Pertamina Kaji Terbitkan Global Bond Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengaku sedang melakukan kajian untuk menerbitkan obligasi berdenominasi dolar (global bond) untuk membayar utang perusahaan.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, perusahaan minyak dan gas (migas) plat merah tersebut masih mempertimbangkan rencana itu seiring dengan investasi perusahaan.
Pasalnya, dengan kondisi harga minyak dunia pada Januari ini, manajemen pertamina akan melakukan kajian terhadap sejumlah rencana investasi maupun anggaran 2015.
"Global bond itu didapat dengan yield yang rendah. Jadi, karena itu bagus, tentu secara bertahap untuk melunasi utang, sehingga tidak ada masalah untuk terbitkan global bond," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/1/2015).
Sementara mengenai rencana investasi dan anggaran perusahaan tahun ini yang telah disusun pada Oktober tahun lalu, Dwi menyatakan bahwa kondisinya sudah sangat berbeda. Oleh karena itu, persreoan akan segera melakukan kajian kembali.
"Nanti setelah kita review di Januari ini, mudah-mudahan kita bisa memberikan masukan bagaiman kondisi investasi kita seluruhnya. Dari investasi itu berapa yang akan buka sendiri. Berapa yang akan kita pinjam karena dengan kondisi kas yang seperti sekarang, sebaiknya Pertamina banyak menggandeng swasta," pungkasnya.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, perusahaan minyak dan gas (migas) plat merah tersebut masih mempertimbangkan rencana itu seiring dengan investasi perusahaan.
Pasalnya, dengan kondisi harga minyak dunia pada Januari ini, manajemen pertamina akan melakukan kajian terhadap sejumlah rencana investasi maupun anggaran 2015.
"Global bond itu didapat dengan yield yang rendah. Jadi, karena itu bagus, tentu secara bertahap untuk melunasi utang, sehingga tidak ada masalah untuk terbitkan global bond," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/1/2015).
Sementara mengenai rencana investasi dan anggaran perusahaan tahun ini yang telah disusun pada Oktober tahun lalu, Dwi menyatakan bahwa kondisinya sudah sangat berbeda. Oleh karena itu, persreoan akan segera melakukan kajian kembali.
"Nanti setelah kita review di Januari ini, mudah-mudahan kita bisa memberikan masukan bagaiman kondisi investasi kita seluruhnya. Dari investasi itu berapa yang akan buka sendiri. Berapa yang akan kita pinjam karena dengan kondisi kas yang seperti sekarang, sebaiknya Pertamina banyak menggandeng swasta," pungkasnya.
(rna)