Ini Penyebab Neraca Perdagangan Defisit

Jum'at, 02 Januari 2015 - 17:31 WIB
Ini Penyebab Neraca Perdagangan Defisit
Ini Penyebab Neraca Perdagangan Defisit
A A A
JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia pada November 2014 defisit USD425,7 juta setelah pada bulan sebelumnya surplus USD0,02 miliar.

Penurunan kinerja tersebut terutama disebabkan peningkatan defisit neraca perdagangan migas di saat surplus neraca perdagangan nonmigas mengalami penurunan.

"Defisit neraca perdagangan migas November 2014 tercatat USD1,36 miliar, lebih tinggi dibandingkan defisit bulan sebelumnya sebesar USD1,11 miliar, akibat penurunan ekspor migas dari USD2,47 miliar menjadi USD2,11 miliar," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Jumat (2/1/2015).

Penurunan ekspor migas tersebut terutama disebabkan turunnya ekspor hasil minyak dan gas di tengah tren penurunan harga minyak dan komoditas internasional.

Ekspor hasil minyak tercatat turun 50,4% (mtm) menjadi USD0,2 miliar, sedangkan ekspor gas turun 15,1% (mtm) menjadi USD1,2 miliar.

Penurunan kinerja neraca perdagangan tersebut juga dipengaruhi turunnya surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah pelemahan permintaan global.

Surplus neraca perdagangan nonmigas turun menjadi sebesar USD0,94 miliar diakibatkan ekspor nonmigas yang menurun dari USD12,9 miliar pada Oktober menjadi USD11,5 miliar pada November.

"Penurunan ekspor nonmigas terutama terjadi pada ekspor lemak dan minyak hewan/nabati, mesin/peralatan listrik, karet dan barang dari karet, mesin-mesin/pesawat mekanik, dan kendaraan dan bagiannya," tuturnya.

Menurut negara tujuan, penurunan ekspor nonmigas November 2014 terutama terjadi ke negara ASEAN, Uni Eropa, Jepang, Amerika Serikat, India, Australia, Korea Selatan, dan Taiwan.

Namun, penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut tertahan oleh turunnya impor nonmigas, seiring moderasi permintaan domestik.

Impor nonmigas tercatat menurun dari USD11,7 miliar pada Oktober 2014 menjadi USD10,6 miliar pada November 2014.

penurunan itu terutama karena turunnya impor mesin dan peralatan mekanik, besi dan baja, plastik dan barang dari plastik, bahan kimia organik, kendaraan bermotor dan bagiannya, serealia, sisa industri makanan, dan kapas.

Menurut dia, Bank Indonesia memandang bahwa perkembangan neraca perdagangan sampai November 2014 ini masih sesuai arah perbaikan kinerja transaksi berjalan triwulan IV/2014 dan keseluruhan 2014.

"Bank Indonesia memperkirakan perbaikan kinerja neraca perdagangan ke depan akan didukung peningkatan aktivitas ekspor seiring perbaikan ekonomi global dan tren penurunan harga minyak dunia yang dapat mendorong berkurangnya tekanan pada defisit neraca migas," paparnya.

Bank Indonesia akan terus mencermati risiko global dan domestik yang dapat memengaruhi prospek defisit transaksi berjalan dan ketahanan eksternal.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6573 seconds (0.1#10.140)