PGN Mulai Alirkan Gas ke Industri di Lampung
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) mulai mengalirkan gas bumi ke sejumlah industri di wilayah Lampung bulan ini. Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan, penyaluran gas bumi ini merupakan realisasi dari penandatanganan kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PGN dengan 14 industri besar di Lampung pada pertengahan 2014.
“Penyaluran gasbumikepada sektorindustridi Lampung merupakan bukti dari komitmen PGN untuk terus meningkatkan penggunaan energi non-bahan bakar minyak (BBM),” kata Heri di Jakarta kemarin. Dia melanjutkan, sebagai energi baik yang ramah lingkungan, hemat dan aman, penggunaan gas bumi diharapkan mampu memperkuat daya saing industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Lampung dan sekitarnya.
Sejumlah industri besar yang akan menggunakan gas dari FSRU Lampung adalah PT Coca Cola Amatil Indonesia, PT Garuda Food Putra Prima, PT Nestle Indonesia, Novotel Lampung, PT Bumi Menara Internusa, PT Tunas Baru Lampung, PT Gizi Utama, PT Japfa Comfeed, PT Philips Seafood, Hotel Sahid Bandar Lampung, PT LDC Indonesia, PT Aman Jaya Perdana, Hotel Aston Lampung, dan Golden Dragon.
Factory Manager PT Nestle Indonesia Plant Panjang Lampung Budi Utomo mengatakan, penggunaan gas bumi akan memberikan banyak benefit bagi perusahaan. Dalam aspek biaya operasional, dengan harga gas bumi yang lebih hemat, Nestle memperkirakan akan mampu menekan biaya energi hingga 25% sampai akhir tahun.
Penurunan biaya energi tersebut tentunya akan menciptakan efisiensi dan pada tahap selanjutnya akan memperkuat daya saing perusahaan. Nestle, ujar Budi, bersyukur bisa bekerja sama dan mendapat pasokan gas bumi dari PGN yang sudah berpengalaman dalam pemanfaatan gas bumi. PT Nestle Indonesia Plant Panjang Lampung telah meneken perjanjian jual beli gas( PJBG) selama 5 tahun dan dapat diperpanjang setelah periode tersebut berakhir. Untuk kebutuhan operasional, kebutuhan gasnya diperkirakan sebesar 172.800 meter kubik per bulan.
Kunthi fahmar sandy
“Penyaluran gasbumikepada sektorindustridi Lampung merupakan bukti dari komitmen PGN untuk terus meningkatkan penggunaan energi non-bahan bakar minyak (BBM),” kata Heri di Jakarta kemarin. Dia melanjutkan, sebagai energi baik yang ramah lingkungan, hemat dan aman, penggunaan gas bumi diharapkan mampu memperkuat daya saing industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Lampung dan sekitarnya.
Sejumlah industri besar yang akan menggunakan gas dari FSRU Lampung adalah PT Coca Cola Amatil Indonesia, PT Garuda Food Putra Prima, PT Nestle Indonesia, Novotel Lampung, PT Bumi Menara Internusa, PT Tunas Baru Lampung, PT Gizi Utama, PT Japfa Comfeed, PT Philips Seafood, Hotel Sahid Bandar Lampung, PT LDC Indonesia, PT Aman Jaya Perdana, Hotel Aston Lampung, dan Golden Dragon.
Factory Manager PT Nestle Indonesia Plant Panjang Lampung Budi Utomo mengatakan, penggunaan gas bumi akan memberikan banyak benefit bagi perusahaan. Dalam aspek biaya operasional, dengan harga gas bumi yang lebih hemat, Nestle memperkirakan akan mampu menekan biaya energi hingga 25% sampai akhir tahun.
Penurunan biaya energi tersebut tentunya akan menciptakan efisiensi dan pada tahap selanjutnya akan memperkuat daya saing perusahaan. Nestle, ujar Budi, bersyukur bisa bekerja sama dan mendapat pasokan gas bumi dari PGN yang sudah berpengalaman dalam pemanfaatan gas bumi. PT Nestle Indonesia Plant Panjang Lampung telah meneken perjanjian jual beli gas( PJBG) selama 5 tahun dan dapat diperpanjang setelah periode tersebut berakhir. Untuk kebutuhan operasional, kebutuhan gasnya diperkirakan sebesar 172.800 meter kubik per bulan.
Kunthi fahmar sandy
(bbg)