Permintaan Elpiji 3 Kilogram Naik Drastis
A
A
A
KENDAL - Permintaan gas elpiji ukuran tiga kilogram di Kabupaten Kendal mengalami kenaikan. Hal tersebut lantaran harga gas elpiji 12 kilogram naik drastis mencapai Rp140 per tabung.
Novita Tri Wulandari, pemilik Pangkalan gas elpiji tiga kilogram di Desa Langenharjo, Kecamatan Kendal mengatakan, peningkatan permintaan gas elpiji sejak sepekan terakhir.
“Banyak masyarakat mengeluhkan soal kenaikan harga elpiji 12 kilogram. Untuk itu, mereka (pelanggan) banyak yang minta ganti tabung dari 12 Kilogram ke tiga Kilogram,” katanya, kemarin.
Sejak kenaikan tersebut gas elpiji, lanjut Novita, permintaan gas elpiji 12 Kg menurun. Sebelum mengalami kenaikan harga, dia bisa menjual 6-8 tabung per hari. Namun, setelah kenaikan hanya berkisar dibawah lima tabung setiap harinya.
“Masyarakat carinya yang terjangkau. Kalau harga terlalu tinggi, otomatis beralih yang lebih murah, yakni gas elpiji tiga kilogram,” imbuhnya.
Disebutkannya, kenaikan harga gas elpiji tabung 12 kilogram memang sangat tinggi. Yakni dari sebelumnya hanya Rp 112 ribu dan dia jual kepada pengecer dan masyarakat umum Rp117 ribu per tabung.
“Saat ini, harga gas elpiji 12 kilogram dari agen Rp133 ribu kemudian dia jual Rp140 ribu,” ungkapnya.
Pangkalan miliknya, tiap hari mendapat pasokan 30-40 tabung gas elpiji tiga Kg. Jumlah tersebut belum sesuai dengan angka permintaan. Sehingga, banyak pelanggan yang kecewa karena tidak kebagian gas elpiji.
“Setiap hari hanya 30-40 tabung saja, padahal permintaan lebih banyak dari itu,” lanjutnya.
Nur Fitriani, salah seorang pengecer gas elpiji tiga Kilogram di Kelurahan Pegulon menambahkan, dirinya kuwalahan melayani permintaan pelanggan. Bahkan, sebelum pasokan datang, banyak pelanggan yang sudah memesan lebih dulu.
“Permintaan dari pelanggan tinggi itu ya sejak ada kenaikan gas elpiji 12 kilogram. Banyak yang pesan dulu lewat telpon atau sms,” paparnya.
Sementara, terjadi perbedaan harga gas elpiji tiga kilogram di tingkatan pengecer, yakni mulai harga Rp19 ribu sampai Rp20 ribu per tabung. Padahal, dari harga agen Rp 16 ribu per tabung.
Sementara Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kendal, Heru Yuniarso menyampaikan bahwa permintaan gas elpiji masih normal.
“Sampai saat ini belum ada permintaan tinggi terhadap distribusi gas elpiji bersubsidi,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya sudah melakukan tindakan antisipatif dengan menambah stok gas tiga kilogram ke agen-agen.Yakni setiap agen gas elpiji tiga kilogram mendapatkan tambahan dua Louding Order (LO). Setiap LO setara dengan 560 tabung gas elpiji tiga kilogram. Sehingga tiap agen mendapatkan tambahan 1.120 tabung.
“Di Kendal sendiri ada sembilan agen yang tersebar diberbagai wilayah. Total ada 5.040 tabung. Harapannya tidak ada lagi kekurangan gas elpiji tiga kilogram di masyarakat,” tandasnya
Novita Tri Wulandari, pemilik Pangkalan gas elpiji tiga kilogram di Desa Langenharjo, Kecamatan Kendal mengatakan, peningkatan permintaan gas elpiji sejak sepekan terakhir.
“Banyak masyarakat mengeluhkan soal kenaikan harga elpiji 12 kilogram. Untuk itu, mereka (pelanggan) banyak yang minta ganti tabung dari 12 Kilogram ke tiga Kilogram,” katanya, kemarin.
Sejak kenaikan tersebut gas elpiji, lanjut Novita, permintaan gas elpiji 12 Kg menurun. Sebelum mengalami kenaikan harga, dia bisa menjual 6-8 tabung per hari. Namun, setelah kenaikan hanya berkisar dibawah lima tabung setiap harinya.
“Masyarakat carinya yang terjangkau. Kalau harga terlalu tinggi, otomatis beralih yang lebih murah, yakni gas elpiji tiga kilogram,” imbuhnya.
Disebutkannya, kenaikan harga gas elpiji tabung 12 kilogram memang sangat tinggi. Yakni dari sebelumnya hanya Rp 112 ribu dan dia jual kepada pengecer dan masyarakat umum Rp117 ribu per tabung.
“Saat ini, harga gas elpiji 12 kilogram dari agen Rp133 ribu kemudian dia jual Rp140 ribu,” ungkapnya.
Pangkalan miliknya, tiap hari mendapat pasokan 30-40 tabung gas elpiji tiga Kg. Jumlah tersebut belum sesuai dengan angka permintaan. Sehingga, banyak pelanggan yang kecewa karena tidak kebagian gas elpiji.
“Setiap hari hanya 30-40 tabung saja, padahal permintaan lebih banyak dari itu,” lanjutnya.
Nur Fitriani, salah seorang pengecer gas elpiji tiga Kilogram di Kelurahan Pegulon menambahkan, dirinya kuwalahan melayani permintaan pelanggan. Bahkan, sebelum pasokan datang, banyak pelanggan yang sudah memesan lebih dulu.
“Permintaan dari pelanggan tinggi itu ya sejak ada kenaikan gas elpiji 12 kilogram. Banyak yang pesan dulu lewat telpon atau sms,” paparnya.
Sementara, terjadi perbedaan harga gas elpiji tiga kilogram di tingkatan pengecer, yakni mulai harga Rp19 ribu sampai Rp20 ribu per tabung. Padahal, dari harga agen Rp 16 ribu per tabung.
Sementara Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kendal, Heru Yuniarso menyampaikan bahwa permintaan gas elpiji masih normal.
“Sampai saat ini belum ada permintaan tinggi terhadap distribusi gas elpiji bersubsidi,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya sudah melakukan tindakan antisipatif dengan menambah stok gas tiga kilogram ke agen-agen.Yakni setiap agen gas elpiji tiga kilogram mendapatkan tambahan dua Louding Order (LO). Setiap LO setara dengan 560 tabung gas elpiji tiga kilogram. Sehingga tiap agen mendapatkan tambahan 1.120 tabung.
“Di Kendal sendiri ada sembilan agen yang tersebar diberbagai wilayah. Total ada 5.040 tabung. Harapannya tidak ada lagi kekurangan gas elpiji tiga kilogram di masyarakat,” tandasnya
(dol)