Penyesuaian Harga Premium Dua Pekan Dipertanyakan
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan bahwa rencana pemerintah yang akan menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar tiap dua pekan tidak memiliki tujuan jelas.
Menurut Agus, rencana pemerintah tersebut akan membuat pelaku usaha, seperti pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), jasa transportasi umum maupun masyarakat pengguna premium dan solar menjadi bingung.
"Masyarakat pasti bingung. Kebijakan per dua pekan ini mau cari popularitas, mau apa? Buat apa tujuannya tidak jelas, mau ke mana? Mau bunuh mafia minyak? Mau kurangi subsidi? Tidak jelas," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (10/1/2015).
Dia menjelaskan, sulit bagi pelaku usaha untuk menyesuaikan harga jual atau tarif jasa transportasi jika harga premium dan solar bergerak fluktuatif dalam rentang pendek.
"Sekarang pusing menghitung turun naik, itu tidak bisa, susah, maksudnya apa?" ujarnya.
(Baca: Harga Premium Akan Disesuaikan Tiap Dua Pekan)
Menurut Agus, rencana pemerintah tersebut akan membuat pelaku usaha, seperti pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), jasa transportasi umum maupun masyarakat pengguna premium dan solar menjadi bingung.
"Masyarakat pasti bingung. Kebijakan per dua pekan ini mau cari popularitas, mau apa? Buat apa tujuannya tidak jelas, mau ke mana? Mau bunuh mafia minyak? Mau kurangi subsidi? Tidak jelas," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (10/1/2015).
Dia menjelaskan, sulit bagi pelaku usaha untuk menyesuaikan harga jual atau tarif jasa transportasi jika harga premium dan solar bergerak fluktuatif dalam rentang pendek.
"Sekarang pusing menghitung turun naik, itu tidak bisa, susah, maksudnya apa?" ujarnya.
(Baca: Harga Premium Akan Disesuaikan Tiap Dua Pekan)
(rna)