Penjelasan Gubernur BI Soal Peningkatan Cadev
Penjelasan Gubernur BI Soal Peningkatan Cadev
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, peningkatan cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Desember 2014 disebabkan limpahan dana perbankan di akhir tahun.
Seperti diketahui, pada kamis (8/1/2015) Bank Indonesia merilis cadangan devisa Indonesia akhir Desember sebesar USD111,9 miliar atau sekitar Rp1.418 triliun (kurs Rp12.677/USD), lebih tinggi dibanding posisi akhir November 2014 sebesar USD111,1 miliar.
Sementara sepanjang tahun lalu, posisi cadev Indonesia meningkat USD12,5 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar USD99,4 miliar.
"Kita selama kuartal keempat selalu ada di pasar. Jika naik,itu sebab ada dana limpahan dari perbankan banyak yang masuk di akhir tahun," ungkap Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Selain itu, juga dana yang masuk sebagai persiapan pembelian surat berharga Bank Indonesia.
Kendati cadangan devisa Indonesia meningkat, tidak berarti BI menahan intervensi di pasar. Selama ini, Bank Indonesia selalu berada di pasar untuk terus melakukan stabilisasi.
"Saya bisa kita sampaikan, kita selama kuartal keempat selalu ada di pasar," tandasnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara sempat mengatakan bahwa posisi cadev akhir Desember 2014 dapat membiayai 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta memenuhi kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Seperti diketahui, pada kamis (8/1/2015) Bank Indonesia merilis cadangan devisa Indonesia akhir Desember sebesar USD111,9 miliar atau sekitar Rp1.418 triliun (kurs Rp12.677/USD), lebih tinggi dibanding posisi akhir November 2014 sebesar USD111,1 miliar.
Sementara sepanjang tahun lalu, posisi cadev Indonesia meningkat USD12,5 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar USD99,4 miliar.
"Kita selama kuartal keempat selalu ada di pasar. Jika naik,itu sebab ada dana limpahan dari perbankan banyak yang masuk di akhir tahun," ungkap Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Selain itu, juga dana yang masuk sebagai persiapan pembelian surat berharga Bank Indonesia.
Kendati cadangan devisa Indonesia meningkat, tidak berarti BI menahan intervensi di pasar. Selama ini, Bank Indonesia selalu berada di pasar untuk terus melakukan stabilisasi.
"Saya bisa kita sampaikan, kita selama kuartal keempat selalu ada di pasar," tandasnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara sempat mengatakan bahwa posisi cadev akhir Desember 2014 dapat membiayai 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta memenuhi kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
(rna)
Explore More