Dorong Industri Baru, Toyota Beri Paten

Rabu, 07 Januari 2015 - 09:53 WIB
Dorong Industri Baru,...
Dorong Industri Baru, Toyota Beri Paten
A A A
TOKYO - Toyota akan memberikan ribuan paten untuk mobil bahan bakar hidrogen (fuel cell) demi mendorong perusahaan automotif lainnya masuk dalam industri baru tersebut.

Produsen mobil terbesar di dunia itu akan mengizinkan penggunaan tanpa royalti sekitar 5.680 lisensi paten, termasuk 1.970 paten terkait susunan fuel cell dan 3.350 paten terkait teknologi sistem kontrol fuel cell . “Lisensi paten tanpa royalti termasuk sekitar 290 item terkait tangki hidrogen tekanan tinggi,” papar pernyataan Toyota, dikutip kantor berita AFP.

Lisensi tanpa royalti itu akan diberikan sepanjang periode perkenalan pasar awal kendaraan fuel cell (FCV) yang diperkirakan berlangsung hingga sekitar 2020. Toyota juga akan membuka sekitar 70 lisensi paten terkait tempat pengisian bahan bakar hidrogen bagi para produsen dan operator.

“Dengan mengizinkan penggunaan lisensi paten terkait FCV secara gratis tanpa royalti, Toyota bergerak satu langkah ke depan untuk mempromosikan penggunaan FCV dan secara aktif berkontribusi pada realisasi masyarakat berbasis hidrogen,” papar Toyota.

Pengumuman ini dirilis setelah Toyota bulan lalu meluncurkan mobil fuel cell ke pasar secara massal. Produk mobil fuel cell itu ialah sedan Mirai empat pintu yang diluncurkan di Jepang. Menurut Toyota, mobil yang namanya berarti masa depan dalam bahasa Jepang itu akan mencapai pasar AS dan beberapa negara Eropa termasuk Inggris, Jerman, dan Denmark pada 2015.

Perusahaan itu berharap menjual lebih dari 3.000 unit mobil fuel cell pada akhir 2017 di AS dan naik mencapai 100 unit per tahun di Eropa. Mobil fuel cell dianggap sebagai Cawan Suci mobil ramah lingkungan karena ditenagai oleh reaksi kimia dari hidrogen dan oksigen yang tidak menghasilkan gas emisi berbahaya kecuali hanya air. Meski demikian, keterbatasan jarak tempuh mobil dan kurangnya stasiun pengisian bahan bakar telah mengganjal pengembangan mobil fuel cell .

Kondisi serupa dialami oleh mobil listrik. Mirai dapat menempuh jarak 650 kilometer tanpa pengisian bahan bakar ulang, sekitar tiga kali lebih jauh dibandingkan mobil listrik. Tangki bahan bakar dapat diisi dalam beberapa mesin seperti mobil berbahan bakar bensin. “Kami berada pada titik balik dalam industri automotif,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) Toyota Akio Toyoda melalui pesan video di website perusahaan, dikutip kantor berita AFP.

Toyota menargetkan memproduksi puluhan ribu mobil tersebut dalam dekade mendatang. Mobil hibrida berbahan bakar bensin dan listrik yang diproduksi Toyota, termasuk Prius, terjual lebih dari 7 juta unit sejak peluncuran pada 1997. “Mirai menyimbolkan dua inovasi besar. Pertama, ini cara inovatif menyelesaikan masalah energi dan lingkungan global. Dan kedua, inovasi ini akan membantu pengguna dalam masyarakat berbasis hidrogen,” papar Executive Vice President Toyota Mitsuhisa Kato saat presentasi di Tokyo.

Perusahaan automotif Jepang, termasuk pesaing Toyota seperti Honda dan Nissan telah menjadi pemimpin dalam sektor mobil hijau. Tujuh manufaktur automotif utama di negara itu melaporkan rencana membelanjakan dana hingga USD24 miliar untuk riset di sektor tersebut tahun ini. Jumlah dana riset tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Honda menyatakan, pihaknya akan meluncurkan mobil fuel cell secara komersial di Jepang pada Maret 2016 dan di AS dan Eropa setelah itu. Honda telah menjual mobil fuel cell , yakni FCX Clarity dalam skala kecil di beberapa negara.

Pemerintah Jepang berjanji membuat hidrogen dengan harga yang sama atau lebih murah dibandingkan bensin, sambil meningkatkan jumlah stasiun pengisian bahan bakar hidrogen hingga sekitar 100 stasiun tahun depan.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0873 seconds (0.1#10.140)