Kota Baru untuk Hunian dan Investasi
A
A
A
SEKITAR dua dekade silam kebanyakan orang tak menyangka kawasan Serpong, Tangerang Selatan, bakal berkembang sangat pesat seperti saat ini.
Pada era 1980-an, kawasan itu masih merupakan hutan karet yang sepi. Kini Serpong menjadi kawasan primadona tempat tinggal kalangan menengah atas. Pertumbuhan nilai propertinya pun paling tinggi di antara kawasan suburban lainnya seperti Depok, Bogor, dan Bekasi. Dibangunnya kota mandiri di kawasan Serpong oleh pengembang besar seperti Grup Ciputra, Sinar Mas Land, Summarecon, Paramount, dan Grup Lippo mengubah drastis wajah Serpong.
Beragam fasilitas kelas atas yang dihadirkan, seperti mal, fasilitas rekreasi dan kuliner, sekolah dan universitas, membuat harga tanah dan hunian di kawasan ini melejit. Tak hanya kelengkapan fasilitas publik, daerah ini juga banyak diminati karena aksesibilitasnya tinggi sehingga memudahkan bagi penghuninya untuk menuju Jakarta, juga Bandara Soekarno- Hatta.
Dari pengamatan Indonesia Property Watch, pertumbuhan nilai properti di Serpong bisa mencapai 40% per tahun. Ini merupakan tingkat tertinggi untuk pertumbuhan properti di Tanah Air. Beberapa proyek properti yang telah sukses merajai pasar properti di wilayah ini di antaranya adalah kawasan terpadu Bumi Serpong Damai, Summarecon Serpong, Alam Sutera, Paramount Serpong, juga Gading Serpong. Harga unit rumah di daerah ini terbilang sudah cukup tinggi, yakni di atas Rp1,5 miliar.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghada menyebutkan, saat ini harga tanah di kawasan Serpong berkisar Rp12 juta per meter persegi. Bahkan, terdapat lahan yang bernilai di angka Rp18–20 juta per meter persegi. Mahalnya harga tanah di kawasan ini karena Serpong dinilai sangat cocok untuk tempat tinggal karena akses dan fasilitas yang sudah sangat baik. Roda perekonomian di kawasan Serpong yang tumbuh mendorong kalangan pengembang gencar membangun juga .
Beberapa perusahaan juga mulai melirik Serpong untuk membuka kantornya. Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, pamor Serpong sebagai kawasan properti yang prospektif semakin mentereng. Permintaan properti hunian di Serpong terus melonjak seiring dengan semakin mahalnya harga hunian di Jakarta. Tak heran jika pengembang besar di kawasan Serpong agresif mengembangkan hunian baru. Keberadaan ruas tol Ciledug-Ulujami, yang merupakan bagian dari JORR-W2 Utara akan membuat akses ke BSD City lebih banyak, lebih mudah dan lebih cepat.
“Kami rasa keberadaan jalur baru ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat di area Jakarta dan Tangerang Selatan. Banyak alternatif arah yang bisa menjadi pilihan masyarakat untuk menuju BSD City ataupun Jakarta. Situasi ini tentu menjadi nilai tambah BSD City sebagai sebuah kawasan yang terpadu dan mandiri dan berada di lokasi yang sangat strategis,” ujar Managing Director Corporate Strategy and Services Sinar Mas Land Ishak Chandra di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sedangkan, PT Paramount Land meluncurkan produk Virginia Village di Gading Serpong, Tangerang, yang sangat diminati oleh konsumen realestat. Hal ini dibuktikan dengan habisnya 563 unit rumah yang baru diluncurkan. Setiap unit terdiri dari dua lantai, kamar tidur utama yang luas, lengkap dengan kamar pembantu atau ruang jemur, dan unit menghadap utara atau selatan.
Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho memaparkan pada tahun ini pihaknya menetapkan target penjualan (marketting sales) sebesar Rp3 triliun atau naik 10% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya.
Anton c
Pada era 1980-an, kawasan itu masih merupakan hutan karet yang sepi. Kini Serpong menjadi kawasan primadona tempat tinggal kalangan menengah atas. Pertumbuhan nilai propertinya pun paling tinggi di antara kawasan suburban lainnya seperti Depok, Bogor, dan Bekasi. Dibangunnya kota mandiri di kawasan Serpong oleh pengembang besar seperti Grup Ciputra, Sinar Mas Land, Summarecon, Paramount, dan Grup Lippo mengubah drastis wajah Serpong.
Beragam fasilitas kelas atas yang dihadirkan, seperti mal, fasilitas rekreasi dan kuliner, sekolah dan universitas, membuat harga tanah dan hunian di kawasan ini melejit. Tak hanya kelengkapan fasilitas publik, daerah ini juga banyak diminati karena aksesibilitasnya tinggi sehingga memudahkan bagi penghuninya untuk menuju Jakarta, juga Bandara Soekarno- Hatta.
Dari pengamatan Indonesia Property Watch, pertumbuhan nilai properti di Serpong bisa mencapai 40% per tahun. Ini merupakan tingkat tertinggi untuk pertumbuhan properti di Tanah Air. Beberapa proyek properti yang telah sukses merajai pasar properti di wilayah ini di antaranya adalah kawasan terpadu Bumi Serpong Damai, Summarecon Serpong, Alam Sutera, Paramount Serpong, juga Gading Serpong. Harga unit rumah di daerah ini terbilang sudah cukup tinggi, yakni di atas Rp1,5 miliar.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghada menyebutkan, saat ini harga tanah di kawasan Serpong berkisar Rp12 juta per meter persegi. Bahkan, terdapat lahan yang bernilai di angka Rp18–20 juta per meter persegi. Mahalnya harga tanah di kawasan ini karena Serpong dinilai sangat cocok untuk tempat tinggal karena akses dan fasilitas yang sudah sangat baik. Roda perekonomian di kawasan Serpong yang tumbuh mendorong kalangan pengembang gencar membangun juga .
Beberapa perusahaan juga mulai melirik Serpong untuk membuka kantornya. Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, pamor Serpong sebagai kawasan properti yang prospektif semakin mentereng. Permintaan properti hunian di Serpong terus melonjak seiring dengan semakin mahalnya harga hunian di Jakarta. Tak heran jika pengembang besar di kawasan Serpong agresif mengembangkan hunian baru. Keberadaan ruas tol Ciledug-Ulujami, yang merupakan bagian dari JORR-W2 Utara akan membuat akses ke BSD City lebih banyak, lebih mudah dan lebih cepat.
“Kami rasa keberadaan jalur baru ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat di area Jakarta dan Tangerang Selatan. Banyak alternatif arah yang bisa menjadi pilihan masyarakat untuk menuju BSD City ataupun Jakarta. Situasi ini tentu menjadi nilai tambah BSD City sebagai sebuah kawasan yang terpadu dan mandiri dan berada di lokasi yang sangat strategis,” ujar Managing Director Corporate Strategy and Services Sinar Mas Land Ishak Chandra di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sedangkan, PT Paramount Land meluncurkan produk Virginia Village di Gading Serpong, Tangerang, yang sangat diminati oleh konsumen realestat. Hal ini dibuktikan dengan habisnya 563 unit rumah yang baru diluncurkan. Setiap unit terdiri dari dua lantai, kamar tidur utama yang luas, lengkap dengan kamar pembantu atau ruang jemur, dan unit menghadap utara atau selatan.
Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho memaparkan pada tahun ini pihaknya menetapkan target penjualan (marketting sales) sebesar Rp3 triliun atau naik 10% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya.
Anton c
(ars)