BI Jaga Inflasi Jatim di Angka 4%

Selasa, 13 Januari 2015 - 03:09 WIB
BI Jaga Inflasi Jatim...
BI Jaga Inflasi Jatim di Angka 4%
A A A
SURABAYA - Bank Indonesia (BI) berupaya menekan inflasi sebesar 4% plus minus 1% pada 2015, sehingga perekonomian Jawa Timur (Jatim) stabil.

Langkah yang dilakukan BI adalah melakukan pendekatan tematik di setiap kabupaten/kota, peningkatan kapasitas distribusi, dan jalur konektivitas komoditas. Melalui langkah ini, inflasi tidak bisa melaju cepat.

Deputi Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, Soekowardojo mengatakan, untuk sasaran inflasi 4% plus minus 1% bisa terealisasi selama tidak ada gejolak seperti bencana alam atau kenaikan harga pada administered price. "Yang penting tidak ada gejolak alam, inflasi bisa kita tekan," ujarnya, Senin (12/1/2015).

Selain itu, rapat TPID yang dilaksanakan pada 7 Januari 2014 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur mengusulkan untuk melakukan penyesuaian terhadap jumlah komoditas yang menjadi sasaran operasi pasar.

Selama ini hanya komoditas beras, gula pasir, tepung terigu dan minyak goreng yang dijadikan sasaran operasi pasar TPID Jatim. Diharapkan dengan adanya penambahan sasaran operasi pasar, volatilitas harga terutama bahan pokok makanan dapat ditekan dan dikendalikan.

Inflasi di jawa Timur menempati posisi terendah ketiga di kawasan Jawa setelah Yogyakarta dan Jawa Barat.

Di samping itu, Inflasi Jawa Timur sebesar 7,77% (yoy) masih lebih rendah dibandingkan dengan level inflasi nasional. Salah satu penyebab Inflasi Jawa Timur adalah kenaikan kelompok administered price dan dampak lanjutannya.

"Kelompok administered price mengalami kenaikan inflasi sebesar 5,99% dimana kenaikan terbesar terjadi pada inflasi bensin (12,66%) dan solar (17,79%)," ungkapnya.

Pada triwulan IV 2014, kinerja ekonomi Jawa Timur diperkirakan berada di kisaran 5,6%-6,0% (yoy), masih berada dalam tren perlambatan dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, yang mencapai mampu 6,2% (yoy). Adanya momen libur akhir tahun, Natal dan Tahun baru diperkirakan menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan di triwulan IV 2014.

Secara keseluruhan, pada tahun 2014, perekonomian Jawa Timur diperkirakan berada di kisaran 5,8% - 6,2%.

Ke depan, perekonomian Jawa Timur masih menghadapi berbagai tantangan baik internal maupun eksternal.

Tantangan internal dapat berupa kenaikan upah minimum Kabupaten/Kota, sementara tantangan eksternal berupa masih melambatnya ekonomi Eropa dan mitra dagang utama (Tiongkok dan Jepang). Namun demikian, ekonomi Jawa Timur pada tahun 2015 diharapkan lebih baik.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0745 seconds (0.1#10.140)