Jasa Marga Bidik Pendapatan Rp8 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sepanjang tahun ini membidik pendapatan usaha di luar konstruksi sebesar Rp8 triliun atau meningkat 14,29% dibandingkan target akhir tahun lalu di angka Rp7 triliun.
Corporate Secretary Jasa Marga David Wijayatno mengatakan, perseroan optimistis dapat mencapai target tersebut seiring dengan akan beroperasinya empat ruas tol baru tahun ini. Keempat ruas tol tersebut dikelola melalui anak usaha Jasa Marga dengan total panjang ruas tol mencapai 53 km.
”Hingga akhir tahun ini, Jasa Marga menargetkan pendapatan Rp8 triliun yang berasal dari pendapatan usaha di luar konstruksi atau usaha lain,” kata David saat dihubungi KORAN SINDO di Jakarta kemarin. Ketiga ruas tol tersebut yaitu Gempol-Pandaan sepanjang 20 km yang rampung pada kuartal I/2015, ruas Surabaya-Mojokerto seksi IV 23 km beroperasi kuartal III/2015, dan ruas Gempol- Pasuruan seksi I sepanjang 14 km yang diproyeksikan beroperasi kuartal I/2015.
”Sedangkan ruas jalan tol baru yang dikelola langsung oleh Jasa Marga yaitu Kejapanan- Gempol yang rencananya mulai beroperasi pada kuartal I, ruas ini relokasi dari tol yang tenggelam karena lumpur Sidoarjo,” paparnya. Untuk menggenjot target pendapatan hingga pengujung 2015, emiten operator jalan tol pelat merah ini telah mengalokasikan belanja modal atau capital expendeture (capex) sebesar Rp3,85 triliun.
Capex tahun ini lebih rendah dibandingkan alokasi belanja modal tahun lalu sebesar Rp5 triliun. Dari capex Rp3,85 triliun sebagian besar digunakan perseroan untuk pengembangan usaha jalan tol atau Rp2,46 triliun, untuk operasional perusahaan Rp1,14 triliun dan sisanya untuk pengembangan usaha lain Rp250 miliar.
”Sumber pendanaan capex tahun ini sebagian besar atau Rp2,85 triliun berasal dari kas internal dan sisanya Rp1 triliun dari eksternal,” jelas David. Perseroan masih membuka sejumlah kemungkinan untuk mencari pendanaan eksternal, yang di antaranya penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi atau pinjaman perbankan. Sebagai catatan, Jasa Marga masih mempunyai sisa PUB Obligasi sebesar Rp2,85 triliun.
Di tempat terpisah, Direktur Utama Jasa Marga Adityawarmanmengatakan, perseroanmasih melihat penawaran suku bunga dan kondisi pasar sebelum melepas surat utang. PUB obligasi sebesar Rp5,95 triliun akan berakhir pada pengjung 2015 mendatang. Dengan demikian, Jasa Marga hanya diberi tenggat waktu selama setahun untuk memutuskan aksi korporasinya tersebut.
”Sebelumnya kami ini sudah menerbitkan Rp3,1 triliun, sementaraRp2,85triliunsedang menunggu pasar bagus, seperti bunga murah dan faktor lainnya,” ujarnya.
Heru febrianto
Corporate Secretary Jasa Marga David Wijayatno mengatakan, perseroan optimistis dapat mencapai target tersebut seiring dengan akan beroperasinya empat ruas tol baru tahun ini. Keempat ruas tol tersebut dikelola melalui anak usaha Jasa Marga dengan total panjang ruas tol mencapai 53 km.
”Hingga akhir tahun ini, Jasa Marga menargetkan pendapatan Rp8 triliun yang berasal dari pendapatan usaha di luar konstruksi atau usaha lain,” kata David saat dihubungi KORAN SINDO di Jakarta kemarin. Ketiga ruas tol tersebut yaitu Gempol-Pandaan sepanjang 20 km yang rampung pada kuartal I/2015, ruas Surabaya-Mojokerto seksi IV 23 km beroperasi kuartal III/2015, dan ruas Gempol- Pasuruan seksi I sepanjang 14 km yang diproyeksikan beroperasi kuartal I/2015.
”Sedangkan ruas jalan tol baru yang dikelola langsung oleh Jasa Marga yaitu Kejapanan- Gempol yang rencananya mulai beroperasi pada kuartal I, ruas ini relokasi dari tol yang tenggelam karena lumpur Sidoarjo,” paparnya. Untuk menggenjot target pendapatan hingga pengujung 2015, emiten operator jalan tol pelat merah ini telah mengalokasikan belanja modal atau capital expendeture (capex) sebesar Rp3,85 triliun.
Capex tahun ini lebih rendah dibandingkan alokasi belanja modal tahun lalu sebesar Rp5 triliun. Dari capex Rp3,85 triliun sebagian besar digunakan perseroan untuk pengembangan usaha jalan tol atau Rp2,46 triliun, untuk operasional perusahaan Rp1,14 triliun dan sisanya untuk pengembangan usaha lain Rp250 miliar.
”Sumber pendanaan capex tahun ini sebagian besar atau Rp2,85 triliun berasal dari kas internal dan sisanya Rp1 triliun dari eksternal,” jelas David. Perseroan masih membuka sejumlah kemungkinan untuk mencari pendanaan eksternal, yang di antaranya penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi atau pinjaman perbankan. Sebagai catatan, Jasa Marga masih mempunyai sisa PUB Obligasi sebesar Rp2,85 triliun.
Di tempat terpisah, Direktur Utama Jasa Marga Adityawarmanmengatakan, perseroanmasih melihat penawaran suku bunga dan kondisi pasar sebelum melepas surat utang. PUB obligasi sebesar Rp5,95 triliun akan berakhir pada pengjung 2015 mendatang. Dengan demikian, Jasa Marga hanya diberi tenggat waktu selama setahun untuk memutuskan aksi korporasinya tersebut.
”Sebelumnya kami ini sudah menerbitkan Rp3,1 triliun, sementaraRp2,85triliunsedang menunggu pasar bagus, seperti bunga murah dan faktor lainnya,” ujarnya.
Heru febrianto
(ars)