Natal dan Tahun Baru, Pertamina Jamin Stok Aman
A
A
A
JAKARTA - Menghadapi Natal dan tahun baru 2015, PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) VII Sulawesi selalu siap menyalurkan BBM subsidi, non subsidi, elpiji dan avtur kepada masyarakat Sulawesi.
Untuk ketahananan stok BBM Pertamina mejamin stok premium mencapai 85.000 kl dan untuk solar mencapi 60.000 kl.
General Manager Pertamina MOR VI Budi Setio Hartono mengatakan, konsumsi premium pada periode H-7 sampai H+1 Natal diprediksi naik 4% sampai 5% dari konsumsi normal yaitu 5.611 kl per hari.
Sementara, konsumsi solar diprediksi meningkat 7%-10% dari konsumsi normal 2.313 kl per hari.
"Konsumsi BBM non subsidi pertamax H-7 hingga H+1 Natal diprediksi naik 5% dari konsumsi normal kurang lebih 2.500 kl per bulan. Untuk Pertamina Dex sudah mengalami kenaikan dari 16 kl per bulan menjadi 30 kl per bulan," ujarnya di terminal BBM, Selasa (23/12/2014).
Dia menjelaskan, penyaluran elpiji 3 kg hingga November tahun ini mencapai 245.681 MT, sementara untuk elpiji 12 kg penyaluran hingga November mencapai 47.000 MT.
Selama periode Natal dan tahun baru, Senior Supervisor External Relation Taufikurachman menambahkan, konsumsi elpiji diprediksi tidak mengalami kenaikan signifikan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap pasokan elpiji. Di Sulawesi, terdapat lima supply points elpiji yang terdiri dari depot elpiji Makassar, terminal elpiji Bosowa dan Stasiun Pengisian dan dan Pengangkutan Elpiji Khusus (SPPEK) di Kendari, Gorontalo dan Bitung," tuturnya.
Untuk penyaluran avtur di Sulawesi hingga November 2014 mencapai 23.279 kl di enam Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
Adapun untuk DPPU Hasanuddin Sulawesi Selatan penyaluran hingga November 2014 mencapai 17.019 kl merupakan penyaluran terbesar dari tujuh DPPU di Sulawesi.
Taufik mengatakan, avtur diprediksi meningkat hingga 5% selama liburan Natal dan tahun baru.
Untuk ketahananan stok BBM Pertamina mejamin stok premium mencapai 85.000 kl dan untuk solar mencapi 60.000 kl.
General Manager Pertamina MOR VI Budi Setio Hartono mengatakan, konsumsi premium pada periode H-7 sampai H+1 Natal diprediksi naik 4% sampai 5% dari konsumsi normal yaitu 5.611 kl per hari.
Sementara, konsumsi solar diprediksi meningkat 7%-10% dari konsumsi normal 2.313 kl per hari.
"Konsumsi BBM non subsidi pertamax H-7 hingga H+1 Natal diprediksi naik 5% dari konsumsi normal kurang lebih 2.500 kl per bulan. Untuk Pertamina Dex sudah mengalami kenaikan dari 16 kl per bulan menjadi 30 kl per bulan," ujarnya di terminal BBM, Selasa (23/12/2014).
Dia menjelaskan, penyaluran elpiji 3 kg hingga November tahun ini mencapai 245.681 MT, sementara untuk elpiji 12 kg penyaluran hingga November mencapai 47.000 MT.
Selama periode Natal dan tahun baru, Senior Supervisor External Relation Taufikurachman menambahkan, konsumsi elpiji diprediksi tidak mengalami kenaikan signifikan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap pasokan elpiji. Di Sulawesi, terdapat lima supply points elpiji yang terdiri dari depot elpiji Makassar, terminal elpiji Bosowa dan Stasiun Pengisian dan dan Pengangkutan Elpiji Khusus (SPPEK) di Kendari, Gorontalo dan Bitung," tuturnya.
Untuk penyaluran avtur di Sulawesi hingga November 2014 mencapai 23.279 kl di enam Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
Adapun untuk DPPU Hasanuddin Sulawesi Selatan penyaluran hingga November 2014 mencapai 17.019 kl merupakan penyaluran terbesar dari tujuh DPPU di Sulawesi.
Taufik mengatakan, avtur diprediksi meningkat hingga 5% selama liburan Natal dan tahun baru.
(izz)