RUPSLB SSMS Setujui Akuisisi Perusahaan Rp1,5 T
A
A
A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menyetujui rencana manajemen perseroan untuk mengakuisisi dua perusahaan perkebunan, yakni PT Tanjung Sawit Abadi (TSA) dan PT Sawit Multi Utama (SMU) dari PT Citra Borneo Indah.
Direktur Utama SSMS Rimbun Situmorang mengatakan, aksi korporasi bernilai Rp1,54 triliun ini akan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham perseroan.
"Dengan kepemilikan 100% atas TSA dan SMU, SSMS memperkuat posisinya di usaha perkebunan kelapa sawit," ujarnya usai RUPSLB di Financial Hall Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Selain itu, disetujuinya akuisisi ini akan menyebabkan jumlah areal perkebunan perseroan bertambah luas. Areal tertanam perseroan akan bertambah dari semula 34.000 hektare (ha) menjadi 59.000 ha.
"Kami masih memiliki lagi land bank seluas kira-kira 47.000 ha. Yang jelas, kalau lahan perkebunan bertambah luas, produksi akan meningkat. Ini akan meningkatkan pendapatan dan perolehan net income," pungkasnya.
Akuisisi ini juga menjadi salah satu strategi perusahaan sawit tersebut untuk memenuhi tingginya permintaan produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di masa mendatang.
Dia menerangkan bahwa dana untuk mengakuisisi tersebut separuhnya atau sekitar Rp770 miliar dari pinjaman perbankan dalam denominasi dolar Amerika Serikat (USD).
"Dari total transaksi Rp1,54 triliun pinjam dalam USD karena interest lebih murah. Sawit ini dijual dalam USD, kalau kita ambil pinjaman USD ada hedging dengan income," tutur dia.
Adapun pinjaman sudah difinalisasi oleh tiga bank untuk mendukung transaksi tersebut. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu maksimal 5 tahun. Namun, perseroan berencana akan menyelesaikan kewajibannya tersebut lebih cepat atau akan dituntaskan pada tahun ketiga.
Direktur Utama SSMS Rimbun Situmorang mengatakan, aksi korporasi bernilai Rp1,54 triliun ini akan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham perseroan.
"Dengan kepemilikan 100% atas TSA dan SMU, SSMS memperkuat posisinya di usaha perkebunan kelapa sawit," ujarnya usai RUPSLB di Financial Hall Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Selain itu, disetujuinya akuisisi ini akan menyebabkan jumlah areal perkebunan perseroan bertambah luas. Areal tertanam perseroan akan bertambah dari semula 34.000 hektare (ha) menjadi 59.000 ha.
"Kami masih memiliki lagi land bank seluas kira-kira 47.000 ha. Yang jelas, kalau lahan perkebunan bertambah luas, produksi akan meningkat. Ini akan meningkatkan pendapatan dan perolehan net income," pungkasnya.
Akuisisi ini juga menjadi salah satu strategi perusahaan sawit tersebut untuk memenuhi tingginya permintaan produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di masa mendatang.
Dia menerangkan bahwa dana untuk mengakuisisi tersebut separuhnya atau sekitar Rp770 miliar dari pinjaman perbankan dalam denominasi dolar Amerika Serikat (USD).
"Dari total transaksi Rp1,54 triliun pinjam dalam USD karena interest lebih murah. Sawit ini dijual dalam USD, kalau kita ambil pinjaman USD ada hedging dengan income," tutur dia.
Adapun pinjaman sudah difinalisasi oleh tiga bank untuk mendukung transaksi tersebut. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu maksimal 5 tahun. Namun, perseroan berencana akan menyelesaikan kewajibannya tersebut lebih cepat atau akan dituntaskan pada tahun ketiga.
(rna)