700 Unit Orchard Park Batam Laris Tahun Ini

Selasa, 30 Desember 2014 - 10:45 WIB
700 Unit Orchard Park Batam Laris Tahun Ini
700 Unit Orchard Park Batam Laris Tahun Ini
A A A
BANDUNG - Marketing Supervisor Orchard Park Batam Subsidiary of Agung Podomoro Land Nino Suprayitno menyebutkan, pihaknya telah berhasil menjual sekitar 90% atau 700 unit dari tiga klaster proyek yang sedang digarapnya di kawasan Batam Center, Orchard Park Batam.

Proyek perumahan ini dibangun di atas lahan seluas 42 hektare (ha). Sekitar 40% dari lahan tersebut dialokasikan untuk penghijauan.

"Rencananya akan ada enam klaster di kawasan tersebut. Ada 1.200 unit rumah, 140 unit ruko, dan 100 unit apartemen," ungkapnya di sela pameran properti yang berlangsung di Paris Van Java Bandung, Selasa (30/12/2014).

Dia menerangkan, saat ini pihaknya tengah menggenjot penjualan dua klaster dan baru laku terjual sekitar 30%. Satu klaster lagi, baru akan dipasarkan pada tahun mendatang.

Lebih lanjut Nino mengatakan, sebagian besar konsumennya berasal dari Batam dan Kepulauan Riau hingga mencapai 60%, sedangkan sisanya berasal dari luar kedua daerah tersebut terutama Jakarta.

"Bandung sendiri kami sasar karena prospeknya menjanjikan. Hunian di Orchard Park ini sangat cocok untuk liburan. Apalagi tempatnya dekat dengan terminal ferry yang mau nyebrang ke Singapura," tuturnya.

Nino mengakui, konsumen yang membeli unit di kawasan terpadu tersebut sekitar 85% untuk hunian pribadi, sedangkan sisanya 15% ditujukan untuk investasi.

"Serah terima kunci pertama akan dilakukan Desember 2015, struktur bangunan sudah selesai tinggal tahap akhir. Selama pameran berlangsung dari 29 Desember 2014 hingga 4 Januari 2015, kami masih jual dengan harga lama, setelah itu baru naik sekitar 4% disesuaikan dengan kenaikan harga BBM bersubsidi," paparnya.

Satu unit rumah di Orchard Park Batam, dibanderol mulai harga Rp1,1 miliar, sedangkan untuk ruko Rp2,3 miliar per unit.

Sementara itu disinggung mengenai prediksi perlambatan bisnis properti di 2015, Menurutnya, Batam merupakan pengecualian.

Hal ini lantaran Batam dipandang sebagai gerbang bagi negara-negara ASEAN untuk masuk ke Indonesia di era ASEAN Economic Community (AEC) 2015.

"Batam prioritas utama pembangunan Indonesia. Lihat pengembangan industri maritim yang dicanangkan pemerintahan sekarang. Ada 110 galangan kapal di Batam, tentu ini potensial market yang sangat menjanjikan. Buktinya kami bisa menjual sekitar 700 unit di tahun ini saja," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6885 seconds (0.1#10.140)