Penurunan Harga BBM Tergantung Dua Faktor
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan bahwa rencana penurunan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan bergantung pada harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah.
"Semua tergantung itu. Nanti perhitungannya adalah penentuan harga rata-rata MOPS tanggal 24-25 bulan sebelumnya sampai 24 bulan berjalan. Kemudian rata-rata dolar AS (US), ditambah alpa ditambah biaya lainnya dan kewajiban Pertamina dan menjamin minyak di seluruh Indonesia, maka di situlah akan ditentukan harganya," kata Sofyan di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Kamis (8/1/2015)
Dia menuturkan, harga BBM bersubsidi akan berflkuktuatif disesuaikan dengan harga minyak dunia. Menurut dia, itu merupakan hal biasa agar masyarakat terbiasa.
"Pokoknya naik turun supaya masyarakat terbiasa dengan harga keekonomian BBM kita," ujar dia.
Disingung mengenai waktu penurunan harga BBM bersubsidi, Sofyan mengaku belum bisa memastikan tanggal tepat realisasinya. Namun diperkirakan akan dilakukan pada Februari mendatang.
"Insya Allah bulan depan (BBM turun) sejauh kalau minyak dunia tidak naik," tandasnya.
Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) kemarin memprediksi harga BBM bersubsidi akan kembali turun pada bulan depan seiring menurunnya harga minyak global.
Ketua RTKM Faisal Basri mengatakan, kondisi harga minyak mentah dunia yang terus merosot akan berpengaruh terhadap penurunan beban biaya pengadaan produksi BBM sehingga berpotensi ada penurunan harga.
"Semua tergantung itu. Nanti perhitungannya adalah penentuan harga rata-rata MOPS tanggal 24-25 bulan sebelumnya sampai 24 bulan berjalan. Kemudian rata-rata dolar AS (US), ditambah alpa ditambah biaya lainnya dan kewajiban Pertamina dan menjamin minyak di seluruh Indonesia, maka di situlah akan ditentukan harganya," kata Sofyan di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Kamis (8/1/2015)
Dia menuturkan, harga BBM bersubsidi akan berflkuktuatif disesuaikan dengan harga minyak dunia. Menurut dia, itu merupakan hal biasa agar masyarakat terbiasa.
"Pokoknya naik turun supaya masyarakat terbiasa dengan harga keekonomian BBM kita," ujar dia.
Disingung mengenai waktu penurunan harga BBM bersubsidi, Sofyan mengaku belum bisa memastikan tanggal tepat realisasinya. Namun diperkirakan akan dilakukan pada Februari mendatang.
"Insya Allah bulan depan (BBM turun) sejauh kalau minyak dunia tidak naik," tandasnya.
Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) kemarin memprediksi harga BBM bersubsidi akan kembali turun pada bulan depan seiring menurunnya harga minyak global.
Ketua RTKM Faisal Basri mengatakan, kondisi harga minyak mentah dunia yang terus merosot akan berpengaruh terhadap penurunan beban biaya pengadaan produksi BBM sehingga berpotensi ada penurunan harga.
(rna)