Jerman Diajak Membangun Pembangkit Listrik

Selasa, 13 Januari 2015 - 13:59 WIB
Jerman Diajak Membangun Pembangkit Listrik
Jerman Diajak Membangun Pembangkit Listrik
A A A
JAKARTA - Pemerintah mengajak tenaga ahli Jerman untuk membantu pembangunan pembangkit listrik guna mengatasi krisis yang selama ini terjadi di Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, keterlibatan para ahli dari Jerman diharapkan membantu yang saat ini akan membangun pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). “Mudah-mudahan Pemerintah Jerman dapat mengirimkan tenaga ahli di bidang listrik untuk memberikan supervisi pada pembangunan pembangkit listrik tersebut,” ujar Kalla saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel di Kantor Wakil Presiden Jakarta kemarin.

Menurut Wapres, upaya pembangunan pembangkit listrik dilakukan untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi selama ini sehingga diharapkan tenaga ahli listrik Jerman bisa membantu.

Sementara, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel menyatakan, Jerman bersedia mengerahkan para ahli dan konsultan berpengalaman di bidang pembangkit tenaga listrik untuk membantu pembangunan pembangkit listrik di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Witschel menjelaskan bahwa kerja sama yang telah dilakukan kedua negara selama ini di berbagai bidang berjalan baik. Di bidang kemaritiman, Jerman juga akan mendukung upaya Indonesia untuk menindak tegas pencurian ikan (illegal fishing) .

“Kami juga berkomitmen untuk terus membantu di Aceh dan Papua. Di Aceh kami telah membangun rumah sakit. Mungkin nanti juga di Papua, kami akan membangun seperti itu atau apa yang diperlukan,” katanya. Dia menambahkan, khusus di Papua, Jerman akan membangun pabrik petrokimia di Teluk Bintuni, Papua Barat. “Mudah-mudah dapat terwujud pada tahun 2017 atau 2018,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut Witschel juga mengharapkan kehadiran dan partisipasi Indonesia pada beberapa eksibisi internasional yang dilangsungkan di Jerman, seperti eksibisi pariwisata di Berlin, eksibisi konstruksi, dan mesin industri dan juga Frankfurt Book Fair pada bulan Oktober 2015. “Kami berharap, presiden atau wakil presiden dapat hadir di pameran buku ini, karena Indonesia menjadi tamu kehormatan,” kata Witschel.

Sementara di bidang pendidikan, Pemerintah Jerman memberikan 1.000-2.000 beasiswa untuk anak-anak muda Indonesia melanjutkan studi di Jerman. “Kami akan terus terbuka untuk mahasiswa-mahasiswa Indonesia belajar di Jerman,” katanya.

Ant
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5717 seconds (0.1#10.140)