Superblok Masih Eksis

Rabu, 31 Desember 2014 - 10:28 WIB
Superblok Masih Eksis
Superblok Masih Eksis
A A A
Superblok, jenis properti di mana apartemen, hotel, kantor, hotel, sarana pendidikan, dan pusat perbelanjaan berada dalam satu lokasi, masih diminati pengembang untuk menanamkan investasinya. Sejumlah superblok terbaru tengah disiapkan menyusul permintaan konsumen yang terus meningkat.

Konsep superblok atau biasa disebut juga dengan mix used development, yaitu konsep kawasan terpadu yang menampung apartemen, kantor, hotel, sarana pendidikan ,dan pusat perbelanjaan yang berada dalam satu lokasi, diperkirakan bakal terus menjamur hingga lima tahun ke depan.

Tidak hanya terdapat di Jakarta, tetapi juga pinggiran kota seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, juga di daerah-daerah lain di Tanah Air. Keberadaan superblok membuat kegiatan masyarakat menjadi lebih terpusat, kemudian menciptakan sebuah lingkungan baru dengan fasilitas modern, di mana fungsi hunian, pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, hiburan, dan lainnya, bersatu dalam satu kawasan.

Salah satu pengembang yang tengah menggarap proyek jenis ini yaitu PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) yang memastikan rencananya untuk memulai pembangunan proyek mixed used development di Surabaya, Jawa Timur. Direktur Keuangan GWSA Bambang Dwi Yanto mengatakan, perseroan akan memulai pembangunan superblok berupa pusat perbelanjaan atau mal, apartemen, dan perkantoran seusai lebaran. Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektare.

“Kami menargetkan selesai dalam tiga tahun ke depan,” ujarnya. Diakuinya, proyek ini diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp1,3 triliun. Dananya nanti akan berasal dari kas internal dan pinjaman bank. Belum lama ini, GWSA juga telah mengakuisisi tanah seluas 5.035 meter persegi, berlokasi di Duri Kosambi dan Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat. Nilai akuisisi ini sebesar Rp115,8 miliar.

Bambang menyatakan, GWSA akan terus menambah jumlah lahan ini, seiring dengan rencana perusahaan untuk membangun proyek superblok ke depannya. “Lahannya masih kurang luas. Di Duri Kosambi, kami baru punya 5.035 meter persegi, sementara yang di Surabaya baru sekitar 3.500 meter persegi. Padahal idealnya lahan untuk superblok itu sekitar dua hektare,” tuturnya.

Sementara itu, GWSA juga akan melanjutkan pembangunan proyek The City Center (TCC) Batavia Office Tower 2, Tanah Abang, Jakarta Pusat Tower 2 ini akan lebih besar dari tower 1 yang terdiri dari 100.000 unit di atas lahan seluas 89.000 meter persegi. TCC Batavia merupakan superblok terbesar yang dikembangkan Greenwood. Kawasan ini memiliki luas sebesar 7 hektare, yang akan memiliki dua menara perkantoran, pusat belanja, hunian vertical serviced apartments , hotel, dan ruangan serbaguna.

Di sisi lain, belum lama setelah melakukan proses pembangunan proyek superblok The Hundred di Mega Kuningan, Jakarta, medio November 2014, PT Farpoint Realty Indonesia (Gunung Sewu Group), pengembang The Hundred, mendapatkan penghargaan Best Futura Project dari MIPIN Asia Awards 2014 , sebuah konferensi real estate ternama.

“Kami bangga untuk menciptakan proyek ini sebagai visi kami untuk memenuhi kebutuhan yang akan muncul dari perkembangan bisnis di Jakarta. Kami menerapkan standar yang tinggi untuk menghadirkan landmark yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan akan memperkaya kawasan Mega Kuningan,” ujar Jusup Halimi, CEO Farpoint.

Patrick Daly, Regional Executive Chairman of North America Woods Bagot, perancang The Hundred menambahkan, penghargaan ini diraih karena pihaknya telah berhasil membuat analisis mendalam terhadap kondisi lokasi dan sistem bangunan yang ada. “Karenanya kami membuat suatu desain yang terintegrasi dan dapat memenuhi filosofi Farpoint untuk think beyond yang diterapkan di proyek ini,” imbuhnya.

The Hundred dibangun dengan menggabungkan dua menara yang tersambung dengan sebuah podium melengkung. Bentuk ini akan menjadi sebuah bentuk ikonik dan akan menghadirkan landmark monolitik di kawasan Mega Kuningan. Penghargaan MIPIN Asia Awards 2014 telah menempatkan The Hundred sebagai landmark yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekaligus memberikan tempat kerja yang dirancang secara berkelanjutan.

Superblok The Hundred merupakan sebuah area pengembangan kawasan terpadu yang menghadirkan Sofitel So, sebuah hotel mewah berbintang 5 dari Prancis, residensial eksklusif, perkantoran International Grade A dan area ritel, serta green urban plaza sebagai Ruang Terbuka Hijau untuk publik di tengah Lingkar Mega Kuningan.

Proyek ini akan mencakup area seluas 120.000 meter persegi, dengan 26 lantai kantor, 212 kamar hotel dan 24 lantai hunian mewah. Konstruksi akan dimulai pada akhir tahun ini, dan diperkirakan selesai secara bertahap dari pertengahan 2018 hingga awal 2019.

Tidak hanya menghadirkan standar gaya hidup tinggi untuk hunian, hiburan, maupun bisnis, The Hundred dirancang dengan tujuan untuk menciptakan landmark yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekaligus menyediakan tempat kerja yang dirancang secara berkelanjutan.

Tempat kerja yang dirancang secara berkelanjutan akan meningkatkan efisiensi dengan mengurangi konsumsi sumber daya alam, sekaligus meningkatkan produktivitas bisnis dengan mendukung kesehatan dan kenyamanan penghuninya. Faktor-faktor yang memengaruhi hal ini antara lain kualitas udara dalam ruangan, kenyamanan suhu, pencahayaan, pemandangan, penataan interior, desain yang mendorong keaktifan, juga lokasi dan akses terhadap fasilitas pendukung lainnya.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, seluruh bagian dari The Hundred dirancang untuk memenuhi sertifikasi LEED (Leadership in Energy and Environmental Design ).

Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4857 seconds (0.1#10.140)