihaknya menggelar customer gathering beberapa waktu lalu dan dihadiri mayoritas nasabah premium emerald . Selain itu, juga debitur perseroan segmen komersial dan kecil. Pihaknya siap mendukung induk usaha yang ingin menjadi lifetime partner nasabah.
”Kamidicabang ingin fokus di customer need bukan lagi produk yang susah dijual. Ini dasar merencanakan bisnis ke depan sehingga kami bisa mengembangkan cash management dan dana murah,” ujarnya. Dia menargetkan strategi lifetime partner ini dapat mendukung target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 12%. Hingga akhir 2014 ini, nilai simpanan yang dikumpulkan mencapai diperkirakan dapat mencapai Rp30 triliun.
Hafid fuad
Direktur Jaringan dan Layanan BNI Adi Setianto mengatakan rencana ini akan mengintegrasikan seluruh bisnis BNI, baik bank dan nonperbankan BNI. Saat ini perseroan sedang melakukan pemetaan sistem pelayanannya. Strategi ini akan mengombinasikan call center, operator, dan service .
”Kami perkuat posisi customer service menjadi financial planner, sehingga apa pun kebutuhannya dapat dilayani di outlet mana pun. Tahun depan bisa diluncurkan,” ujar Adi saat dihubungi kemarin. Dia mengaku ini sesuai dengan strategi perseroan berkembang dari holding, namun juga financial center di Indonesia.
Hal tersebut sebagai rencana perusahaan menghadapi pasar bebas ASEAN untuk industri jasa keuangan di 2020. Tantangan dalam integrasi kawasan untuk industri jasa keuangan, bukan hanya perbankan. ”Tahun depan petugas kami akan lebih detail mendata dan menganalisa customer, sehingga dapat disarankan instrumen yang tepat, dan tidak perlu menambah gedung,” ujarnya.
Pimpinan BNI Wilayah Jakarta Kota Suharta Wijaya mengatakan strategi integrasi ini akan memperkuat outlet dengan konsolidasi produk anak usaha lainnya. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan penetrasi nasabah. Kantor cabang tidak hanya melayani perbankan namun juga saham, asuransi, hingga multifinance.
”Kantor cabang akan diperkuat dan terintegrasi menjadi one stop service . Dampaknya untuk mendorong dana kelolaan Wealth Management untuk bisa tumbuh 15-20% tahun depan. Kita sudah undang nasabah potensial untuk emerald dan kredit. Ini menunjukkan ada potensi nasabah yang masih bisa kita raih di area ini,” ujar Suharta saat dihubungi kemarin.
Bahkan untuk memperkuat nasabah, pihaknya menggelar customer gathering beberapa waktu lalu dan dihadiri mayoritas nasabah premium emerald . Selain itu, juga debitur perseroan segmen komersial dan kecil. Pihaknya siap mendukung induk usaha yang ingin menjadi lifetime partner nasabah.
”Kamidicabang ingin fokus di customer need bukan lagi produk yang susah dijual. Ini dasar merencanakan bisnis ke depan sehingga kami bisa mengembangkan cash management dan dana murah,” ujarnya. Dia menargetkan strategi lifetime partner ini dapat mendukung target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 12%. Hingga akhir 2014 ini, nilai simpanan yang dikumpulkan mencapai diperkirakan dapat mencapai Rp30 triliun.
Hafid fuad
(bbg)