Tol Manado-Bitung Seksi I Dipertimbangkan Pakai APBN
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mempertimbangkan penggunaan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) guna mempercepat penyelesaian proyek jalan tol Manado-Bitung sepanjang 39 kilometer (km).
Selama ini anggaran proyek tol untuk seksi I (Manado Ring Road-Airmadidi) sepanjang 12,5 km menunggu pinjaman dari China senilai USD85 juta. Adapun, seksi II Airmadidi- Bitung sepanjang 25,5 km belum ditentukan anggarannya. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Djoko Murjanto mengatakan, pertimbangan memanfaatkan APBN karena lebih murah dan tanpa bunga. Sedangkan apabila melalui pinjaman, harus memenuhi berbagai persyaratan.
”Jadi, kita pertimbangkan, sebaiknya memanfaatkan anggaran APBN. Tol ini juga sifatnya mendesak karena masyarakat juga sudah sangat membutuhkannya,” ujar dia diJakarta kemarin. Menurut dia, meski memanfaatkan APBN, tidak akan menghilangkan pinjaman dari China. Dengan kata lain, pinjaman masih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.
”Kalau loan itu kan sifatnya bisa digunakan kapan saja dan masa berlakunya juga panjang. Artinya, kalau kita pakai uang APBN, minimal ada keuntungan seperti misalnya tanpa bunga atau kontraktornya berdasarkan kemampuan di dalam negeri,” ucap dia. Dia menambahkan, saat ini pembebasan lahan masih terus dilakukan Kementerian PUPR bersama pemerintah daerah setempat.
Di sisi lain penggunaan APBN pada proyek tol tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kelayakan baik secara finansial maupun secara ekonomi. Dukungan pemerintah tersebut diberikan dalam bentuk pengadaan tanah untuk seluruh jalan tol serta konstruksi pada sebagian seksi I.
Kementerian PUPR telah melakukan groundbreaking atau pencanangan tiang pertama jalan tol Manado-Bitung pada Oktober 2014. Namun, ruas jalan yang telah groundbreaking hanya merupakan gerbang dan lintasan awal dengan panjang 600 meter seksi I senilai Rp44,46 miliar.
Sisanya, seksi I sepanjang 11,9 km, seharusnya menunggu pinjaman China. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Achmad Ghany Gazaly mengatakan, proyek jalan tol Manado-Bitung sepanjang 26,5 km, seksi II Airmadidi-Bitung, masih menunggu investor.
”Masih menunggu, makanya harus ada yang dilihat dulu. Paling tidak untuk seksi I sudah bisa ada yang selesai, selanjutnya kita tunggu investorsampaiadayangtertarik menggarap proyek ini,” ucap dia beberapa waktu lalu. Konstruksi dua seksi tol tersebut direncanakan 2x2 lajur dengan kecepatan tempuh, 85 km per jam dengan nilai investasi Rp4,3 triliun. Adapun, proses pembebasan lahan seksi II hingga November 2014 baru mencapai 25%.
Ichsan amin
Selama ini anggaran proyek tol untuk seksi I (Manado Ring Road-Airmadidi) sepanjang 12,5 km menunggu pinjaman dari China senilai USD85 juta. Adapun, seksi II Airmadidi- Bitung sepanjang 25,5 km belum ditentukan anggarannya. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Djoko Murjanto mengatakan, pertimbangan memanfaatkan APBN karena lebih murah dan tanpa bunga. Sedangkan apabila melalui pinjaman, harus memenuhi berbagai persyaratan.
”Jadi, kita pertimbangkan, sebaiknya memanfaatkan anggaran APBN. Tol ini juga sifatnya mendesak karena masyarakat juga sudah sangat membutuhkannya,” ujar dia diJakarta kemarin. Menurut dia, meski memanfaatkan APBN, tidak akan menghilangkan pinjaman dari China. Dengan kata lain, pinjaman masih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.
”Kalau loan itu kan sifatnya bisa digunakan kapan saja dan masa berlakunya juga panjang. Artinya, kalau kita pakai uang APBN, minimal ada keuntungan seperti misalnya tanpa bunga atau kontraktornya berdasarkan kemampuan di dalam negeri,” ucap dia. Dia menambahkan, saat ini pembebasan lahan masih terus dilakukan Kementerian PUPR bersama pemerintah daerah setempat.
Di sisi lain penggunaan APBN pada proyek tol tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kelayakan baik secara finansial maupun secara ekonomi. Dukungan pemerintah tersebut diberikan dalam bentuk pengadaan tanah untuk seluruh jalan tol serta konstruksi pada sebagian seksi I.
Kementerian PUPR telah melakukan groundbreaking atau pencanangan tiang pertama jalan tol Manado-Bitung pada Oktober 2014. Namun, ruas jalan yang telah groundbreaking hanya merupakan gerbang dan lintasan awal dengan panjang 600 meter seksi I senilai Rp44,46 miliar.
Sisanya, seksi I sepanjang 11,9 km, seharusnya menunggu pinjaman China. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Achmad Ghany Gazaly mengatakan, proyek jalan tol Manado-Bitung sepanjang 26,5 km, seksi II Airmadidi-Bitung, masih menunggu investor.
”Masih menunggu, makanya harus ada yang dilihat dulu. Paling tidak untuk seksi I sudah bisa ada yang selesai, selanjutnya kita tunggu investorsampaiadayangtertarik menggarap proyek ini,” ucap dia beberapa waktu lalu. Konstruksi dua seksi tol tersebut direncanakan 2x2 lajur dengan kecepatan tempuh, 85 km per jam dengan nilai investasi Rp4,3 triliun. Adapun, proses pembebasan lahan seksi II hingga November 2014 baru mencapai 25%.
Ichsan amin
(bbg)