Properti Hotel untuk Dukung Pariwisata

Rabu, 07 Januari 2015 - 09:38 WIB
Properti Hotel untuk...
Properti Hotel untuk Dukung Pariwisata
A A A
PROSPEK pariwisata Indonesia yang semakin cerah membuat kinerja pariwisata di Tanah Air belakangan ini terus meningkat, daya saing semakin kuat, serta persepsi positif dunia internasional terhadap negara kita semakin membaik.

Kenyataan ini tak ayal menarik para investor untuk menanamkan modalnya di sektor pariwisata. Perkembangan investasi pariwisata di Indonesia tergolong cukup baik. Data realisasi investasi pariwisata tahun 2014 sampai kuartal III, nilainya USD466,904 juta dengan penanaman modal asing (PMA) USD421,400 juta.

Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) USD45,504 juta. Itu berarti nilai realisasi investasi tersebut mencapai 77,45% dari total nilai realisasi investasi tahun 2013. Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Indonesia masih membutuhkan investasi pariwisata di luar yang telah tersedia saat ini yang dapat menjadi penunjang fasilitas bidang pariwisata.

“Kita masih butuh 120.000 kamar hotel, 15.000 restoran, 10.000 agen perjalanan wisata, 300 taman rekreasi, 2.000 operator diving dan 100 marina,” tuturnya. Untuk memenuhi kebutuhan itu, para pengembang akhirnya tak ragu untuk menginvestasikan dananya untuk membangun hotel. Termasuk Frewin Internasional, operator hotel lokal yang siap meramaikan industri hotel di Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, meski baru diluncurkan pada bulan Desember 2014 ini, Frewin mengebut pembangunan sepuluh hotel hingga 2020. “Sampai 2020 kita mau bangun 10 hotel. Lokasinya beragam, tapi lebih banyak di Kalimantan, dan Sulawesi,” kata Marketing Director Frewin Internasional Datu Bubun. Datu menyebut, untuk tahun 2015 saja Frewin akan membangun dua hotel yang berlokasi di Kalimantan.

Di Banjarmasin, Frewin akan membangun Hotel Neola bintang 3 dengan total investasi di luar tanah Rp50 miliar. Sedangkan di Ketapang, Frewin akan membangun resor dengan merek Ocean Bay Resor bintang 4 dengan total investasi Rp100 miliar. “Di Kalimantan itu ada banyak sekali industri. Mulai dari tambang, bauksit, migas, hingga emas. Itu yang jadi target market kita,” katanya.

Dia menyebut, banyaknya perusahaan besar di Kalimantan menjadi salah satu alasan Frewin menyasar pulau ini. “Jadi kita orientasinya ke bisnis dan coorporate besar,” tambahnya. Frewin akan membangun dua hotelnya di Kalimantan pada Februari 2015 mendatang. Mengambil lokasi di Ketapang dan Banjarmasin, kedua hotel ini ditargetkan rampung setahun kemudian.

“Hotel yang mau kita bangun ini lokasinya belum ada saingan. Mungkin orang bertanya-tanya, kenapa kita bangun di Kalimantan. Jakarta dan Surabaya sudah banyak hotel dan persaingan ketat. Kalau ke daerah timur seperti di Kalimantan masih banyak peluang,” terang Datu. Frewin Internasional akan mengoperasikan tujuh brand.

Di antaranya bintang 5 dengan brand Frewin Deanna, bintang 4 dengan brand Convotel, bintang 3 dengan brand Clariss dan Hotel Neola, dan bintang 2 dengan brand Neotel dan Spinx. Sementara, Zuri Hospitality Management menargetkan membangun lima hotel baru di tiga provinsi berbeda sepanjang 2015.

Nicodemus Kasan Kurniawan, Presiden Direktur Zuri Hospitality Management, mengatakan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri membuka peluang baru bagi perhotelan untuk melakukan ekspansi. Saat ini, bisnis perhotelan tidak hanya fokus menggarap potensi pariwisata, tetapi juga mulai menyediakan akomodasi untuk pebisnis yang sering berpindah.

“Bisnis hotel di dalam negeri masih sangat bagus, rata-rata okupansi per hotel saja sekitar 70%. Hal tersebut yang menjadi dasar kami untuk terus melakukan ekspansi di daerah lain,” katanya.

Nicodemus menuturkan, tahun 2015 Zuri Hospitality Management akan membangun tiga hotel di Riau, yakni dua di Dumai, dan satu di Pekanbaru. Selain itu, perusahaan juga menyiapkan pembangunan dua hotel lainnya di Bali, dan Jakarta.

Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7894 seconds (0.1#10.140)